H.1

903 72 45
                                    

Part yang aku ga berani nulis di malam hari, entah kenapa aja
.

Hari ini adalah hari yang Ziva tunggu-tunggu, Ia akan pergi ke acara sekolahnya.

Sejak sore tadi, Ziva dan kedua orang tuanya pulang kerumah karena gaun pemberian Gabriel tertinggal.
Sementara Zanna tetap tinggal di kediaman Huston karena Zero ingin mengajak Zanna keluar. Pria itu memutuskan tidak mengikuti acara di sekolah sebab Zanna tidak diperbolehkan masuk meskipun dia alumni sana.

Gabriel, Nadin dan Zava berjanji untuk menjemputnya malam nanti, jadi pukul 5 sore Ziva sudah bersiap-siap agar tidak membuat mereka menunggu.

"JIP!!" Seseorang berteriak sambil menggedor kamar Ziva yang dikunci.

"Zav ngapain Lo disini? Masih jam 6"Teriak Ziva balik yang menyadari bahwa itu suara Zava.

"Gue tunggu dibawah, kalo Lo udah siap cepetan turun ada yang pengen gue omongin"

"OKE!!"

Ziva pun bersiap, menyelesaikan polesan make up-nya.

Kemudian mengganti baju dengan yang Gabriel berikan padanya.
Gaun putih itu sangat pas ditubuhnya, juga pas dengan tinggi badannya yang mungil.

 Gaun putih itu sangat pas ditubuhnya, juga pas dengan tinggi badannya yang mungil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Anggap aja ga ada cowo" dibelakang
Twitter @yaelahziva

Setelah siap dengan dirinya, Ziva tak lupa menyemprotkan parfum lalu memakai alas kaki yang tidak terlalu tinggi.

"Siap!"Gumam ziva sambil merapikan sedikit bajunya.

Gadis itu menuruti tangga dan menemui Zava sudah ada disana bersama Gabriel juga Nadin. Tak terasa dia memakan waktu satu jam hanya untuk bersiap, apa lah yang dilakukan zava selama itu menunggunya.

"Yuk"ajak Ziva pada mereka semua.

Dan yang benar saja, Zava dan Gabriel malah memandanginya tanpa jeda, melihat dirinya dari atas sampai bawah.

Terpaku, diam, hanya bola mata keduanya yang bergerak.

"Woy!!"Sentak Ziva membuyarkan Zava dan Gabriel.

"Ziv gue pengen se mobil sama Lo" Pinta Zava.

Ziva langsung melihat kearah Gabriel bermaksud meminta pendapatnya.

"Gapapa, aku sama Nadin lagian kita satu arah juga. Beberapa ajudanku biar ngikutin kalian dibelakang" Gabriel tersenyum ikhlas kearah Ziva membuat Ziva lega.

"Yaudah yuk"Ziva menarik lengan Zava untuk lekas pergi, Nadin dan Gabriel mengikuti mereka dari belakang.

Hening, baik Zava atau Ziva melewati setengah perjalanan dengan hening.
Zava yang biasanya selalu mengajak Ziva bicara hari itu diam, mungkin pria itu masih kecewa dengan kejadian tadi malam dimana hadiah untuk sahabatnya itu tidak jadi ia berikan.

UNTIL TOMORROW [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang