Pak Nuri terus berteriak memanggil nama Prilly, beberapa kali mencoba mendobrak pintu dengan sekuat tenaganya namun tak bisa.
"Awas pak biar saya aja sama abdul yang dobrak" ucap Ali
Ali dan Abdul mencoba mendobrak pintunya, namun tak juga berhasil
"Gila ya gua udah keluarin tenaga sampe keringet gua bercucuran gini kaya abis kerja bangunan, tetep aja pintunya gak bisa di dobrak. Ini pintu apa hati sih, kok susah amat di buka'nya" grutu Ali panjang lebar
Ya sedikit curhat jugalah, kapan lagi kan bisa curhat bareng Pak Satpam rumahnya Prilly? HUAAAAA---
"Li kayanya pintu ini bukan harus di dobrak"
"Maksud lu di gimanain? Di puter di jilat terus di celupin gitu?"
Tuk!
Abdul mentoyor kepala Ali dengan gemash'nya, Ali ini di saat suasana sedang serius malah terus-terusan bercanda tak jelas.
"Gua serius kunyuk! Inimah harus pake doa, lu bisa Alfatihah kan?" tanya Abdul yang sebenarnya tak yakin
"Ya bisalah bego. Emang gua manusia jenis apaan gak bisa baca Al'fatihah, Yang awalnya Qul-auju birobbinas kan?"
"Itumah surat an-nas pea! Alfatihah yang allhamdulillah hirobil-alamin arohmanirohim.."
"Oh iya maksud gua itu"
Ngeles mulu kek bajay---
"Pak satpam ikutan juga ya baca doa" ucap Abdul, pak Nuri mengangguk mengiyahkan
Ketiganya membaca Alfatihah bersamaan, selama tiga kali dan dengan ayat kursi yang juga Abdul lontarkan. Angin semakin kencang, akhirnya pintu itu terbuka.
Prilly menangis di bawah tangga, sementara Riri masih melayang. Ketika melihat Abdul, arwah itu menghempaskan Riri ke lantai dan untung saja Abdul menahan'nya jika tidak maka Riri sudah terbentur .
"Prilly" Ali berlari memeluk Prilly yang ketakutan di bawah kolong tangga dekat dapur
"Lepasin! Kenapa dateng terlambat?kamu tau? aku hampir mati Li, liat ini" Prilly memperlihatkan kakinya yang tergores pisau cukup parah
"Yaallah Prill gak gitu, tiba-tiba ban mobil gua bocor di pertengahan jalan. Gua sama Abdul sampe kolingin ojek online, yaudah gini sekarang kita kerumah sakit ya" Ali segera menggendong Prilly, sementara Prilly masih menangis sesegukan akibat masih syok dengan kejadian tadi
"Gua gimana li?" tanya Abdul bingung
"Lu jagain Riri dulu ya, gua mau bawa Prilly kerumah sakit. Luka'nya harus di obatin"
"Oke"
"Kunci mobil kamu dimana sayang?" Tanya Ali
"Di meja sana" Prilly menunjuk kunci mobilnya yang berada di meja tv
Ali meminta agar Abdul melemparkan padanya, lalu setelah itu Ali membawa Prilly kerumah sakit secepatnya.
***
Setelah dua jam menunggu Prilly, akhirnya dokter memperbolehkan Ali masuk .
Kaki Prilly terpaksa harus di jahit, untung saja Ali segera membawanya kerumah sakit. Jika tidak, mungkin Prilly akan kekurangan darah karna darahnya terus bercucuran deras.
"Pasien belum boleh pulang, karna keadaan'nya masih mengkhawatirkan. Lukanya cukup dalam" ucap dokter
"Dok saya gak mau di rawat inep disini, saya pulang aja. Riri butuh saya" pinta Prilly memohon
"Baiklah kamu boleh pulang tapi, kamu membutuhkan perawatan yang intens ya jangan dipaksakan berjalan jika masih sakit"
"Baik dok" Prilly mengangguk mengiyahkan.
Ali menatap Prilly kasihan, mengapa nasibnya harus seperti in?. Jika tadi Ali terlambat sedikit saja, pasti nyawa Prilly tidak akan tertolong.
"Maafin aku ya" ucap Ali tulus, dan mencium tangan Prilly
"Aku yang minta maaf selalu ngerepotin kamu, aku udah bilang kamu jangan masuk ke kehidupan aku li. Kita beda"
"Jangan bilang gitu prill, bineka tunggal ika aja berbeda tapi tetap satu. Apalagi kamu dan aku"
"Ih apasih malah ngegombal"
"Supaya kamu gak ngambek lagi sama aku"
"Aku gak ngambek ali"
Tak lama suster membawakan kursi roda untuk Prilly bisa di bawa pulang dan di rawat jalan dirumah.
Ali membantu Prilly pelan-pelan, agar bisa duduk di kursi roda.
Hari semakin larut malam. Riri pasti menunggu Prilly pulang,
Waktu sudah menunjukan pukul 01:30 malam, tidak mungkin Ali meninggalkan Prilly berdua lagi dengan Riri, karna takut-takut Arwah itu datang lagi dan berbuat onar karna amarahnya Arwah penasaran lebih kejam daripada amarahnya anak STM yang lagi tawuran !
**
"Kak Pilly" Sontak Riri langsung memeluk Prilly yang baru datang dengan kursi roda
"Riri sayang? kamu belum tidur?" tanya Prilly cemas
"Nunggu kakak pulang, riri khawatir. Kakak kenapa bisa sampe gini? Pasti arwah jahat itu yang lakuin ini kan?"
"Kakak gapapa kok, kamu sebaiknya tidur ya. Ali kamu pulang aja, aku gapapa kok sama riri. Besok aku mau cari pembantu buat bisa jagain riri kalau aku gak ada di rumah"
"Si abdul aja sayang" usul Ali
"Yeee kampret guakan cowok, hargadiri gua di kemanain jadi pembokat" Saut Abdul tak terima, sementara pPilly hanya tersenyum kecil saja melihat tingkah kedua manusia konyol itu
"Aku sama abdul gak akan pulang sekarang, besok pagi aja! Sekarang mau jagain kamu, tenang aja aku sama abdul tidur di ruang tamu"
"Yaudah kalau kamu gak keberatan"
Ali membantu Prilly ke atas tangga dengan menggendongnya, sungguh Ali sangat mengkhawatirkan Prilly saat ini.
Ali benar-benar tak tega dengan apa yang Prilly rasakan saat ini, pastinya menjadi dirinya bukanlah hal yang menyenangkan dan mudah di lalui.
"Aku sayang kamu" ucap Ali sambil mengecup kening Prilly tepat di hadapan Riri
"Kak ali, aku gak di cium?" Pinta Riri dengan wajah menggemaskannya, dan dengan sigap Ali mencium kening Riri.
"Makasih ya" Lirih Prilly laun
"Buat apa?"
"Buat kamu yang selalu ada buat aku"
"Sebagai suami yang siaga harus selalu ada untuk istrinya"
"Hah? lebay banget sih"
"Biar lebay begini kamu sayangkan?" Prilly hanya tersenyum kikuk saja, tanpa mengatakan iyah'pun Ali sudah bisa melihat dari pandangan Prilly terhadapnya, "Kalau sayang sama aku, harus jaga diri baik-baik! Ada apa-apa bilang" Ali mengusap pipi Prilly, Prilly hanya mengangguk paham
Ya begitulah jika seseorang saling mencintai, tak peduli seberapa besar perbedaan yang terpenting keduanya bisa saling menggenggam erat dan melalui semuanya bersama-sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATA BATIN ✓
Horror#1 in Horor [2020] #1 in Humor [15/10/2020] #1 in Lawak [03/11/2020] #1 in Misteri [08/11/2020] #5 in Hantu [09/11/2020] #2 in Matabatin [10/12/2020] #1 in ngakak [26/12/2020] #1 in Aliprilly [28/03/2021] (BELUM REVISI)‼️ [ Deskripsi ] Cerita ini ja...