"rang ganteng"
ZavaAlaska "grup paan ni?"
Zeroaureo "nah gini kan seru!"
Nadinamirah "eh ya ampun nama grup nya relate banget sama orangnya haha kecuali Lo sih zav"
Zavaalaska "kampret Lo Din"
Gabrieltheo "paan ini?"
Zeroaureo "grup rebutan Ziva, biar enak kalo berantem ada yang nontonin. Ya gak zav?"
Zavaalaska "anjay"
Gabrieltheo "gue pasti menang"
Zavaalaska "awas aja Lo"
Nadinamirah "wih keren nih bang"
Zannamagnolya "widiii keren Lo bang haha mayan film gratisan"
Gabrietheo "keluar Lo bang! Woi Zero Huston!"
Zeroaureo "suka nih gue yang gini-gini"
Zavaalaska "awas Lo Grabiel"
Nadinamirah "awas Lo gojekbiel"
Zannamagnolya "aduh receh bet gue, makan tuh typo Zav"
Gabrieltheo "heh Lo Zava alaskaki"
Zeroaureo "zava alasbayi"
Nadinamirah "zava alastidur"
Zannamagnolya "Zava alasan kumencintaimu"
Zeroaureo "love you to bby"
Nadinamirah "Malu kan Lo Zav, malu banget haha"
Zavaalaska "diem Lo pada"
"Kenapa Lo senyum-senyum , udah gila" ziva baru saja turun dari tangga dengan membawa Kalimbanya.
Tak lupa ia ganti pakaian. Sedangkan Gabriel hanya tersenyum kearah ponsel melihat perbincangan mereka di grup.
Gabriel rasa Ziva tidak membuka ponselnya."Sini Lo ikut gue" Gabriel menarik tangan Ziva membawanya keluar rumah.
"Gabriel ihh!!!"teriak Ziva berusaha melepas tangan Gabriel.
"Biel!!"
"Diem!"
"Lo bawa gue kemana aduhh!!"ziva masih berusaha melepas cengkraman Gabriel.
"Kemarin gue lewat rumah Lo terus kayak ada tetangga Lo yang punya itu, yang buat anak kecil naik naik itu"ungkap Gabriel menengok kanan kirinya dengan seksama mencoba menemukan apa yang dia maksud.
"BIEL ITU BELOKNYA KE KIRI BUKAN KEKANAN!"
"Oh iya ya?"
"Gimana sih Lo, niat nyulik tu yang bener"
"Yaudah Lo jalan duluan, gue gatau"Gabriel mendorong punggung Ziva agar wanita itu jalan didepannya.
"Tengil banget sih Lo"gerutu Ziva lalu berjalan kearah yang Gabriel maksud diikuti oleh Gabriel dibelakang.
"Burung kakak tua, hinggap di jendela. Ziva cantik juga, pasti punya saya" Gabriel memainkan sebuah lagu kanak-kanak dengan mengubah liriknya.
Ziva pun yang didepannya hanya diam sembari menahan senyum yang sudah diujung bibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTIL TOMORROW [END]
Teen FictionCOMPLETED (belum revisi) Sampai kapanpun kita hanya sampai besok. Hanya keberanian yang aku miliki. Keberanian untuk menghadapi kenyataan bahwa aku menyukaimu dengan segala konsekuensinya. -Gabriel Novel ini tidak untuk menyinggung siapapun! Semua b...