"G" Gabriel

1.7K 82 4
                                        

"Biel!!!"teriak nyonya Huston pada keponakannya.

"Iya ma" jawab Gabriel. Gabriel memang sudah seperti anak sendiri bila dengan nyonya Huston.

Gabriel sendiri merupakan pewaris keempat dari perusahaan Huston.

Yang pertama diisi oleh nama Zero Aureo Huston, nama kedua diisi oleh Pak Huston, nama ketiga diisi oleh sepupu Zero yaitu Arkila Amanda Huston yang sedang bersekolah di luar negeri dan yang keempat sekaligus sepupu terakhir adalah Gabriel Theo Huston.

Orang tua Gabriel sudah meninggal sejak Gabriel masih kecil, itu sebabnya Gabriel hidup oleh keluarga Zero.

Kemanapun keluarga Zero pindah, Gabriel juga harus ikut pindah. Kecuali Arkila yang memang masih bersama kedua orang tuanya di Australia.

"Mama mau pergi dulu sebentar, makanan udah siap kamu samaa Zero makan dulu."perintah nyonya Huston sembari menjinjing tas mahalnya dan beranjak keluar rumah.

"Huumm"deham Gabriel tanda iya.

"Gue berangkat dulu, pengen ketemu Zanna bentar"pamit Zero pada Gabriel.

"Bukannya Zanna udah kuliah lagi?"

"Iya" Zero mengambil kunci mobilnya yang ada di atas meja.

Gabriel yang hanya makan sendirian pun melahap roti selai coklatnya.

Ponselnya tiba-tiba saja berdering, menampilkan nama Arkila disana.

Gabriel pun mengangkat telfon Arkila lalu hanya meletakkan diatas meja sambil ia terus melahap rotinya.

"Biel!!"teriaknya diseberang.

"Humm"jawab Gabriel.

"Gue pindah kesana ya?"

Langsung Gabriel terbatuk dan berhenti memakan rotinya.

"Apa apaan Lo! Ga bisa!"

"Ayolah... Sepi banget gue disini"

"Sekolah Lo gimana?"

"Pindah juga"rengek Arkila pada Gabriel.

"Ga bisa gitu dong La"tegas Gabriel.

"Bisa Biel!! Gue ga mau tau pokoknya, kenapa sih Huston kalo punya anak cuma satu satu kenapa kagak sepuluh gitu biar rame"cercah Arkila.

"Taruh aja tuh Gen Halilintar dirumah, kelar kan"jawab Gabriel lalu kembali memakan rotinya.

"Siapa tuh Gen Halilintar?"tanya Arkila dengan polosnya.

"Ziggy Zagga"jawab Biel ngawur.

"Apaan lagi dah tuh?"tanya Arkila dengan nada bingung.

"Ziggy zagga, ziggy zagga, ziggy zagga" ucap Biel dengan nada lagu ziggy zagga tapi hanya mengulang-ulang di kata ziggy zagga saja.

"BIEL!!!!" Arkila semakin merengek.

"Terserah Lo, gue gamau ikut campur"

"Biel---"

Biel mematikan telfon Arkila. Mengambil jaket dan kunci mobil lalu bergegas berangkat. Dia yakin Arkila pasti sudah mengomel diseberang sana.

Perempuan itu benar-benar manja pada Gabriel, bagi Arkila Gabriel itu adalah saudara yang baik meskipun Gabriel benar-benar dingin. Tapi dia tau bahwa Gabriel adalah sosok yang penyayang. Berbeda dengan Zero yang lebih mencair namun Zero selalu tidak punya banyak waktu dengannya.

----

GABRIEL POV

Arkila benar-benar membuat ku pusing pagi ini. Bagaimana caraku agar papanya mau memindahkannya ke Indonesia, padahal aku yakin dia tidak akan betah disini. Seminggu kemudian dia pasti meminta untuk pulang.

UNTIL TOMORROW [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang