MB 43 | Dia kembali

12K 1.1K 22
                                    

"Hargai selagi ada, jangan menunggu pergi baru kamu sadar bahwa waktu kita sangat berharga"

🥀

---------

Nadin selaku ibunda Ali ingin sekali makan malam bersama dengan Prilly, Wanita yang sudah cukup matang usianya itu, sangat menginginkan Prilly menjadi menantunya. Karna saat keluar dari rumah sakit jiwa, Prilly'lah yang merawatnya setiap kali pulang sekolah dan rela membawa Riri sampai pulang larut malam.

"Ali nanti malem ajak calon istri kamu kerumah ya, mamah pingin kita makan malem bersama" kata Nadin

"Mah jangan suka bilang calon istri kenapa, Ali gak suka"

"Lah kok?"

"Diakan udah jadi istrinya Ali, jadi bukan calon lagi"

Nadin tertawa kecil mendengar putra bungsu'nya itu yang memang tingkahlaku'nya sama percis dengan Aryo selaku ayah kandung Ali

"Mamah masak apa?" tanya Ali

"Masak banyak buat Prilly nanti makan malem kerumah, ajakin loh jangan sampe enggak"

"Iya siap ibu negara, yaudah Ali berangkat sekolah dulu ya. Assalamualaikum" Ali mencium tangan Nadin kemudian berlalu pergi

"Walaikumsalam"

***

Ali menunggu Prilly di depan gerbang rumahnya,n amun kata Pak Satpam Prilly sudah berangkat terlebih dahulu memakai taxi.

Ah gadisnya ini memang aneh, selalu menolak di ajak pergi ke sekolah bersama.

Sebenarnya ada alasan tertentu, Prilly hanya merasa lelah selalu di bully oleh beberapa murid yang katanya ia hanya ingin memanfaatkan Ali yang kaya raya dan hanya menyukai mobil mewah Ali saja-----karna merasa risih dengan ucapan-ucapan itu maka Prilly jarang sekali ingin Ali jemput.

Ali segera menancapkan gasnya menuju sekolah.

Sesampainya di sekolah ia sudah melihat gadis cantiknya dari kejauhan yang sedang membaca buku di kursi sudut sekolah, tidak ada kegiatan lain yang gadis itu lakukan di sekolah selain baca buku. Bahkan gadis itu tidak bergaul sama sekali karna ia lebih suka bergaul dengan buku-buku pelajaran, maupun buku-buku sejarah jaman dulu.

Baginya membaca buku adalah rutinitas yang menyenangkan dan sangat bermanfaat.

Ali segera memakirkan mobilnya, lalu berjalan menuju kehadapan Prilly, "Good morning sayang" sapa Ali dengan wajah sumbringahnya

"Morning to, tumben berangkat pagi?"

"Ye kan mau ketemu sama bini aku. semenjak pacaran sama kamu, aku jadi rajin berangkat ke sekolah pagi dan gak pernah bolos lagi, soalnya gak liat kamu sehari aja hati aku uring-uringan nyari pemiliknya"

"Pret pagi-pagi udah gombal"

"Yang itu buku apa?" Ali menoleh ke arah buku yang sedang Prillu baca

"Hem buku jaman jadul gitu" Dustanya

"Coba aku liat"

Ali merebut buku yang Prilly pegang, kemudian ia membaca judul bukunya yang bertulisan "Mata batin" Ali melihat bagian yang Prilly baca halaman 31 yang isinya cara menutup mata batin.

"Ngapain baca bagian ini? lu mau nutup batin lu?" tanya Ali sewot

"Bukan gitu, aku cuman kaya pengen hidup normal li"

"Hidup lu udah normal Prill, harusnya lu bersyukur dikasih anugrah itu, lu bisa tau orang orang yang mau berbuat jahat sama lu, lu bisa bantu arwah-arwah penasaran!"

"Menurut kamu jadi aku itu enak? Aku selalu di hantuin mereka, aku selalu kesiksa karna gak bisa ngerasain normal kaya oranglain, belum lagi orang-orang yang ngebully aku, ngatain aku halu ngatain aku gila. Kamu pikir enak?"

"Gua gak bilang kalau lu menikmati semuanya, gua cuman bilang cobalah bersyukur dan ikhlas jalanin kehidupan lu saat ini"

Prilly seketika terdiam mendengar ucapan Ali-----Pria seperti Ali itu kadang-kadang bisa menjadi dewa penyelamat, bisa menjadi bijak, sweat dan bahkan menyebalkan dalam sedetik.

"Kamu tau kan Prill, aku sayang banget sama kamu. Apapun yang terjadi aku bakalan selalu ada buat kamu" kata Ali tulus

"Mamah ngajak kamu makan malem nanti di rumah" Lanjutnya lagi

Prilly menoleh ke arah Ali, sedikit syok karna pertama kalinya di undang makan malam oleh mamahnya Ali----ia merasa sangat di istimewakan.

"Serius? aku ajak Riri boleh?"

"Boleh sayang, nanti jam tujuh aku jemput ya"

Prilly mengangguk senang, sudah hampir dua bulan Prilly tidak mampir ke rumahnya Ali, padahal ia juga merindukan mamahnya Ali, hanya saja kegiatan sekolah semakin membatasi aktifitas yang lain'nya.

***

Bruk!

Ali tak sengaja menabrak seseorang, karna jalan'nya terlalu cepat untuk menghindari guru BK akhirnya tak sengaja menabrak oranglain dari lawan arah.

"Sorry gua gak seng---" Belum sempat Ali melanjutkan perkataan'nya, seketika mulutnya melohok tak percaya bahwa yang ada di hadapan'nya kini adalah sahabatnya sekaligus cinta pertama-nya dulu

Ya, Sheirra. Gadis itu kembali ke indonesia---entah nantinya akan membawa kebahagiaan, atau justru malapetaka untuk hubungan Ali dan Prilly.

"Ali? lo Ali kan?" Matanya membulat terkejut

"Sheirra?"

"Aaaaaa.... Ali akhirnya gue ketemu juga. Dari tadi gue keliling sekolah nyariin keberadaan lo, gue hari ini masuk sekolah sini loh?" ucap Sheirra antusias memeluk Ali

"Seriusan? wah asik dong"

"Iya dong, kita bisa makan bareng lagi, maen volly bareng lagi. Dan bisa bikin video konyol lagi kaya dulu haha"

Ali ikut tertawa, ia menatap Sheirra dengan intens. Sheirra nampak lebih cantik jauh dari sebelumnya.

"Ali woy malah bengong, oiya gue masuk kelas ips 3b dimana si?" tanya Sheirra bingung

"Eh iya sorry sherr gua tadi bengong. itumah sekelas sama gua hahah"

"Seriusan? yaampun kok bisa ya kebetulan gini hem."

"Dari kapan lu balik ke indonesia?"

"Dari minggu lalu, dan gua udah kangen banget sama lu, gua sengaja gak bilang-bilang biar surpise" ucap Sheirra dan melingkarkan tangan'nya di leher Ali

"Kenapa gak bilang? kalau bilang kan gua bisa jemput lu di bandara" Ali mencolek hidung Sheirra

Sebenarnya kegiatan mencolek hidung, dan memeluk itu sudah menjadi rutinitasnya dahulu ketika bersama mereka nampak mesra seperti seorang kekasih.

Tapi seharusnya Ali menolak di masa sekarang bukan? Terutama ia sudah memiliki kekasih dan sudah sepatutnya menjaga jarak dari perempuan lain agar tidak menyakiti perasaan gadisnya.

"Yee guekan udah bukan anak kecil lagi kali, gue udah gede!"

Saat tengah asik berbincang bel masuk berbunyi, hingga keduanya harus segera menuju kelas.

"Untung sekelas" ujar Sheirra

"Iya sekelas jadi bisa isengin lu deh tiap menit"

"Aliiii ih jahil banget!" Sheirra mencubit pinggang Ali sebal

MATA BATIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang