MB 23 | Riri sadar dari koma

14K 1.3K 57
                                    

Abdul berusaha berbicara lemah lembut agar arwah itu tidak berontak.
Karna wajahnya semakin menyeramkan ketika sudah marah.

"Boleh saya tau siapa nama kamu?" tanya Abdul

"Lastri, ya namaku Lastri, aku perempuan yang selalu di sia-siakan. Bahkan saat aku sudah matipun, rizal si pria brengsek itu tidak merasa bersalah dan terus bermain wanita"

"Kenapa kamu malah menyandra riri dan menyakiti prilly? kenapa tidak kamu hantui saja rizal?"

"Karna aku menginginkan kematian kedua anak wisnu. dewi beruntung melahirkan anak indigo seperti mereka karna mereka bisa melihat keberadaanku! Hingga dengan mudah aku membawa mereka memasuki duniaku hahaha"

"Kamu yang bersalah, kamu menjadi wanita simpanan secara tidak langsung kamu seorang pelakor. Kamu menyakiti hati istrinya pak wisnu, pak wisnu lebih memilih istrinya karna pak wisnu lebih mencintai keluarganya ketibang kamu yang hanya menjadi bahan permainan'nya. Dan jika kamu di khianati mungkin itu balasan atas perbuatanmu sendiri"

"TAPI SEHARUSNYA AKU YANG DI PILIH, AKU LEBIH CANTIK DAN LEBIH BAIK DARI DEWI"

"Hahahah perempuan cantik dan baik tidak akan merebut milik oranglain. Sekaranf Jawab pertanyaan saya mengapa kamu tidak mengganggu rizal yang bersangkutan denganmu?"

"Rizal memakai cincin dari dukun sialan kepercayaan'nya, aku bahkan tidak bisa memasuki perusahaan dan juga apartemen'nya"

"Saya akan membantu kamu, tapi lepaskan riri"

"Apa taruhan'nya jika kamu berbohong?"

"Kamu boleh membunuh saya jika kamu bisa melakukan'nya"

"Baiklah, aku pegang janjimu hahahah"

Abdul segera kembali ke dunia nyata'nya, waktu sudah menunjukan pukul 03:00 pagi.

Kini abdul bisa bernafas lega, karna Riri pasti sudah siuman. Besok pagi Abdul akan pergi kerumah sakit untuk memastikan keadaan Riri.

**

Pagi harinya, Riri sudah siuman dan bangun dari koma'nya setelah dua hari Prilly menunggu akhirnya pukul 04:00 pagi Riri sudah terbangun dari koma'nya, dan dokter segera memeriksanya.

Kini pagi hari Riri sudah bisa tersenyum dan memeluk Prilly, tubuhnya kembali membaik, hantu wanita itu sudah melepaskan Riri dengan perjanjian harus mempertemukannya dengan Rizal lalu meminta agar mayatnya harus di kubur layak.

Abdul yang sudah berada di rumah sakit, dan melihat keadaan Riri yang sekarang merasa ikut tenang.

Abdul menceritakan semuanya pada Prilly, Gadis itu mengangguk mengiyahkan dan berjanji akan menyelesaikan ini tentu saja dengan Abdul yang membantunya.

Tentu saja semua pernyataan yang Abdul ceritakan pada Prilly membuat hatinya sakit seperti teriris pisau. Bagaimana mungkin seorang ayah yang selama ini di cintainya sepenuh hati tapi kenyataannya mengkhianati ibu yang mengandung dan melahirkan anak-anaknya ke dunia dengan bertaruh nyawa? Rasanya Prilly benar-benar tak menyangka dengan kenyataan itu.

"Aku gak mau riri celaka lagi dul, aku janji urusan arwah mbak lastri akan segera terselesaikan. Aku gak nyangka kalau papah pernah berselingkuh sama dia, aku gak nyangka juga kalau om rizal sejahat itu hiksss.."

"Yang sudah berlalu biarlah berlalu prill, papah lu udah tenang mungkin di alam sana. Dan tinggal om rizal yang belum selesai urusan'nya disini"

"Oiya dul, Ali mana?"

"Lah kan elu yang nyuruh Ali buat gak nemuin dia lagi?"

"Yaallah aku lupa, kalau aku pernah marahin dia karna emosi, aku terus mikirin keadaan Riri"

"Coba aja lu chat dia atau telfon"

Prilly meraih ponselnya untuk menelfon Ali, namun tak juga ada jawaban, sepertinya Ali masih marah terhadapnya.

Prilly
Ali
P
P
Angkat telfonnya

(Read)✓

Abdul melihat ada rasa gelisah pada Prilly, sepertinya gadis itu benar-benar menyesal atas ucapan'nya pada Ali.

Prilly
Ali maafin aku
Ali
Ali
Riri udah siuman. siang ini udah boleh pulang. Kamu ke rumah ya

(Read) ✓

Prilly meneteskan airmatanya, Ali benar-benar tak mau membalas pesan chat Prilly.

"Kenapa prill?"

"Ali masih marah sama aku"

"Yaudah biarin aja, tu anak emang keras kepala. Nanti juga enggak. jadi kapan kita bisa temuin om rizal?"

"Kira-kira minggu depan gimana? kan dia jauh tinggal di bandung, aku masih ada ulangan semester selesai minggu depan, jadi pas liburan"

"Oke boleh"

Keduanya memantapkan waktu minggu depan akan bertemu dengan Rizal.

MATA BATIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang