MB 18 | Menuju perjalanan

15.7K 1.5K 64
                                    

Senin legi, 23:00 wib
--------------------------------

Prilly bersiap-siap pergi ke gudang sekolah tepatnya pukul sebelas malam tentunya ini adalah waktu yang sangat tepat. belum pernah sebelumnya Prilly tengah malam keluyuran terutama meninggalkan Riri seperti ini, untung saja Riri sudah tidur pulas.

Suara klakson dari mobil Ali sudah terdengar, artinya Ali sudah sampai di depan gerbang rumah Prilly.
Prilly segera keluar rumah tidak lupa memakai jaket karna suasana malam ini sedang tidak bersahabat, lalu ia mengunci rumah.

Lala menjaga Riri di rumah, sementara yang pergi ke gudang sekolah itu Prilly Ali dan juga Abdul.

"Non mau kemana?" tanya Pak Nuri selaku satpam di rumah Prilly

"Saya mau ada urusan, oiya pak besok katanya pembantu rumah dateng ya?"

"Bener non, itu istri saya. Dia mau bekerja disini, tapi gapapa kan non besok kesininya agak siangan?karna dari kampung"

"Gapapa kok, yaudah saya pergi dulu ya. Jagain rumah jangan sampe ada apa-apa sama riri" Pak Nuri mengangguk mengerti.

Prilly segera membuka gerbang buru-buru menghampiri Ali, lalu masuk ke dalam mobilnya Ali.

"Udah siap?" tanya Adul kepada Ali dan Prilly

Prilly mengangguk mantap, sementara Ali seperti orang yang cemas dan takut.

"Woy Ali lo siap kaga?" tanya Abdul memastikan

"Iya gua siap, tapi dul lu jangan jauh-jauh dari gua ya? gua kan takut"

"Hahahahaha lu ngobrol berdua sama marcel di gudang li"

"Ogah gua! Leher gua sama pantat gua aja masih sakit gara-gara dua hari lalu gua di bikin hampir mati sama dia. Terus sekarang gua di suruh berduaan di gudang sama dia? lu mau temen lu yang ganteng ini mati konyol?"

"Gak ada manusia yang meninggal karna setan, urusan mautmah udah allah yang nentuin"

"Ya tetep aja kalau ada setan depan muka'mah gua juga panik nyet!'

Abdul segera menancapkan gas, lalu menyetir melanjutkan perjalanan.
Sementara Ali dan Prilly duduk di kursi belakang.

Karna perjalanan lumayan jauh pergi ke sekolah, mereka menghabiskan waktu di mobil dengan mengobrol-ngobrol santai dan mendengarkan musik.

"Gua mau nanya" ucap Ali melirik ke arah Prilly

"Nanya apa?"

"Soal hantu cewek yang jahat itu, sebenernya apa hubungan'nya sih sama lu?"

"Aku gak tau, kenapa dia bener-bener pengen aku nemuin om rizal. Sementara om rizal di bandung, dan belum tentu juga dia ada di apartemen'nya. Aku pernah berkali-kali nyuruh om rizal main kerumah, tapi alasan'nya selalu sama katanya sibuk"

"Gua rasa om lu itu ngebunuh si cewek itu kali"

"Dia bukan om aku sih, dia kaya kepercayaan almarhum papah gitu. Cuman aku panggilnya om karna dia lebih tua dari aku"

"Kenapa si abdul gak di panggil om sama lu? dia kan umurnya kolot"

"Apaan gua masih umur dua belas taun ya" dusta Abdul

"Dua belas taun muka lu kaya muka bokap-bokap anjer!"

"Jeh sembarangan, gini-gini gua banyak yang merebutin"

Ya walaupun kenyataannya Abdul memang banyak di rebutkan banyak gadis sih. Bukan sombong tapi fakta.

Mengenai soal hantu wanita itu, Prilly bahkan tidak tahu siapa namanya. Karna hantu itu tidak bisa di ajak komunikasi dengan baik, dia selalu marah dan berontak. Entah karna dulu semasa hidupnya keseringan makan daging kambing jadi darting, atau mungkin karna memang dendamnya benar-benar mutlak dan harus segera di lampiaskan.

Entahlah mungkin arwah itu lelah..

"Dul lu kan bisa liat masalalu, sebenernya cewek itu kenapa sih?" tanya Ali

"itu dia yang gua pikirin, gua gak bisa nerobos gerbang masalalu dia. Cuman bayangan bayangan aja kalau dia itu di kubur di suatu tempat, yang gua sendiri gak tau itu dimana"

"Akupun sama, aku gak bisa nerebos ke masalalu dia. Gerbang masalalu dia tertutup, aku gak bisa tau. Aku cuman liat samar-samar aja pria yang bunuh dia itu kaya gede tinggi"

"Gerbang? sekolaan kali ah gerbang! kayanya enak ya kalau sama-sama indigo bisa shering gitu, dimana sih tempat buka mata batin?gua mau dong?" tanya Ali

"Halahhh so-so'an pengen di buka mata batin'nya, liat yang kesurupan aja takut" ledek Abdul

Prilly tertawa terbahak-bahak, apa yang Abdul katakan benar adanya, Jangankan di buka mata batin'nya, belum lihat hantunya langsung saja, Ali sudah terbirit-birit ketakutan.

"Prill, biar kata gua bukan indigo kaya lu dan gua penakut. Tapi cinta gua tulus buat lu" ucap Ali berpuitis

"Masa sih? apa buktinya?"

"Buktinya nama lu selalu ada dalam doa gua"

Abdul tertawa terpingkal-pingkal mendengar gombalan Ali, sementara Prilly? tentu saja ikut tertawa juga.

"Kenapa prill? gak percaya?" tanya Ali

"Bukan gitu li, kamu makan aja gak pernah baca doa. Pake segala nama aku ada dalam doa kamu lagi, emang kamu suka sholat?"

"HAHAHHA boro-boro sholat, kerjaan'nya aja mabok, main PS, sama nontonin video gak berfaedah di kamar. Dia sholat aja cuman hapal alfatihah doang. Gaya gombalin cewek pake bilang namanya selalu ada dalam doa" saut Abdul sambil tertawa puas

"Anjeng gak usah buka kartu gua juga tolol! Bohong Prill jangan di denger. Diamah sirik aja gak bisa ngegombal sama si siti karna cintanya terhalang jarak alias LDR. Itu aku jujur loh Prill, nama kamu selalu ada dalam doaku sebelum tidur"

"Masa sih? emang tau doa tidur gimana?"

"Tau dong, gini nih bismillah amin"

"Hahaha ada ada aja, masa doanya bismillah doang sama amin sih?"

"Ya aku taunya itu gimana lagi?intinya setiap kali aku mau tidur, pasti aku berdoa semoga kita bertemu di mimpi terus nikah di kenyataan"

"Yaallah jauh banget sih, masih kelas dua SMA li. Masih lama, belum kuliah"

"Ya intinya kamu udah aku tandain bakalan nikah sama aku, terus nanti anak kita pasti lucu-lucu kaya bapaknya"

Prilly hanya tertawa kecil saja, Abdul menggeleng kepala terkekeh geli mendengar gombalan Ali untuk Prilly'nya itu.

Jika soal gombalan, sudah pasti Ali yang paling jago . Karna kebanyakan wanita, selalu terpana dengan rayuan dan gombalan yang ali lontarkan.

Dan jika ada nominasi Award di acara telivisi bagian Cowok Tergombal Pasti yang menang adalah...










DENNY CAGUR.

MATA BATIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang