Keluarga Smith terkenal akan kekayaan, keharmonisan dan juga kekompakan keluarganya, bahkan bisa di bilang keluarga tersebut tidak memiliki celah sedikit pun.
Banyak yang iri? Tentu saja. Banyak yang berusaha menjatuhkan perusahaan bahkan menghancurkan keharmonisan keluarga tersebut, namun tak ada satu pun yang berhasil melakukannya. Hingga datanglah seorang wanita paruh baya yang masih kelihatan cantik di usia nya yang sudah terbilang tidak muda lagi, membongkar kesalahan fatal di masa lalu hingga membuat keluarga tersebut berantakan dan secara tiba-tiba kabar tentang keluarga Smith tidak terdengar lagi.
Dimalam hari, sepasang suami istri baru saja sampai di kediamannya. Mereka adalah Tn. Bagas smith dan Ny. Farah smith. Keduanya baru saja pulang dari rumah sakit, karena Farah telah mengalami keguguran anak ke-4 nya beberapa hari yang lalu dan mereka baru pulang sekarang.
Terlihat di depan pintu mansion sudah berada tiga anak kecil yang begitu imut—menyambut kedua orang tuanya dengan girang. Mereka adalah Naresh Yori Alvarendra Smith yang berumur 12 tahun, Kristal Brilliant Smith yang berumur 10 tahun, dan anak bungsu mereka yang bernama Clara Farzana Smith yang berumur 8 tahun.
"Mama!"
Clara berlari ketika melihat Bagas dan Farah keluar dari mobil, dengan manja nya gadis kecil itu memeluk kaki sang Mama.
"Manja nya anak Mama," gurau Farah menggendong Clara yang langsung memeluk lehernya.
"Mama nya aja yang di peluk? Papa nggak nih?" goda Bagas.
"Papa sama Kristal aja." Kristal berlari ke arah Bagas dan dengan sigap Bagas menangkap tubuh anak kedua nya itu dan menggendong nya.
"Terus Yori peluk siapa?" celetuk Yori yang mengundang tawa semua orang.
Seharmonis ini lah keluarga Smith, setiap berkumpul pasti selalu saja ada yang mengundang tawa yang lain. Jika ada masalah pun, maka mereka akan menyelesaiakannya secara baik-baik. Tapi siapa yang tahu, jika mungkin saja ini adalah candaan mereka yang terakhir kali.
Saat semua tengah berkumpul di ruang keluarga, tiba-tiba saja bel mansion berbunyi. Farah ingin bangkit dari duduknya, namun seketika di tahan oleh Bagas.
"Biar aku aja." Farah mengangguk dan membiarkan saja Bagas berdiri untuk membukakan pintu. Mansion mereka sebenarnya memiliki beberapa maid, namun hanya dari pagi sampai sore saja dan saat malam mereka akan kembali ke rumah masing-masing karena Keluarga Smith akan menghabiskan waktu bersama di malam hari.
"Siap—Firah?"
"Mas Bagas."
Firah, kakak sekaligus kembarannya Farah. Sudah lama wanita itu menghilang, namun sekarang muncul dengan membawa dua gadis kecil kembar yang sangat imut berumur 5 tahun.
"Lama tak berjumpa, kamu apa kabar?" tanya Bagas basi-basi untuk mengalihkan perhatiannya dari si kembar yang berdiri di kedua sisi Firah.
"Sedang tidak baik-baik saja. Aku ada sedikit masalah," cicit Firah. Saat akan menimpali perkataan Firah, iris mata Bagas menangkap kembali kehadiran si kembar yang nampak ketakutan itu kini sudah berpindah posisi ke belakang Firah.
"Mereka siapa? Anak mu ya?" Bagas berjongkok guna mensejajarkan tingginya dengan si kembar.
"Hai, nama kalian siapa? Jangan takut, Om gak jahat kok, ayo sini." Keduanya keluar dari persembunyian dan tepat berada di hadapan Bagas. Bagas mengelus lembut kedua pipi si kembar sembari tersenyum. Namun seketika elusan itu terhenti saat Firah mengunggap kenyataan yang begitu pahit.
"Mereka anakku dan... anakmu."
Hanya mendengar perkataan itu, dunia Bagas seperti runtuh. Apa-apaan ini? Bagaimana bisa dia dan Firah memiliki seorang anak? Mereka saja tidak pernah melakukan itu. Bagas terus saja berharap bahwa ini adalah mimpi, tetapi sayangnya ini nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSA
Dla nastolatkówSetiap orang memiliki kisahnya tersendiri. Mereka akan menjadi tokoh utama di dalam cerita hidupnya. Begitupun dengan Keysa, seorang remaja yang ketika kecil di paksa menjadi dewasa. Banyak yang iri dengan hidupnya sekarang, tetapi tidak banyak yang...