MB 24 | Cemburu

14.2K 1.3K 49
                                    

Setelah Riri siuman, dan kembali normal seperti biasanya, Lala'pun bebas dari sekapan arwah Lastri.

Riri sudah melaksanakan aktifitas seperti biasanya dengan syarat Prilly harus bisa membuat Rizal bertemu dengan arwah Lastri walaupun cukup sulit dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Saat malam tiba, Prilly seketika kepikiran dengan Ali. ia membuka jendela kamarnya dan duduk di sudut jendela, menatap langit-langit yang menurutnya Ali juga sedang memikirkan'nya.

Beberapa kali melirik ponsel namun tak juga ada pesan chat dari Ali, sepertinya pria menyebalkan ity benar-benar menjauhi'nya.

"Pasti lagi mikirin ali" Lala yang tiba-tiba berada di hadapan Prilly, membuat Prilly terkejut

"Astaga Lala, bisa gak sih assalamualaikum dulu sebelum muncul?"

"Haha. Aku kan gak bisa ucap salam prill, kamu lupa aku siapa?"

"La aku kepikiran Ali, Ali sekarang lagi apa ya? apa lagi sama cewek lain?"

"Ali juga lagi mikirin kamu"

"Kamu pasti boong kan?"

Lala memperlihatkan telapak tangan'nya, disana terlihat Ali yang sedang kebingungan melirik ponselnya beberapa kali dan sepertinya mengharapkan Prilly menelfonnya.

"Percaya kan?"

"La, apa aku telfon aja ya?"

"Ya kalau rindu gak tertahankan, yaudah telfon aja. Aku pergi dulu ya, gak mau ganggu orang pacaran. Btw abdul tampan juga ya" Lala seketika menghilang begitu saja

Prilly terkekeh geli mendengar ucapan Lala di akhir kalimat. Memang benar Abdul itu tak begitu jelek malah sangat tampan jika di lihat dari dekat, tetapi tetap saja Abdul-kan manusia, jadi tidak mungkin juga bersanding dengan Lala yang notabe-nya arwah penasaran.

Prilly meraih ponselnya dan menelfon Ali, tidak tahukah Prilly bahwa di sebrang sana Ali sudah meloncat tak karuan saking senangnya mendapatkan telfon darinya.

***

"Anjirrr prilly nelfon gua" Teriak Ali seketika membuat Abdul dan Joni yang sedang bermain catur itu terkejut

"Kaget gua goblok, apaan sih lu li lebay banget!" saut Joni kesal karna aktifitasnya di ganggu gugat

"Lu gak pernah rasain jatuh cinta kan? lu sirik aja jones!"

"Gua joni bukan jones"

"Tapi lu jomblo"

"Dari pada lu SEBASTIAN"

"Apaan sebastian?"

"Sebatas teman tanpa kepastian haha"

Abdul ikut tertawa berbahak-bahak mendengar ucapan Joni, apa yang Joni katakan benar 100% karna beberapa kali Ali mengatakan cinta tapi selalu di tolak mentah-mentah oleh Prilly, entah harus cara apalagi padahal sudah jelas keduanya saling mencintai.

Ali menoleh kesal ke arah Joni, namun tak ada waktu meladeni'nya.
Ia segera pergi ke kamar untuk mengangkat panggilan telfon dari Prilly.

"Hallo ada apa?" tanya Ali pura-pura cuek, agar sang pujaan hati peka bahwa dirinya masih kesal dan marah

"Ak..aku..emm"

"Aku apa? kangen?"

"Ih bukan"

"Terus apa?"

"Mau minta maaf soal waktu itu"

"Iya udah gua maafin, apalagi?"

"Emm..itu emmm anu.."

"Udah sih tinggal bilang kangen aja malu-malu bagong gitu"

"Ali"

"Apa?"

"Nyebelin"

"Tapi ganteng"

"Hm. Oiya li besok mau kan ikut aku sama abdul ke bandung buat selesain masalah soal arwah lastri?"

"Siapa lagi arwah lastri?"

"Itu nama arwah yang jahat, maaf ya aku belum sempet cerita. Nanti aku ceritain, abisnya seminggu kamu jauhin aku dan akunya pun fokus ulangan. Jadinya ya gak ada waktu buat kita ngobrol"

"Iya"

"Kenapa sih spj banget?"

Buat yang gak tahu arti SPJ nih author kasih tahu ya, SPJ itu singkatan dari Singkat padat jelas bukan Status para jomblo . Jangan sampai kalian salah paham dan salah mengartikan ya! Sekian dan terimakasih.

Mari kita lanjut obrolan sambungan telfon antara dua insan menggemaskan itulagi.

"Gua udah punya cewek" Kata Ali menahan tawa di sebrang sana

Telfon'pun menjadi hening, Prilly mematikan telfonnya .
Sepertinya Prilly cemburu, marah dan kecewa.

"Aduhhh salah ngomong nih gua" Ali segera turun dari atas kamarnya dan duduk gelisah di samping Abdul juga joni yang sedang bermain ps

"Kenapa sih lu?" tanya Abdul

"Prilly marah sama gua dul"

"Gara-gara apa?"

"Alah palingan perebutan kupon beras raskin hahaha" saut Joni tertawa riang

Ali dengan kesalnya melempar sendal jepit ke arah joni "Aw sakit tolol" protes Joni

"Lu ngebacot asal aja kaga di ayak dulu, baru sendal jepit, belum aja kepala lu gua jadiin rendang. Mana ada gua dapet kupon beras raskin, guakan orang kaya!"

"Jeh mentang-mentang campuran padang, ngomongin'nya rendang mulu. Yayaya gua tau lu orangKHAY, selain gak dapet beras raskin, lu juga gak dapet kepastian kan dari doi?"

Ckckck. Joni ini kalai bicara suka bener!

"Gak ada hubungan'nya setan!" dengus Ali kesal

Abdul hanya menggeleng kepala saja terkekeh mendengar perdebatan Ali juga Joni .

"Jadi kenapa si prilly marah?" tanya Abdul

"Gara-gara gua bilang kalau gua punya cewek, kan maksud gua gini dul kira gua tuh dia bakalan nanya siapa ceweknya terus nanti gua jawab kalau ceweknya itu dia" jelas Ali panjang lebar, sementara Abdul hanya ber-OH ria saja.

"Rencana rayuan basi itu, langsung aja to the point ajak ke pasar malem beli gulali sambil nyatain cinta abis iti seminggu kemudian tinggalin deh cari yang baru biar doi nyesek" saut Joni lagi

Jangan di tiru ya pemirsah! Itu adalah ajaran sesat dari Joni----

Ali memutar bola matanya malas, sungguh saudaranya itu Joni sangat menyebalkan. Jika sudah bertemu pasti selalu berdebat.

Joni sebenarnya tahu kelakuan Ali yang suka bermain wanita dan Ali tahu bahwa joni pengedar obat-obatan terlarang. Dua-duanya memiliki aib masing-masing yang sampai saat ini di jadikan senjata untuk saling melindungi kebusukan masing-masing.

MATA BATIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang