MB 01 | Jeritan arwah pria

32K 2.3K 113
                                    

Bel istirahat berbunyi, semua Murid berbondong-bondong keluar kelas. Berbeda dengan Prilly yang tak berani keluar kelas. Ia hanya duduk di dalam kelas dengan buku novel yang selalu menjadi teman'nya untuk melampiaskan rasa kesepian yang setiap hari mengelilingi hari-harinya.

"Heh anak aneh. Kalau gue di hukum tugas lagi, lo wajib kerjain tugas gue. Paham lo?" Tegas Rani dengan wajah garang'nya.

"Iya Ean" Jika berurusan dengan Rani, Prilly selalu menunduk takut jadi tak heran ia semakin sering menjadi bahan bully'an Rani setiap harinya, karna ia tidak pernah ada kemauan untuk berani melawannya.

Rani keluar dari kelasnya bersama dengan kedua teman se-geng'nya yang selalu kemana-mana mengintili'nya.

Di ambang pintu kelas, Rani menghentikan langkahnya saat melihat Ali Azari selaku anak kelas biologi yang menyukai Prilly, kebetulan Pria itu Most Wanted di sekolah jadi tak heran jika Rani tergila-gila padanya dan kini ia sudah berada di depan pintu menghalangi langkah Pria itu menuju masuk ke dalam kelas untuk menghampiri Prilly.

"Hai honney, mau kemana sih?" Goda Rani

"Diem!" Ketus Ali

Rezza dan Fahmi selaku teman dekat Ali spontan mengusir Rani dari hadapan Ali dan menutup pintu kelas rapat-rapat .

Prilly nampak terlihat takut saat kini hanya ada dirinya dan juga Ali berdua di dalam kelas. Tetapi seharusnya ia tidak perlu panik karna Ali Manusia waras yang tidak akan mungkin melakukan hal yang tidak-tidak pada'nya walaupun notabe'nya Pria itu mesum.

Percayalah, Ali tidak mungkin menjadikan Prilly korban ke-mesuman'nya. Karna selama ini Ali menyukai Prilly tulus bukan karna nafsu semata.

"Hai" Sapa Ali yang kemudian duduk di samping tempat duduk Prilly. Karna kebetulan tempat duduknya kosong dan memang selalu kosong.

Sebab tidak ada yang mau duduk sebangku dengan Prilly apalagi mengikat tali pertemanan dengannya karna hampir semua murid di sekolah ternama itu beranggapan bahwa Gadis itu tak waras.

"Ngapain kesini?" Ketus Prilly. Gadis itu memang slalu menolak keberadaan Ali yang setiap harinya mengganggu hari-harinya.

"Nemuin elu lah. masa nemuin foto imam bonjol?"

Ya, memang di sudut dingding kelas ada foto pahlawan negara. Prilly kesal karna Ali ini selalu mengganggu'nya, bahkan beberapa kali mengatakan cinta padahal sudah Prilly tolak mentah-mentah. bukannya Prilly tak suka tapi hanya saja Ia berfikir Ali tidak pantas bersanding dengan Gadis cupu sepertinya.

"Aku serius" Ucap Prilly yang sudah merasa jengkel.

"Mau ngajak lu ke kantin"

"Gak mau"

"Kenapa sih? nolak terus?"

"Aku gak suka ke tempat yang banyak orang"

"Ya terus gua harus ajak lu makan di kuburan gitu? nyemilin tanah sama batu nisan?"

"Ali jangan bercanda terus. mereka gak suka sama keberadaan kamu yang berisik"

"Mereka siapa?"

Hampir saja Prilly lupa bahwa Ali tidak tahu menau dengan kemampuan'nya yang bisa melihat mahluk tak kasat mata.

Tentu saja Ali tidak boleh tau, karna jika itu terjadi pasti Ali akan menganggapnya orang tak waras seperti kebanyakan orang yang menyebutnya seperti itu selama ini.

"Maksud aku kalau ada orang liat pasti gak suka"

"Gak ada yang berani sama gua!" Ucapnya menyombongkan diri. Ya, walaupun kenyataan'nya memang seperti itu bahwa memang benar adanya tidak ada murid yang berani melawan Ali di sekolah.

Prilly melihat ke sudut kursi yang ada di pojokan, rupanya ada arwah Pria dengan wujud menyeramkan sedang memperhatikan tingkah Ali yang se'frontal itu.

Wajahnya penuh dengan darah yang terus menetes ke lantai, Arwah itu juga nampak melihat ke arah Ali seperti tak suka.

BRAK!

Kursi yang berada di pojokan tiba-tiba terbanting, membuat Ali dan Prilly terkejut mendengarnya.

"Apaan itu?" Ali reflek memeluk Prilly takut.

"Apaan sih! jangan peluk-peluk" Protes Prilly jengkel.

"Gua takut Prill, itu apaan?"

"Kursi lah"

"Maksud gua kenapa bisa kebanting gitu?"

"Kamu bilang gak ada yang berani sama kamu? kalau ada setan yang berani sama kamu gimana?"

Ali berlari terbirit-birit keluar kelas membuka pintu kelas saking takutnya sampai tak sengaja kepalanya terbentur pintu kelas.

"Bangsat ni pintu pake acara nabrak gua segala? bisa-bisa benjol pala Aa kalau gini caranya!" Gerutunya kesal

Akhirnya Prilly bisa bernafas lega setelah Pria menyebalkan itu pergi dari hadapan'nya.

"Kamu suka kan Prill sama dia?" Tanya Lala yang kini tiba-tiba muncul di samping Prilly. Duduk manis seolah menunggu jawaban dari Prilly tentang pertanyaannya.

"Apasih La? Ya enggaklah. Aku juga gak mau deket sama siapapun, aku takut ngelukain banyak orang"

"Tapi dia tampan loh, dan dia juga keliatannya suka banget sama kamu"

Prilly tersenyum merona karna apa yang dikatakan Lala memang benar adanya.

Prilly menaruh rasa pada Ali, namun ia tak mau mengungkapkannya karna takut Ali akan menyesal jika sampai tahu jati dirinya sebagai Gadis Indigo.

"Tolongggg...." Suara jeritan dari arwah Pria tadi berdengung kencang menusuk indra pendengaran. Namun tak terlihat wujud dari suara tersebut sama sekali.

"Aku gak bisa tolong kamu!" Prilly berteriak histeris, jika arwah meminta tolong padanya telinganya akan terasa sakit dan panas.

"Prill kamu kenapa?" Lala nampak cemas dengan keadaan Prilly

Bel kedua berbunyi.

Semua Murid kembali ke kelasnya masing-masing.

Prilly mencoba mengatur nafasnya kembali, jangan sampai arwah itu berani merasukinya karna sedari tadi hawanya tak mengenakan.

Tetapi pertahananya sia-sia, arwah itu berhasil masuk ke dalam tubuh Prilly secepat kilat dan mengamuk tak karuan membuat semua murid antusias ketakutan.

"Keluar kamu dari tubuh prilly, kamu arwah jahat!" Lala mencoba mengusir arwah itu, meskipun ia tau energi'nya sama-sama kuat.

"Aku tidak akan keluar jika dia mau membantuku"

"Dia punya urusan lain selain kamu! Kamu tidak berhak menuntutnya"

Arwah itu semakin marah dan memberontak. kursi dan meja kelas sudah berantakan akibat amukan'nya. Semua murid keluar kelas tak berani ada di dalam kelas.

Beberapa murid mengintip di balik jendela sambil bisik-bisik tetangga. "Pendiem orangnya, sekali ngomong malah kesurupan" Ucap salah satu Murid yang menjadi biang gosip di sekolah.

"Iya diem-diem kerasukan. Dia diem terus, gua pikir kotoran ayam" kata Murid yang terhasut rayuan gosip dari teman sebelahnya.

Salah satu Murid dengan segera memanggil guru Agama yang di harapkan bisa mengeluarkan arwah itu dari tubuh Prilly.

Beberapa menit kemudian Pak Irwan selaku guru Agama itu memasuki kelas, dan mencoba mengeluarkan arwah yang berada di dalam tubuh Prilly.

Ia membacakan beberapa Ayat Suci Al-qur'an hingga akhirnya berhasil mengeluarkan arwah tersebut dari dalam tubuh Prilly.

Sontak para deterjen biang gosip itu kepo luar biasa. "Kenapa ya dia bisa kesurupan?" Tanyanya pada kawan lainnya.

"Mungkin karna dia temen-nya setan kali. Jadi setan-nya nangkring di badan dia" Jawab murid Perempuan di sebelahnya asal.

Seketika tubuh Prilly melemah dan tak sadarkan diri. lalu kedua orang Murid Perempuan yang berada di kelas dengan terpaksa segera membawa'nya ke UKS.

MATA BATIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang