E.1

1.1K 74 26
                                    

Gabriel tiba di Indonesia Minggu pagi, dia langsung pulang kerumah untuk mengistirahatkan tubuh.

"Gabriel bangun!!"Teriak Nyonya Huston dari luar kamar Gabriel.

Gabriel menggeliat , matanya susah untuk terbuka. Tidur hingga jam 12 siang belum cukup baginya, di pesawat Ia sama sekali tidak terlelap dan sewaktu di Belanda, Gabriel juga tidak bisa tidur hanya untuk memikirkan Ziva.

"Gabriel cepet buka pintunya, ada Ziva itu diluar!"Teriak Nyonya Huston lagi.

Mendengar nama Ziva, Gabriel langsung membuka matanya lebar, bagaimana Ziva bisa tahu kalau dirinya sudah pulang?

Buru-buru Gabriel langsung menyibak selimutnya, kemudian membuka pintunya dan menarik tangan mama sambungnya itu masuk kedalam kamar.

"Ma jangan teriak"Gabriel menutup bibir Nyonya Huston dengan telunjuk.

"Ziva udah tau"Nyonya Huston menepis jari anaknya, lalu berjalan kearah lemari pakaian.

Gabriel mengusap wajahnya kasar, ingin marah tapi takut durhaka.

"Mama mau ngapain?"Tanya Gabriel saat Nyonya Huston mengeluarkan beberapa pakaian dan menaruhnya diatas ranjang.

"Bersiaplah untuk pergi ke pertunangan Rafael"Jawabnya.

Gabriel berjalan kearah mamanya.

"Rafael? Nikah?"

"Hmm"

"Rafael mantannya Arkila pas TK itu?"Tanya Gabriel memastikan.

Tak

Nyonya Huston memukul kepala anaknya dengan gantungan pakaian membuat Gabriel meringis kesakitan.

"Sudah cepat mandi, mama undang Ziva kesini, biar kamu ada gandeng"Jelas Nyonya Huston.

Gabriel mencium pipi mamanya.

"Mamaku yang cantik dan pengertian"

Wanita itu hanya geleng-geleng lalu keluar dari kamar Gabriel, membiarkan pria itu bersiap diri.

Gabriel menggunakan pakaian yang dipilihkan mamanya. Celana bahan, atasan kemeja yang dibalut tuxedo dengan lengan yang ditekuk sampai sikut, jam tangan hitam, dan rambut sedikit basah yang ia sisir kebelakang.

Tolong dong aku halu.

Selesai menggunakan parfumnya, Gabriel turun kebawah untuk menemui semua orang yang seperti sudah siap sedari tadi.

Dibawah sudah ada Ziva dan Arkila yang mengobrol berdua. Kemudian Zero dari arah luar rumah masuk dengan pakaian yang sama rapinya. Disusul oleh Zanna dibelakang yang mengenakan dress selutut dengan rambut yang dicepol satu.

"Haha yang surprise nya gagal!"Teriak Zero melihat sang adik turun dari tangga.

Ziva menolehkan kepalanya kearah pandang Zero dan mendapati Gabriel ada disana, pria itu terlihat buru-buru turun dari tangga sambil melempar pandangan pada Ziva.

Ziva memalingkan wajahnya, entah kenapa ia begitu gugup dengan kehadiran Gabriel. Rasanya seperti baru pertama kali ia melihat pria itu.
Apalagi kini status mereka berbeda dengan terakhir kali Ziva bertemu Gabriel dua Minggu lalu.

UNTIL TOMORROW [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang