D.2

1K 90 34
                                    

Maapkan kalau notifnya until tomorrow ganggu bgt update tiap hari
.

Ziva menurunkan ponselnya setelah Gabriel menelponnya untuk memberi kabar.

"Mentang-mentang punya cowo, telfonan disembarang tempat"Cibir Nadin.

"Cari juga dong"ledek Ziva balik lalu menyeruput kembali es tehnya.

"Dulu aja ogah-ogahan"Timpal Zero.

"Gue ga diajak!!"Arkila menyentak meja tempat mereka makan hingga bakso yang mau masuk kedalam mulut Zava loncat mengenai bajunya.

"Si anying baju gue!"Kesal Zava.

Arkila hanya terkekeh lalu duduk disamping Zero yang juga memandangnya kesal.

"Beliin gue makan"Arkila menarik-narik lengan Zero.

"Shhhhttt bocah!"Gerutu Zero lalu berjalan memesankan Arkila makan.

Hari ini tepat sudah satu Minggu Gabriel meninggalkan Indonesia, dia bilang akan kembali setelah urusannya selesai.

"Eh kakak ipar kangen Biel ya"Sapa Arkila pada Ziva yang menopang dagunya diatas meja dengan wajah murungnya.

"Diem Lo kadal mini"Ledek Zava.

"Ihhh!!"Arkila langsung melempar Zava dengan sedotan bekas Zero.

"Dikatain kadal mini gamau, padahal kemarin aja jalan sama cowo ganti dua kali"lanjut Zava masih meledek.

"Pro player"jawab Arkila yang bangga dengan sifat buruknya itu.

"Gila ya lo, kok ya mau tuh cowo"Sahut Nadin sembari geleng-geleng kepala.

"Tau tuh"Sambung Arkila dengan muka bangganya.
Bangga pada dirinya sendiri yang berhasil bahkan sering mempermainkan hati pria.

"Lo tawarin apa tuh cowo cowo?" Zero datang dengan membawa semangkuk bakso lalu diberikan pada adiknya.

"Gue tawarin..." Sembari mengaduk baksonya.

"Jangan aneh-aneh Lo!"Zero menjitak kepala adiknya itu dengan sedikit keras.

"Aww sakit! Gue laporin ke Mas Seto mampus lo" Arkila mengelus pucuk kepalanya yang cenat cenut.

"Kasihan..."Sahut Ziva lalu tertawa melihat ekspresi kesal Arkila.

"Tobat La, sebelum Fakgirl akan dibalas oleh Fakboi"Ujar Zava.

"Gampang, kalo nanti gue ga dapet jodoh, nikah aja sama lo"

Uhuk uhuk

Zero dan Nadin kompak batuk, sedang Ziva langsung mendelikkan matanya kearah Arkila yang sudah tersenyum manis sembari mengedipkan matanya pada Zava.

"Hih ogah gue" Zava begidik ngeri melihat Arkila seperti itu.

"Kenapa pada liatin gue?"Sentak Arkila pada mereka yang melongo melihat nya.

"Kenapa jadi gue?!"Sambung Zava setelah semua orang berbalik menatapnya.

"Hahahaha" Tawa Zero meledak-ledak.

"Lanjutin La!"teriak Zero menyemangati Arkila.

"Lo! Akan jadi milik gue!"Arkila menodong Zava dengan garpunya.

Sontak Zava langsung memundurkan wajahnya sembari menelan salivanya dengan susah payah.

Perempuan gila! Batinnya.

Ziva menahan tawanya begitu juga dengan Nadin. Baru kali ini mereka melihat Zava ketakutan sampai segitunya.

"Gila Lo ya!"Desis Zava yang dihadiahi senyum miring oleh Arkila.

UNTIL TOMORROW [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang