MB 22 | Berkomunikasi dengan Arwah jahat

14.3K 1.4K 21
                                    

13:30 siang
Hospital.
-------------------

Ali memasuki ruangan ICU tempat dimana Riri di rawat, ia mendapati Prilly yang masih menangis juga di hadapan Riri.

"Hey" ucap Ali menyentuh pundak Prilly

"Ali" Prilly menoleh dan terkejut dengan kehadiran Ali

"Jangan nangis, ada aku. kamu udah makan?"

Prilly mengangguk mengiyahkan, karna memang Prilly sudah makan.

Ya memang di saat mengalami musibah seperti ini membutuhkan banyak tenaga untuk menghadapinya, perbanyak sabar juga perbanyak makan. Meskipun sebagian orang kehilangan mood saat seketika masalah menerpa kehidupan, tetapi perlu di ketahui bahwa tidak akan setiap hari musibah datang bertubi-tub.

Prilly duduk di soffa, dan Ali berada di sampingnya. Ali mengusap lembut rambut Prilly, ia benar-benar ikut prihatin atas keadaan Riri saat ini.
Namun di saat Ali sedang mencoba menenangkan Prilly dengan cara halusnya, Prilly malah menginyingkirkan tangan Ali laun.

"Kenapa?" tanya Ali bingung, seolah dalam hatinyapun bertanya-tanya, apakah salah jika ia mencoba menenangkan gadisnya?

"Gak enak ini di rumah sakit"

"Yaudah maaf, kamu bener kan udah makan"

"Udah"

"Kenapa Prill? masih marah juga?"

"Enggak"

"Prill gua salah lagi?"

"Enggak! Oiya abdul kok gak kesini?"

"Kenapa nanyain dia? Suka lu sama abdul?"

"Bukan gitu, aku cuman nanya aja"

"Oh"

Entah mengapa obrolan menjadi terasa tak nyaman, Ali yang cemburu pada Abdul, sementara Prilly yang enggan mau bicara banyak hal dengan Ali

Ini tak seperti biasanya.

Ali melihat perbedaan dari sikap Prilly, apakah gadis itu menyesali karna lebih mementingkan menolong Ali terlebih dahulu daripada Riri?

Bukankah pertolongan yang Prilly berikan pada Ali itu atas keinginannya sendiri dan bukan Ali yang meminta?

Lalu untuk apa gadis itu seolah marah dan menjauhi Ali? Entahlah! Mungkin Prilly benar-benar sedang pusing dengan keadaan. Jadi segala pikiran menjadi satu, dan membuatnya menyalahkan keadaan.

"Gua balik aja ya, percuma disini juga. Lu gak ngehargain keberadaan gua" kata Ali kesal

"Apasih kenapa malah ngambek gitu?"

"Lu mikirlah, gua kesini buat nengok keadaan Riri dan juga lu. Tapi dari tadi lu cuman jawab singkat-singkat"

Prilly yang sepertinya di pancing emosi, ia menatap sinis ke arah Ali dan mengucapkan kata-kata kasar yang selama seumur hidupnya ia tak pernah semarah ini kepada oranglain.

"LU TAU GUA PUSING MIKIRIN RIRI YANG MASIH KOMA? GUA JUGA KEPIKIRAN SAMA RIRI, LU GAK ADA DI POSISI GUA. LU CUMAN ORANG YANG PUNYA KEHIDUPAN NORMAL, GAK KAYA GUA. GUA INI CEWEK YANG SERING ORANG BILANG ANEH, HALU, GILA. LU NGERTI GAK SIH HAH APA YANG SEKARANG GUA RASAIN?"

"Gua minta maaf"

"KELUAR DARI RUANGAN INI, DAN JANGAN PERNAH TEMUIN GUA LAGI!!"

"Itu mau lu?"

"YA! KELUAR SEKARANG JUGA ATAU GUA PANGGILIN SCURITY?"

"Gak perlu gua bisa keluar sendiri"

Ali segera keluar dari ruangan, setelah kepergian Ali, gadis itu malah menangis sejadi-jadinya karna merasa frustasi, rasanya keadaan ini benar-benar menyiksanya dan membuatnya tak bisa lagi mendamaikan suasana dengan siapapun.

⚫⚫⚫

00:30 wib

Abdul memfokuskan dirinya berdzikir dan terus mencoba menerobos masuk ke alam lain.
Kini roh'nya Abdul berhasil berada di dalam alam lain.

Abdul melihat ke arah dimana Riri di ikat dan menangis disana, arwah wanita itu membuat Riri semakin ketakutan

"Anak manis jangan menangis, ini semua kan salah ayahmu yang lebih memilih ibumu ketibang saya"

Abdul terkejut dengan apa yang di katakan arwah wanita itu, artinya masalalu itu berhubungan dengan orangtua Riri? Pantas saja Riri dan Prilly selalu di incar, terutama arwah wanita itu sangat ingin menemui Rizal. Sepertinya ada hubungan juga dengan Rizal, Abdul bersembunyi di suatu tempat yang tak terlihat.

Tasbih melindungi dirinya dari gangguan syaiton-syaiton yang berada di sekelilingnya.

"Lepasin aku..aku mau ketemu kakak" ucap Riri menangis takut

"Lebih baik kamu disini bersamaku, dan ikut ke neraka bersama orangtua'mu hahaha"

"Hiks...hikss..hikss"

"Jangan menangis anak manis, saya tidak suka anak kecil yang cengeng!"

Abdul memberanikan diri menghadapkan diri di hadapan arwah wanita itu, saat arwah itu menoleh Abdul terkejut

"Astagfirllah alazim"

Bagaimana tidak? Wajahnya yang bener-benar menyeramkan ,dengan keluarnya darah ber'aroma bau busuk dari tubuhnya, rambut panjang menyeramkan. Mata melotot, dan tangan kanan yang buntung.

"Kamu lagi! Aku tidak ada urusan dengan kamu.. berani sekali kamu memasuki duniaku?"

"Lepaskan dia, dia tidak bermasalah. Apa urusanmu dengan orangtua mereka?"

Tiba-tiba arwah itu mendekati Abdul, dan menangis di hadapan Abdul. Namun yang keluar dari mata'nya bukan air mata melainkan darah.

"Kamu tau bagaimana rasanya menjadi simpanan? Aku mencintai wisnu, tapi wisnu lebih memilih istrinya dewi ketibang aku" Ucapnya dengan wajah yang di sedih-sedihnkan, dalam hitungan detik arwah wanita itu tertawa kembali.

"Dan aku bekerjasama dengan rizal untuk membunuh wisnu dan juga istrinya hahahahaa"

"Setelah itu aku dan rizal menjalin asmara, karna rizal adalah orang kepercayaan wisnu. Wisnu mempercayai rizal untuk mengelola perusahaan'nya, kami bekerja sama untuk mengusai hartanya wisnu, dan ternyata wisnu mempunyai anak bernama prilly juga istrinya yang saat itu baru melahirkan riri. Saat riri berumur 4 tahun dan prilly berumur 10 tahun, aku dan rizal membuat rencana untuk membunuh orangtua mereka hahahah"

"Dan saat itu, aku menyuruh oranglain untuk membocorkan ban mobil wisnu. Karna wisnu dan juga dewi akan pergi ke suatu tempat, aku menyesal karna aku tidak membunuhnya di saat anak-anaknya juga ikut. Seharusnya mereka juga mati huhuhu"

Abdul menyimak apa yang sedang arwah wanita itu bicarakan, hatinya benar-benar iblis. Selain pelakor ia juga pembunuh, sudah bersalah tapi tidak mau di salahkan.

"Dan kemudian mereka mati hahaha, aku dan rizal puas akan hal itu. Rizal berhasil mengelola perusahaan'nya, saat itu aku mulai jatuh cinta pada rizal dan kami berhubungan gelap. menikah sirih, karna rizalpun sudah mempunyai istri. Namun saat itu aku melihat perselingkuhan, rizal bersama wanita lain lagi. Huhuhuhu.."

"Kemudian aku marah, aku melabrak rizal bahkan aku berniat mau membongkar rahasia soal pembunuhan bersekongkol itu. Rizal tak terima, dia membunuhku tepat di kantor perusahaan wisnu yang ia kelola dan mayatku di kuburkan di dalam lemari tua yang berada di gudang belakang lantai 13"

Kini abdul berhasil berkomunikasi dengan arwah wanita itu.

Kini abdul mendapatkan banyak kenyataan pahit yang pastinya akan membuat Prilly terkejut dengan kenyataan itu. Setidaknya semuanya terbongkar secara nyata di hadapan Abdul sendiri.

MATA BATIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang