Prilly dan juga Adiknya kini sudah ada di basecamp, tentu saja Lala juga ikut karna ingin bertemu Abdul.
"Astagfirllah" Abdul terkejut saat melihat Lala yang memakai hijab
"Abdul pasti terpesona ya liat kecantikan Lala? jadi gimana? Abdul mau kan jadi pendamping hidup Lala?"
"Amit-amit yaAllah, malah makin serem lu pake krudung" Lala mengembungkan pipinya kesal.
Joni nampak kebingungan dengan Abdul yang ia lihat bicara sendiri, sementara Ali tahu pasti Abdul bicara dengan mahluk tak kasat mata.
"Si Prilly perasaan kaga pake krudung deh, mata lu banyak cileh'nya kali tuh . Bersiin sana cuci bengeut!" sahut Joni
"Jon mending lu cepetan deh berangkat ngapel sana, ribet lu disni" dengus Abdul
"Iye ini juga gue udah siap-siap mau ngapelin pacar gue yang ke dua belas. Gimana gue udah ganteng belum?" tanya Joni sambil memutar tubuhnya seolah memperlihatkan penampilan'nya
"Iya ganteng kok kaya tukang jualan somay yang mangkal di sd"
"Yee sirik aja lu jomblo, udah ah babang tampan otw ngapel dulu. oiya Prill, hati hati di bius sama si Ali hahahah" ucap Joni lalu berlalu pergi
"Abdul kamu di katain jomblo tuh! Kamu memangnya udah putus sama Siti? Kalau gitu kita jadian aja? Gimana? Aku janji deh aku bakalan rajin ngaji biar kamu sayangin"
Bola mata Abdul berputar malas. Ia menghela nafasnya kasar----mana mungkin juga arwah bisa belajar ngaji, sementara mendengarnya saja ia akan sangat merasa kepanasan.
Ckck..
Ada-ada saja kelakuan Lala itu. Lama-lama Abdul bisa darah tinggi jika slalu berdekatan dengan Lala.
Prilly tak mengerti apa yang di katakan Joni barusan, tapi tak penting juga untuk di mengerti.
"Kak Ali, ini rumah kak Ali?" tanya Riri dengan wajah polosnya
"Bukan Ri, ini namanya basecamp dan basecamp itu cuman tempat berkumpul sama temen-temen. Tapi kak Ali tidurnya disini" jawab Ali ramah sambil mengusap rambut Riri
"Abdul tuh liat, Ali aja sayang sama Riri selaku adiknya Prilly. Kamu kapan sayangin aku kaya kamu sayang sama keluarga kamu?" Abdul hanya memutar bola matanya malas. Entah mimpi apa abdul semalam, bisa di sukai oleh hantu aneh semacam Lala itu.
"Jadi kamu mau cerita apa sayang?" tanya Ali menatap Prilly serius
Prilly menoleh pada Riri, ia tak ingin Riri mengetahui obrolan'nya, "Ri, kamu nonton tv aja ya disana sama kak Abdul" ucap Prilly memerintahkan adiknya. Riri tersenyum lirih dan menurutinya dan Abdul segera mengajak Riri ke ruang tv.
Bagi Prilly, Riri itu masih terlalu kecil untuk mengetahui masalah orang dewasa.
Setelah Riri berlalu ke ruang tv dengan Abdul, Prilly memberanikan diri menceritakan persoalan keluarga Ali.
"Pas aku injekin kaki aku kerumah kamu, aku liat Aura main di teras depan rumah kamu. Dan saat aku masuk ke dalem rumah kamu, Aura sempet ngajak aku main petak umpet" jelas Prilly dengan wajah seriusnya
"Jadi bener aura adik gua udah gak ada? lu gak lagi nakut-nakutin gua kan Prill?"
"Aku serius Ali ! Oiya kakak kamu Bella, kakak kamu bekerja sebagai wanita simpanan om-om. Itu semua karna ayah kamu, ayah kamu menjual kak Bella ke om-om sampai akhirnya kak Bella pasrah dan menerima pekerjaan'nya sebagai simpanan"
"BANGSAT!!!" Ali mengepalkan tangan'nya emosi
"Mamah kamu bisa sembuh kok Li, aku bakalan bantu kamu selesai'in urusan keluarga kamu"
"Aura meninggal kenapa Prill? dan dimana mayatnya?"
"Aura tewas terbakar, dan yang lakuin itu---" Prilly menggantungkan ucapannya, membuat Ali penasaran bukan main.
"Siapa?"
"Abang kamu Arga"
"ANJING!!" Ali memukul meja dengan kerasnya, kali ini emosinya meledak-ledak namun Prilly menahan'nya
"Sabar dulu ya Li, aku mohon jangan gegabah"
"Kenapa si brengsek itu bisa-bisanya bunuh Aura? mentang-mentang Aura bukan darah daging mamah papah gitu?"
"Jadi Aura bukan adik kandung kamu?"
"Bukan Prill, dia anak dari panti asuhan yang Mamah asuh. Tapi gua sayang banget sama Aura. Dia anak yang baik, dan gak pernah bikin masalah! dulu mamah pengen banget anak cewek lagi, tapi mamah gak bisa punya anak lagi, sampe akhirnya mamah adopsi Aura dari panti asuhan. Tapi kenapa si brengsek itu bunuh aura?"
"Arga lakuin itu karna waktu itu adik kamu liat Arga bersetubuh sama cewek, dan dia mau aduin ke mamah kamu juga papah kamu. sampe akhirnya Aura di kurung di gudang belakang, dan di bakar hidup-hidup terus mayatnya di taro di dalem peti yang ada di gudang belakang rumah kamu Li"
Ali benar-benar tak menyangka Arga sejahat itu, airmatanya menetes dan wajahnya memerah. Ia benar-benar emosi, ingin rasanya melakukan hal yang serupa pada Arga.
"Gua gak bisa diem aja, si brengsek harus tanggungjawab atas kesalahan'nya, GUA BAKALAN BUNUH DIA KAYA DIA BUNUH AURA! GUA GAK PEDULI GUA MASUK PENJARA SEUMUR HIDUP JUGA YANG PENTING GUA PUAS! DEMI TUHAN GUA GAK IKHLAS AURA MENINGGAL GARA-GARA DIA" Ali segera pergi keluar basecamp dengan terburu-buru.
Prilly memanggil Abdul untuk segera mengejar Ali, "Dul kita harus susul Ali" ucap Prilly cemas
"Tapi Riri gimana?" tanya Abdul
"Riri ikut aja, hemm kita pake taxi ya. Aku tau kok alamat rumah Ali"
Abdul mengangguk mengiyahkan, Riri merasa panik karna melihat kakaknya sepanik itu, "Kakak, Riri takut" lirihnya memeluk Prilly
"Nggak sayang, kan ada kakak"
"Prill sebaiknya lu telfon polisi" usul Abdul
Dengan cepat Prilly segera menelfon polisi dan memberikan alamat Ali .
Di sepanjang perjalanan menuju rumah Ali, Riri terus memeluk erat Prilly karna takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATA BATIN ✓
Horror#1 in Horor [2020] #1 in Humor [15/10/2020] #1 in Lawak [03/11/2020] #1 in Misteri [08/11/2020] #5 in Hantu [09/11/2020] #2 in Matabatin [10/12/2020] #1 in ngakak [26/12/2020] #1 in Aliprilly [28/03/2021] (BELUM REVISI)‼️ [ Deskripsi ] Cerita ini ja...