MB 37 | Baku hantam

12.7K 1.2K 35
                                    

Ali nampak serius mengajak gadisnya bicara di taman sekolah empat mata, "Prill? kamu bisa liat gak sih hantu apa yang ikutin aku?" tanya Ali panik

"Emang kenapa Li? kamu di ganggu?"

"Tadi di toilet aku di ganggu dan di kerjain"

"Hah di kerjain gimana?"

"Iya masa dia ngomong di dalem toilet, pas aku masuk toilet malah liat si Satria lagi berak. Untung aja akunya gak lempar tai sama si Satria gara-gara gangguin aktifitasnya, mana pas aku dobrak dia lagi merem melek gitu deh berusaha mencetak gol"

Prilly tertawa terpingkal-pingkal. Ali ini jika kesal sangat lucu wajahnya terutama cara bicaranya yang sering kali terlihat emosi.

Pria itu memang sering kali membuat oranglain gemash akan tingkah laku'nya-------bahkan sekalipun ia bicara serius, rasa'nya seperti sedang bercanda.

"Kok ketawa sih yang? coba liat ada hantu yang ikutin aku gak? terawang kek yang"

"Emang aku Denny Darko bisa nerawang haha. Kamu ini ada-ada aja deh Li"

"Prilly, gua cium nih ya!"

"Ish apasih"

"Ngomong-ngomong soal cium, tadi pagi kamu sengaja ya Prill ngerjain aku? aku masa di cium sama manusia setengah kadal sih?"

"Hahahaha. aku niatnya cuman pergi aja ninggalin kamu ke kelas, gak sama sekali tau kalau ada kelly mau masuk kelas. Mungkin kalian jodoh kali haha"

"Najis dah gua! Jodoh guamah kan elu Prill" Godanya

"Aamiin, oiya soal hantu itu sebenernya dia kenal sama kamu. Aku boleh main gak kerumah kamu?"

"Gak" Seketika wajah Ali berubah menjadi datar

"Ali, kamu sayang kan sama aku?"

"Sayang banget"

"Aku mau main kerumah kamu boleh kan?"

"Buat apa sih Prill?"

Ali, seandainya aku bisa ngomong apa yang terjadi di keluarga kamu. Mungkin kamu gak akan maafin orang itu, aku belum bisa ngomong sampai aku bisa buktiin sendiri. ------- gumam Prilly dalam hatinya

"Ya pengen maen aja plisss ya ayi cayangg"

"Lutuu banget cihh pacal aku kalo manja-manja gini.. uhh pengen cium bibirnya"

"ALI, MAU AKU KIRIMIN KUNTILANAK HAH?"

"Hehe bercanda sayang, yaudah mau kapan main kerumah akunya? Soal hantu itu siapa sih Prill?"

"Hem gak usah bahas itu dulu ya, pulang sekolah aku pengen kamu ajak aku kerumah kamu"

"Iya sayang"

Hanya dengan Prilly, Ali membolehkan rumahnya di ketahui. Sementara Abdul yang sudah bersahabat dengan Ali saja tidak di bolehkan mengetahuinya.

Mungkin karna Prilly special pake telor empat, jadi Ali bisa luluh dan jinak begitu saja.

***

Setelah mobil terparkir di depan gerbang rumahnya, Pak Satpam rumah segera membuka pintu gerbang.

Jujur saja Ali malas menginjakan kaki kerumah'nya sendiri, rasanya rumah itu sudah tak berguna lagi tanpa adanya keluarga yang seharmonis dahulu.

Prilly melihat anak kecil berlari-lari di sekitaran teras rumah Ali, "Anak itu siapa?" tanya Prilly

"Anak? anak mana? guakan masih muda, mana mungkin punya anak Prill?"

"Itu yang lari-lari di teras, siapa?"

Ali menoleh namun tak ada siapa-siapa, "Mana sayang? gak ada"

"Gak jadi hehe,"

"Gak jelas, minta di cium" Prilly memutar bola matanya malas. Sedari tadi pagi, pria itu terus saja meminta cium.

Apakah tidak bisa di ganti kata Minta Cium menjadi Yuk sholat berjama'ah bareng?------mungkin itu akan lebih romantis lagi.

Keduanya segera keluar dari mobil, rumahnya nampak sepi seperti tak ada penghuni. Ali memencet bel dan pembantu rumahnyapun membukanya.

"Den ali masyaallah, aden kemana aja?" tanya Bi Wati

"Ada bi" ucap Ali datar tanpa ekspresi

Ali segera masuk, dan Prilly mengikuti dari belakang, gadis itu tersenyum lirih ke arah Bi Wati begitupun sebaliknya.

"Mau minum apa non, den?" tanya Bi Wati

"Air putih biasa aja bi" sahut Prilly

"Baik non"

Ali tidak menjawab, Bi Wati segera ke dapur. Bi wati tahu Ali sangat cuek jika di rumah, Pria itu berlaga gila hanya di hadapan kawan dan juga di hadapan Prilly saja.

Namun seketika Ali mendengar suara desahan di kamar lantai bawah, sudah di pastikan itu Arga selaku kakaknya.

Dengan emosinya Ali menghampiri dan mendobdak pintu kamar, benar saja Arga dan juga jalangnya sedang bercinta.

"APA-APAAN LU ANJING! DATANG-DATANG NGERUSAK SUASANA" protes Arga mengepalkan tangan-nya emosi

Arga segera merapihkan bajunya lalu menghadap Ali, sementara jalang itu tanpa tahu malunya nampak acuh tak mau tahu.

"Ngapain lu balik? udah sana minggat, ini rumah udah gua kuasain" ucap Arga

"Gua juga gak pengen nginjek rumah ini seandainya cewek gua bukan alasan'nya"

Arga menoleh ke arah Prilly, sedikit sinis namun seketika tersenyum kecil ke arah Prilly, "Itu cewek lu? waw bisa juga lu cari cewek yang bening dan semok. gua yakin lu cuman mau cabolin dia kan? gua tau kali Li otak lu otak kelamin gak jauh beda sama gua hahaha"

BLUGH !

Ali menonjok pipi Arga tanpa ampun, tentu saja Arga tak terima, ia menonjok balik Ali. Hingga kini terjadi aksi baku hantam.

Prilly segera memisahkan'nya sementara Bi Wati tak berani berbuat apa-apa.

"Ali udah, kamu gak perlu ngotorin tangan kamu buat mukul dia" ucap Prilly menegahi

Ali menghentikan aksinya, Arga kembali masuk ke kamarnya dan membanting pintu cukup keras.

"Ali aku mau lihat kamar kamu" pinta Prilly

"Mau apa yang?"

"Sekalian ngobatin luka kamu"

"Kenapa harus di kamar? kode ya?" Ali mengedipkan satu matanya seolah merayu Prilly

"Ali aku bukan cewek yang sama kaya mantan-mantan kamu"

"Iya sayang, aku bercanda. Yaudah yuk ke kamar"

"Bi wati maaf ya nanti bawain air anget sama kompresan" ucap Prilly pada Bi Wati

"Baik non"

MATA BATIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang