"ZAV YA AMPUN!!!" teriak ziva dengan keras hingga membuat zava menutup kedua telinganya rapat-rapat.
"Yuk berangkat"zava kemudian mengenakan helmnya dan menyalakan mesin motornya.
"Abang ojek gue udah pulang nih" lantas ziva langsung naik ke atas motor zava.
"Udah?" Zava memastikan ziva sudah naik keatas motor.
"Udah."
"Zav zav gue punya banyak cerita yang pengen gue kasih tau ke Lo"ujar ziva ditengah jalan.
"Paan?" Tanya zava.
"Banyak deh, nanti aja disekolah. Gue juga mau kenalin lo ke seseorang" ziva mendekatkan wajahnya ke wajah zava agar laki-laki itu mendengar apa yang dia katakan.
"Siapa?"
"Abang gue"
"Lah?"
"Udah nanti gue kenalin".
-----
Sampainya disekolah ziva buru-buru menarik lengan Zava dan mengajaknya untuk bertemu Zero.
"Ziv ih rusak lama-lama nih Hoodie"zava mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman ziva.
"Hustt diem udah!"desis ziva terus menarik tangan Zava.
Para perempuan yang mereka lewati tetap saja melihat Ziva dengan sangat sinis apalagi melihat Ziva mendapat perlakuan khusus dari Zava yang mereka idam-idamkan.
"Bang Zero"sapa Ziva pada Zero yang sudah ada dikelasnya.
Zeropun menolehkan kepalanya menghadap perempuan itu.
"Hey, oh ini zava?" Zeropun lantas berdiri dan berniat berjabat tangan dengan Zava.
"Gue Zava" zava pun mengulurkan tangannya.
"Zero"singkat Zero.
"Ziv ya ampun gue cari-cari Lo kema--"
"Din"sapa Zero pada Nadin yang baru saja tiba.
"Eh ya ampun apaan ini perkumpulan cowo ganteng"gumam Nadin melihat Zero dan Zava berdiri berdampingan.
"Gue jitak juga Lo" ziva mengangkat tangannya.
"Canda..."
"Yaudah yuk ke kelas"ajak Zava pada Ziva dan Nadin.
"Lo udah ketemu Gabriel?"tanya Zero pada Ziva. Ziva langsung memasang wajah kecutnya.
Melihat hal itu membuat zava bertanya-tanya siapa Gabriel.
Selama dia pergi banyak sekali hal baru yang belum dia ketahui dari Ziva."Udah gausah ayok pergi"ajak Ziva lagi.
Sampainya di depan kelas, mereka ternyata berpapasan dengan Gabriel yang baru saja datang.
"Ziv"sapa Gabriel dengan dingin.
Ziva tidak menjawab sapaan Gabriel, ia hanya diam memandang kearah lain.Lalu Zava bertatap muka dengan Gabriel.
"Perang dunia ni abis ini ni"gumam Nadin yang didengar oleh Zava hingga membuat Zava melihat Nadin.
"Loh kalian belom ke kelas juga-- lah Biel Lo baru dateng" Zero merangkul pundak Zava dan Ziva lalu menyapa adik sepupunya itu.
"Hmm"deham Gabriel tanda iya.
"Kenapa Lo kemarin pulang sendiri?"tanya Gabriel pada ziva yang hanya diam mematung.
"Lo siapa sih?"Zava mendekatkan dirinya pada Gabriel yang mencoba mengajak bicara ziva padahal ziva tidak suka padanya.
Gabriel hanya diam dan terus memandangi laki-laki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNTIL TOMORROW [END]
Teen FictionCOMPLETED (belum revisi) Sampai kapanpun kita hanya sampai besok. Hanya keberanian yang aku miliki. Keberanian untuk menghadapi kenyataan bahwa aku menyukaimu dengan segala konsekuensinya. -Gabriel Novel ini tidak untuk menyinggung siapapun! Semua b...