PROLOGUE

71.1K 3.3K 574
                                    

"Yang terlihat belum tentu nyata."

____________________

Jangan kesini kalau hanya sekedar numpang berkomentar buruk.

Ini area terlarang bagi siapa saja yang mudah baper, humornya anjlok. Sebab dalam deskripsi sudah jelas bahwa cerita ini merupakan horor comedy, you know horor comedy? Tak kenal, maka tak nyaho. Agar tau, yuk langsung baca!

Selamat membaca para kaum rebahan bin makmur! Semangat rebahan'nya, jangan lupa pake gaya baru, rebahan sambil ngisep jempol kaki🤸 

Jangan semangat dan terus'lah berputus asa!!

Jangan panggil aku author tanteu, panggil aku MAMAK!

_________

Semua orang memperhatikan gadis yang menurut mereka aneh, gadis itu berdiri di bawah terik matahari mengikuti kegiatan upacara di hari senin seperti biasanya.

Ia Memilih berbaris di belakang karna tidak ada yang mau berdiri di dekatnya. dia Aprillya Agnesia gadis cantik, berkulit putih bersih dengan rambut panjang yang selalu ia ikat di bagi dua, karena memang sudah menjadi ciri khasnya.

Semua orang selalu beranggapan bahwa Prilly gadis halu, aneh, gila, cupu dan semua cacian di borong oleh beberapa murid di sekolah. Lebih parah lagi, ada yang sampai menganggapnya anak dukun. Sebab apa yang ia katakan, slalu terjadi.

Malang sekali nasib gadis cantik itu, tapi tidak semalang bakso malang.

Hinaan dan cacian selalu Prilly terima walaupun sesak di dada. Mereka mengatakan itu karna mereka tak merasakan seperti apa menjadi dirinya yang terus di hantui oleh arwah gentayangan yang masih mempunyai urusan dunia dan belum terselesaikan.

Setelah upacara selesai, Prilly kembali ke kelasnya dengan wajah pucat, karna Prilly tak tahan dengan terik matahari. Jadi jika ia menahan pingsan maka wajahnya akan pucat seperti mayat hidup yang kebanyakan oranglain lontarkan kata itu untuknya.

Murid lain sering mengejeknya, katanya wajah Prilly pucat karna ia kena azab akibat memiliki ilmu hitam. Ckck! Bersoda sekali mereka itu. Seandainya saja Prilly memiliki keberanian untuk menampar mulut-mulut tidak berbobot itu, pasti Prilly sudah melakukannya! Tapi Prilly berfikir positive tingking saja, mungkin mereka iri karena kulit mereka tidak seputih Prilly, jadi apabila kena terik matahari terlalu lama wajah mereka tidak'lah pucat, melainkan langsung gosong.

"Heh mana tugas gue!" Pekik Rani yang selalu dengan enteng-nya menyuruh Prilly mengerjakan tugasnya. ini terjadi setiap hari dan Prilly slalu mengalah menuruti apa yang teman sekelasnya itu mau.

"Maaf aku belum ngerjain Ran, kamu kerjain sendiri aja ya" Tolak Prilly menunduk takut.

Rani emosi bukan main, Ia menggebrak meja dengan kerasnya. dan dengan cepat menarik rambut Prilly kasar "Kurang ajar lo ya! Gue gak suka di bantah. kalau lo gak mau ngerjain tugas gue, gue bakalan siksa lo abis-abisan"

Bahasa yang kasar memang selalu di lontarkan se'enaknya oleh gadis picik bernama Rani itu. Tanpa perduli dengan perasaan oranglain. Karna yang ada di pikirannya adalah kepuasan untuk dirinya sendiri.

Prilly menangis takut. Gadis ini memang lemah, sedikit saja di bentak apalagi di kasari pasti airmatanya menetes, dan itulah yang membuat teman-temannya semakin menginjak-injak hargadirinya karna Prilly slalu terlihat lemah di hadapan mereka yang menghina'nya.

"Iya Ran aku kerjain sekarang ya kamu jangan marah"

Prilly segera mengambil buku Rani dari tas-nya, karna kemarin Rani memang sengaja menitipkan'nya untuk Prilly kerjakan tugas itu di rumah, tetapi Prilly lupa tidak mengejarkannya, sebab Gadis itu terlalu lelah seharian berkelana dengan pikiran yang mengganggunya beberapa waktu ini.

Sebenarnya itu tugas hukuman, karna Rani selalu mendapatkan nilai jelek dan remedial. Ia memanfaatkan Prilly yang mempunyai IQ di atas rata-rata dan berhasil menjuarai rangking satu di tahun sebelumnya.

Prilly dengan cepat mengerjakan tugas Rani. Seketika Rani melohok tak percaya ketika melihat tangan Prilly yang begitu cepat menulis tugasnya.

Jelas saja Prilly sangat cepat mengejarkan tugas yang di minta oleh Rani, karna Lala selaku teman hantunya membantu Prilly mengerjakan tugas tersebut.

"Gue rasa dia anak setan Ran" Bisik Fanessa yang notabe'nya salah satu teman se-geng Rani.

"Bodo amat yang penting dia bisa ngerjain tugas gue" Jawabnya acuh lalu pergi meninggalkan Prilly di kelas sendirian tanpa memperdulikan apa yang Ia lihat.

Lala adalah hantu yang berasal dari Jepang, dia sudah menemani Prilly dari kecil sampai remaja seperti sekarang.

"Kenapa kamu selalu baik sama dia? Sementara slalu dia jahat sama kamu. Kenapa kamu selalu larang aku buat nyakitin dia Prill? dia udah nyakitin kamu!" Ucap Lala yang memang sudah geram dengan tingkah Rani yang slalu membully, dan berprilaku se'enaknya pada Prilly.

"Aku gak mau dia tau adanya kamu, dan dia tau siapa aku. aku gak mau semakin di bully lagi sama dia"

"Kamu terlalu baik"

Prilly menghela nafas kasar. sebenarnya gadis ini juga slalu bertanya-tanya tentang mengapa semua orang membencinya? Tentang mengapa semua orang tidak bisa percaya dengan kelebihan yang ia punya? Bahkan kebanyakan orang menganggapnya tak waras.

Nasib Prilly sendiri sangatlah memprihatinkan. keluarganya meninggal dunia dalam hitungan waktu yang bergantian cepat karna kecelakaan.

Prilly hanya tinggal bersama adiknya yang bernama Riri , dulu ada Eyangnya yang slalu menjaga Prilly dan juga Riri, tetapi waktu seolah merenggut semua orang yang Prilly sayangi secara bergantian. Eyangnya meninggal dunia akibat stroke yang di deritanya.

Kini hanya ada Riri, anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. hanya Riri satu-satunya yang Prilly miliki, dan Riri sendiri memiliki kemampuan yang sama dengan Prilly. Keduanya sama-sama di berikan anugrah yang bisa melihat dan merasakan keberadaan makhluk tak kasat mata di sekitarnya.

Bedanya Riri belum bisa berkomunikasi dan membantu sosok Arwah yang membutuhkan bantuan, Ia hanya bisa melihat kemudian menjerit ketakutan. mungkin karna usianya yang masih kecil, jadi Ia belum bisa terbiasa dengan sosok-sosok arwah menyeramkan yang ia lihat.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


MATA BATIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang