I.1

894 78 36
                                        

"Deka! Berhenti!"

Tarrrr

Deka membanting vas bunga dirumahnya hingga pecah.

Maurin langsung jatuh dilantai namun tubuhnya ditopang oleh Gea.

Semalaman ini ia tidak dapat tertidur, dirinya terus memikirkan suaminya yang pergi entah kemana.

Hatinya sangat hancur.

Beberapa minggu yang lalu, Deka mengakui perselingkuhannya dengan perempuan yang Ia temui di club

Diantara tangisnya itu, ada sebuah telfon masuk membuat ponselnya berdering.

Tangannya yang masih lemas lantas menerima telfonnya tanpa melihat siapa yang menghubunginya malam-malam.

"Maurin ini aku"

"Lei?"

"Maurin tolonglah aku, putriku dengan Jack sudah lahir.
Dan Jack bilang kepadaku kalau putriku akan jadi---"

"Tenanglah, sekarang dimana kau?"

"Ak- aku arghhh"

"Lei kenapa?! Apa yang terjadi padamu?"

"Aku tidak kuat lagi, ajudan suamimu baru saja- argh sak-sakit..
Kumohon tolonglah putriku, sembunyikan dia dari ayahnya kumohon.. atau Deka akan membuat dia menjadi pelacur sepertiku"

"Dimana putrimu?"

"Dia dia pisau ini menyakit-kannn , Keano.."

Tuttt tuttt

Lei menutup telfonnya.
Namun Maurin ingat sekali nama terkahir yang disebut oleh Lei.

Maurin sadar, Lei sudah merebut suaminya hingga keduanya memiliki anak bersama, namun bagi Maurin anak yang Lei lahirkan tidak bersalah.
Anak itu harus selamat karena bagaimanapun, darah Deka mengalir ditubuh putrinya.

Lei sendiri pernah bercerita pada Maurin tentang kehamilannya, dan Maurin meminta Lei untuk tidak menggugurkan janin diperutnya itu, berjuta-juta maaf Lei layangkan pada Maurin, berjuta-juta rasa ikhlas juga Maurin katakan pada Lei.

Buru-buru Maurin menelfon Keano .

"Dimana putri Lei?!"

"Aku ada di bandara, kalau kau mau putrimu silahkan pergi kesini"

"Aku akan segera kesana"

"Eitss dengan satu syarat"

"Apa?"

"Kau harus mau melakukan itu denganku"

"Sial!!"

"Atau... Bayi ini akan ku bunuh saat ini juga"

"Ya ak- aku akan melakukannya"

Maurin mengendap-endap keluar dari rumah Huston, kakaknya.
Menjaga frekuensi suara yang langkahnya keluarkan agar orang rumah tidak mengetahui kepergiannya.

Ditengah malam, Ia pergi menaiki taksi untuk ke Bandara menjemput putri Lei.

"Bagaimana Maurin kau siap?"

Maurin menepis tangan Keano yang mencekal pergelangannya.

Entah bagaimana sahabat suaminya itu bisa menyukai dirinya dan berani sekali Ia melunjak seperti itu.

UNTIL TOMORROW [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang