MB 50 | Menyusun rencana

12.2K 1.8K 76
                                    

Semalaman Prilly menangis, sampai saat ini matanya sembab, "Kayanya aku harus bener-bener tutup mata batinku biar aku gak selalu tersiksa kaya gini" ucap Prilly laun

Prilly berjalan di koridor sekolah, namun dari arah lain terlihat Ali yang sedang bemesraan dengan Sheirra, terlihat disana Ali begitu tanpa rasa bersalahnya masih bisa tertawa riang dengan wanita lain.

Tapi sekali lagi, Prilly mencoba tak peduli dan ia tidak lupa bahwa Ali seperti itu karna pengaruh dari pelet Sheirra.

Prilly berjalan melewati mantan kekasihnya itu. Ali menoleh ke arahnya, termenung.

Hati Ali seketika merasakan bahwa Prilly adalah hidupnya.

"Ali hey, ngapain sih liat mantan! Gak penting tau gak" protes Sheirra

Kenapa Prilly belum mati ya? siapa yang nolongin dia? gak mungkin arwah sunder bolong itu gak berhasil menjalankan misinya? apa jangan-jangan Prilly punya penjaga yang lainnya? gue harus temuin madam lagi nanti. - pikir Sheirra dalam hati

Ali-pun tak lagi menoleh ke arah Prilly, pelet itu benar-benar ampuh. Ia bisa menaklukan oranglain untuk menuruti keinginan'nya.

Buru-buru saja Prilly melangkah pergi menunggu kelasnya.

"Hallo neng, godain abwang dong! Malika combek nih selama dua abad lamanya menghilang, karna neng Piyi sama Ali . Dan sekarang neng Piyi udah putus, jadinya bisa dong jadian sama abwang?"

Malika.

Lagi-lagi dia, kenapa setiap kali Prilly patah hati karna Ali, arwah itu selalu muncul tiba-tiba?

Tapi sepertinya Malika bisa di ajak kerjasama untuk menolong Lala----maka Prilly berpura-pura saja ramah walaupun ia sangat muak sekali dengan hantu genit itu.

"Hai Malika tampan" sapa Prilly yang dengan berat hati mengatakan kalimat terakhir.

"Wtf, abwang di sebut tampan sama neng Piyi? Gak sia-sia abwang bertapa di lobang semut. Akhirnya neng Piyi mau buka hatinya buat abwang"

Prilly menatap geli ke arahnya, di sisi lain ada oranglain yang memperhatikan gelabat Prilly yang menurut mereka aneh jadi sepertinya Prilly harus mengajak Malika pergi ke tempat yang aman tanpa menjadi pusat tontonan orang-orang.

Prilly berjalan ke arah perpustakaan, dan tentu saja arwah Malika mengikutinya.

Setelah sampai di perpustakaan, Prilly duduk dan menghela nafasnya perlahan mencoba tenang, "To the point aja ya kecebong, jadi gini aku butuh bantuan kamu"

"Wtf, apa tu kecebong? abwang gak terima di sebut kecebong! Neng Piyi butuh bantuan apa? pasti abwang bantuin"

"Kecebong kan singkatan dari nama kamu sendiri, KEDELAI KECAP BANGO."

"Oh jadi itu panggilan sayang dari neng Piyi? okelah neng, abwang terima"

"Gimana mau gak bantuin?"

"Neng Piyi butuh bantuan apa?"

"Tolongin Lala, Lala di masukin ke dalem botol sama dukun yang namanya Madam Leta Kusumo"

"Wtf. Neng dia jahat banget, abwang hampir aja mau di jadiin budak dia waktu itu pas abwang pertama kali meninggalkan dunia in."

"Yaudah kalau kamu gak mau bantu aku, aku gak mau kenal kamu!"

"Neng jangan marah dong, oke abwang mau. Tapi nanti neng harus jadi pacarnya abwang"

"Hemmm liat nanti ya, kamu jalanin aja dulu tugas kamu!"

"Oke neng, siap. Abwang pergi dulu ya, abwang harus buru-buru ke kantor soalnya ada meeting sama claint!"

Malika segera pergi dari hadapan Prilly.

Yang saat ini terlintas dalam pikiran Prilly ialah, "Memangnya hantu bisa meeting ya? emang ada kantor gaib?"

Tidak ingin pusing dengan hal itu, Prilly segera pergi keluar perpustakaan.

⚫⚫

Jam pulang berbunyi, bagaimana caranya Prilly mengalihkan agar bisa membuat Sheirra menunggu di depan? sementara Sheirra terus menempel dengan Ali?

Tapi tenang saja, Prilly tetap akan menjalankan misi'nya sebisa mungkin demi keselamatan Ali dan juga Riri.

Prilly memberanikan diri menghentikan langkah Ali, "Aku mau ngomong Li" kata Prilly yang kini sudah berada berhadapan dengan Ali juga kekasih barunya itu.

"NGOMONG AJA KALI, NGAPAIN HARUS CEGAH COWOK GUE?" protes Sheirra emosi

Ni cewek kebanyakan makan daging kambing kali ya, darah tinggian sih orangnya. - Pikir Prilly dalam hatinya

"Aku gak ngajak kamu ngomong, kasih aku kesempatan buat ngobrol sama Ali" Pinta Prilly

"Kasih aku kesempatan buat ngobrol sama dia ya?" ucap Ali menatap Sheirra

"Oke tapi lima menit ya, aku tunggu depan!" Finishnya.

Dada Prilly sesak saat mendengar Ali mengatakan kata aku-kamu pada Sheirra dan bisa-bisanya jadian dengan Sheirra.

Ya kembali lagi tadi, itu hanya pengaruh pelet!

"Mau ngomong apa Prill?" tanya Ali

Prilly menatap Ali dengan intens, apa yang ada di hadapan Prilly saat ini bukanlah Ali yang ia kenal, pelet itu berhasil membuat Ali menjadi orang yang berbeda.

Prilly bingung memulai ucapan dari mana? tetapi ia mencoba mengalihkan setidaknya 5 menit saja cukup mengobrol dengan Ali.

"Kamu beneran jadian sama sheirra Li?"

"Iya, kenapa?"

"Gapapa sih. kalau dia bukan orang baik gimana?"

"Gak mungkin, dia baik dan sayang sama gua"

"Ali kamu udah gak sayang sama aku?"

"Enggak"

Ini benar-benar bukan Ali, pelet itu benar-benar ampuh membutakan perasaan Ali pada Prilly.

Sebesar apapun cinta Ali pada Prilly, jika iman-nya tak sampai maka ia akan mudah terpengaruh hal-hal gaib yang di buat-buat oleh manusia.

Tidak ada cinta yang benar-benar menguatakan terkecuali cinta seorang Umat pada Tuhan-nya.

**

Abdul menjalankan aksinya, Sheirra sedang menunggu Ali di depan gerbang.

"Jon cepetan lu bius selagi sepi, inget pake topeng nih pake" perintah Abdul sambil menyodorkan topeng wajah yang sudah di siapkan

"Gua takut ada yang liat dul, nanti kalau ada yang liat di sangka gua penculikan anak lagi"

"LU GUA BAYAR JONI!! JANGAN BUANG-BUANG WAKTU" tegas Abdul

Dengan cepat Joni menghampiri sang target, mengendap-ngendap dari arah belakang kemudian membius sang korban dan........





















BERHASIL!

**

Woy jangan lupa vote woy,jangan jadi pembaca gaib kalau pengen cerita ini di lanjut:v

MATA BATIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang