MB 36 | Kelas yang membosankan

13.5K 1.3K 99
                                    

Di sepanjang koridor sekolah Ali terus menggandeng tangan Prilly, hingga semua murid memperhatikan keduanya dan tentunya merasa iri.

Ya maklum saja begitu, namanya juga pasangan baru jadi masih anget-anget'nya.

"Kenapa Ali mau sih sama cewek aneh"

"Iya gue aja gak abis pikir"

"Cantikan juga gue"

"Harusnya Ali sama gue"

Begitulah celetukan dari banyak murid wanita yang iri pada Prilly.
Prilly merasa semakin tak pantas bersanding dengan Ali.

"Ali lepasin, malu ih kaya mau nyebrang aja pegangan tangan" ucap Prilly melepaskan pegangan dari tangan Ali

"Kitakan pengantin baru yang"

Prilly menatap ilfi ke arah Ali karna ucapannya membuat gadis itu merasa geli mendengarnya.

"Apaan sih lebay! Udah ya aku ke kelas dulu, kamu jangan cabut Li. Inget belajar bentar lagi kenaikan kelas"

"Iya sayangku, kiss morning dulu dong" Ali menyodorkan pipinya berharap Prilly menciumnya

"Boleh tapi kamu merem ya"

Ali merasa senang, ia memejamkan matanya, dengan cepat Prilly memasuki kelas tanpa memperdulikan Ali yang sudah menunggu kiss darinya.

Tak lama Kelly selaku murid sekelas Prilly baru mau memasuki kelas, ia melihat Ali yang sedang memejamkan mata tentunya membuatnya antusias ingin menciumnya, dengan cepat Kelly mencium pipi Ali .

CUP..

"Muachhhhhh" Terdengar suara kecupan itu

"Prill lu abis makan apasih? kok mulut lu bau spiteng ya" seketika Ali membuka matanya kemudian menoleh ke arah sebelahnya, Ali benar-benar terkejut melihat perempuan jadi-jadian yang tersenyum genit di sampingnya seraya menunjukan gigi kuningnya

Pantas saja Ali merasa tak enak hati, dan saat bibir tebal itu mendarat di pipinya, ia merasakan bau-bau aneh. Rupanya yang menciumnya saja sejenis manusia seperti Kelly yang mungkin jarang gosok gigi atau justru tidak pernah.

"Bagaimana bang dengan ciuman beta? nikmat kan? nikmat pasti. Lagi gak hehe" Ucapnya

"JADI ELU YANG CIUM PIPI MULUS GUA?"

"Lah kan kamu yang pengen beta cium?"

"Najis gua anjirr! Inimah harus cuci di sumur keramat atau tujuh tanah yang belum pernah keinjek"

"Emang bang Ali pikir ciuman beta ini najis apa?"

"Bukan cuman najis, ciuman lu ini bisa membahayakan sel-sel yang ada di kulit gua!" Ali mengusap-usap kasar bekas kiss dari Kelly, ia segera berlari terbirit-birit dari hadapan Kelly.

Ali pergi ke toilet untuk membersihkan wajahnya, sampai-sampai ia membasuhnya dengan sabun cuci tangan berpuluh-puluh kali.

"Bener-bener keterlaluan si Prilly, untung gua sayang" grutu Ali

"Kak"

Seketika Ali mendengar seseorang mengucapnya dengan sebutan "kak"
Ini sudah sering terjadi, namun beberapa saat hilang lagi. Pantas saja Ali lebih betah tinggal di basecamp, karna selain malas bertemu Arga ia juga menghindari suara-suara itu, sebab jika lebih sering berada di dekat Abdul ia merasa aman.

Mungkin jika sudah menikahi Prilly, pria itu akan bersembunyi di bawah ketek Prilly untuk menghindari mahluk gaib.

"Siapa sih lu, jangan selalu hadir terus ngilang di saat lagi sayang-sayangnya. Eh malah curhat" ucap Ali dengan nada bicara sedikit bercanda, untuk menghindari kepanikan'nya.

MATA BATIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang