Ziva hari ini bangun pukul 5 pagi, tak biasanya ia bangun sepagi ini, apalagi kalau bulan karena gerakan Gabriel yang membuatnya tak bisa tidur.
Pria itu terus saja miring kanan, miring kiri.
Sejenak ia memperhatikan Gabriel yang masih tertidur pulas.
Senyum tiba-tiba mendarat sempurna di wajahnya, pikirannya mulai tenang saat menatap Gabriel yang juga tenang di alam tidur.
Setiap inci wajah Gabriel tak luput dari pandangan sang istri."Eummm"Gabriel tiba-tiba mengucek matanya.
Ziva langsung berdiri dari ranjang dan berhenti memandangi suaminya.
"Kamu udah bangun?"Gabriel melihat Ziva sudah kembali menguncir rambut.
"Aku mandi dulu ya, abis itu kamu mandi, aku siapin makanan"Ujar Ziva lalu mengobrak-abrik lemari Gabriel untuk mencarikannya baju.
Gabriel mengangguk menurut.
Tok tok
"Non ini bibi, baju-baju nya non Ziva bibi taruh depan pintu ya""Oh iya Bi, saya ambil sendiri!"
Ziva kemudian membuka pintu lalu membawa barang nya masuk. Dan mencari baju yang hendak ia pakai hari ini.
Setelah itu ia masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri.
Selesai mandi , Ziva masih mendapati Gabriel yang kembali tidur
"Biel cepetan mandi, aku mau masak, aku balik kamu harus udah mandi"Teriak Ziva hendak keluar kamar.
"Hmmm"Deham Gabriel dengan mata sedikit terbuka.
Namun setelahnya ia tertidur kembali, tanpa memikirkan Ziva akan meneriakinya.
Ziva pagi ini disambut oleh Nyonya Huston dan Kalina (mama Arkila) di dapur.
"Ziva mau masak?"Tanya Kalina.
Ziva mengangguk sambil tersenyum malu.
"Umm ma makanan kesukaan Gabriel apa?"Tanya Ziva pada Nyonya Huston.
"Apapun sih dimakan sama dia ziv, coba deh kamu masakin makanan indo"Usul Nyonya Huston
Ziva sejenak berfikir ingin memasak apa untuk Gabriel, lali idenya mendarat ke sebuah menu oseng kangkung dan tempe goreng, Ziva rasa jarang sekali kediaman Huston masak Indonesian food
Mereka bertiga pun beradu keahlian masak di dapur sambil menunggu para suami, Zero dan Arkila turun dari kamar untuk sarapan.
Selesai dengan hidangannya, Ziva berniat untuk memanggil Gabriel yang masih dikamar.
Dan benar sekali,
Pria itu masih tidur dengan selimut uang yang menutupi seluruh tubuhnya.
"BIELL BANGUN IH" Ziva menggoyangkan tubuh Gabriel.
Bukannya bangun, Gabriel malah semakin terlelap.
Ziva menghela nafas panjang, kemudian ia angkat lengan baju nya naik.
"Biel kalo ga bangun aku gelitikin ya"
Tidak ada respon
"Satu...
Dua..
Tiga--""Jip geli hahahaha"
"Biarin biar bangun"
Ziva terus menggelitik pinggang Gabriel hingga pria itu tertawa keras.
"Hahaha geli jip"
"Bangun gak?"
"Iya iya aku bangun, stop dulu geli"

KAMU SEDANG MEMBACA
UNTIL TOMORROW [END]
Genç KurguCOMPLETED (belum revisi) Sampai kapanpun kita hanya sampai besok. Hanya keberanian yang aku miliki. Keberanian untuk menghadapi kenyataan bahwa aku menyukaimu dengan segala konsekuensinya. -Gabriel Novel ini tidak untuk menyinggung siapapun! Semua b...