MB 51 | Penyesalan

13K 1.3K 57
                                    

Kini Abdul juga Joni sudah mendekap Sheirra di gudang, sementara Prilly dan Ali bergegas menyusul ke TKP.

"Kita mau kemana sih?" tanya Ali tak mengerti dengan Prilly yang tiba-tiba memaksa untuk ikut bersamanya

"Pastinya ke tempat pacar kamui"

Ali fokus menyetir dan mengikuti arahan Prilly.

Setelah menghabiskan waktu setengah jam akhirnya sampai pada tujuan .

Ali nampak kebingungan tempat apa yang ia singgahi itu, "Ini dimana?" tanya Ali bingung

"Nanti kamu tau"

Setelah Ali masuk ia terkejut melihat Sheirra yang di sekap, "ALI TOLONG AKU HIKS...HIKS" teriak Sheirra berdrama sebaik mungkin.

"KALIAN APA-APAAN HAH? DIA CEWEK GUA! MAU LU SEMUA APAIN?" ucap Ali emosi

"Tenang aja aku Abdul sama Joni gak akan ngapa-ngapain, tapi kita mau kamu tau sesuatu" ungkap Prilly ywng tentunya membuat Ali semakin kebingungan

Prilly berjalan laun ke arah Sheirra, mencari parfum bermantra itu. Akhirnya Prilly menemukan di saku rok putih abu yang Sheirra pakai, sontak saja pemiliknya cemas dan panik saat Prilly mengambil parfum pelet itu.

"Kenapa kok panik?" tanya Prilly menatap Sheirra gemash

"JANGAN!!!"

"Gimana kalau parfum ini aku bakar?"

"Bakar bakar bakar bakar" Heboh Joni bertepuk tangan ria seperti bocah sd, Abdul mentoyor kepala Joni dengan gemashnya

"Ih sakit nyet!" protes joni

"Lu diem lagi serius ini, lu pikir ini lagi demo apah! Belum pernah kan lu liat Prilly yang peran-nya jadi antagonis?"

"Cakep juga ya dia, selagi udah putus sama Ali, boleh lah jadi yang ke sepuluh pacar gua" Abdul memutar bola matanya malas.

Prilly melanjutkan kembali aksinya, ia mengambil minyak tanah yang memang sudah di sediakan di sekitaran gudang itu oleh Abdul dan juga Joni, kemudian mengambil korek gas lalu membakarnya di hadapan semua orang yang berada di gudang, lalu ia tertawa puas. Begitupun Abdul yang ikut tertawa.

"Kok lu gak ikutan ketawa sih jon?" tanya Abdul

"Emang harus ya? Kan gak lagi ngelawak?"

"Ya gapapa ketawa aja kan biar profesional" jawab Abdul asal

Joni tertawa terbahak-bahak walaupun tidak lucu sama sekali, "HAHAH RASAIN LU BELATUNG NANGKA! MUSNAH KAN PELET YANG LU PAKE BUAT BIKIN SI ALI TERGILA-GILA SAMA LU? WALAUPUN GUA SEMPET JUGA SIH BAYANGIN NAENA SAMA LU HEHE. TAPI ISH ISH KEJAM SEKALI RUPANYA ANDA. BUSUK!" maki Joni tak tanggung-tanggung.

Ali nampak kepanasan, berteriak histeris ketika parfum itu terbakar, "Aaaaaaaa........"

Setelah parfum'nya benar-benar terbakar, Ali bangkit dan nampak seperti orang kebingungan.

Prilly melanjutkan tahap berikutnya, ia mengambil sate dan juga tusuknya, Sheirra nampak cemas dan panik mencoba membuka ikatan tali yang di lilitkan di tangan'nya

"Lo mau apa hah?"

"Ish kenapa sih? santai aja. Aku cuman mau kasih kamu makan"

"Gak! Gua gak mau makan itu"

"Loh enak ini, rasanya AH MANTAP. Harus coba! Di jamin bikin nagih. Oh apa takut di racun? Nih ya aku cobain lebih dulu" Prilly memakan sate itu santai di hadapan Sheirra, dan mengunyahnya seraya menikmati lezat-nya rasa dari sate tersebut.

MATA BATIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang