MB 46 | Memaafkan

11.6K 1.1K 63
                                    

Karna mendengar suara berisik, Riri terbangun dari tidurnya. Ia terkejut saat melihat kakaknya berteriak di depan kamar sambil menutup matanya dengan kedua telapak tangan. Sontak buru-buru saja Riri menghampiri kakaknya yang beteriak histeris ketakutan.

"Kak Prilly?"

"Pergii kamu pergi !! Kamu arwah jahat, jangan ganggu saya!!" Prilly berteriak histeris, ia benar-benar ketakutan

"Kak prilly ini aku Riri, kakak kenapa?"

Prilly membuka matanya perlahan lalu melihat ke arah Riri, "Ri ini beneran kamu?" tanya Prilly memastikan

"Iya kak, ini aku Riri. Kakak kenapa? Aku tadi denger berisik mangkannya aku kebangun. Kakak kenapa?"

Prilly dengan cepat memeluk Riri ketakutan, "Ri ada yang lain disini selain kita" lata Prilly dengan segala rasa kepanikan'nya

"Aku ngerasain itu kak, tadi siang aku liat Bi Nati ada di dapur, tapi di ruang tamu juga ada Bi Nati, pas aku panggil Bi Nati yang nyamperin aku yang di ruang tamu. Dan yang di dapur nanya ada apa, aku takut kak dan ternyata yang asli itu yang di dapur, pas Bi Nati asli datang nah arwah yang nyerupain Bi Nati ngilang"

Pelukan keduanya semakin erat, Prilly menarik laun tangan Riri untuk masuk ke dalam kamarnya, lalu mengunci rapat-rapat pintu kamarnya.

"Kamu tidur sama kakak ya ri? kakak khawatir kalau dia ngincer di antara kita" ucap Prilly

"Lala kemana kak? kenapa Lala ngilang?" tanya Riri

"Kakak gak tau Ri dia kemana, kakak udah nyoba panggil dia tapi gak nemuin jejaknya hiksss...hiksss"

"Kakak telfon kak Ali aja sama kak Abdul buat dateng kesini"

Apa yang Riri katakan benar, Prilly segera meraih ponselnya dan menelfon Ali, namun tak juga ada jawaban.

Satu-satunya yang bisa di harapkan untuk situasi sekacau ini adalah menelfon Abdul----syukurlah Abdul mengangkatnya.

"Hallo dul? kamu lagi dimana?"

"Di basecamp Prill, ada apa? kok kaya panik gitu? kenapa?"

"Apa Ali ada sama kamu?"

"Ali dari abis magrib gak ada di basecamp Prill, kenapa?"

"Aku butuh kalian, aku sama Riri ketakutan disini. Ada arwah yang mau berbuat jahat hiks...hikss.."

"Prill gua bakalan bantu dzikir disini. Gua gak bsa kesana sendirian malem-malem gini, takut terjadi fitnah di antara kita. Lu sama Riri tidur aja ya, gua bakalan ngelindungin kalian lewat dzikir disni"

"Makasih ya dul"

Prilly sedikit lega dengan apa yang Abdul katakan. Namun hatinya seketika menuju ke arah Ali, Pria tidak ada? bahkan beberapa kali Prilly mencoba menghubunginya pun juga tak kunjung di angkat. Kemana? Kenapa Prilly merasa Ali benar-benar jauh darinya? Apakah sengaja pria itu menjauhinya?

Tapi apa kesalahan Prilly?

Prilly tidak merasa dirinya bersalah dalam menjalani hubungan itu. Tapi mengapa Ali bisa berubah secepat itu?

"Kak gimana? kak Abdul mau kan kesini?" tanya Riri

"Ri kak Abdul bantuin doain disana, kita bisa tidur tenang"

Kemudian keduanya menarik selimut, mengangkat tangan masing-masing seraya berdoa. Setelah itu keduanya bisa tertidur dengan nyenyak.

⚫⚫⚫

Pagi harinya seperti biasa Prilly harus kembali ke sekolah. Ia juga ingin bertemu dengan Ali untuk menanyakan banyak hal.

BRUK.

MATA BATIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang