Beberapa saat kemudian, Prilly terbangun dari pingsan'nya.
ia melihat sekelilingnya ada Riri, Lala, Ali dan juga pria yang tidak ia kenal sebelumnya yaitu Abdul."Ali? kok bisa ada disini?" tanya Prilly lalu perlahan duduk berbaring
"Masih lemes, udah tiduran aja sayang"
Riri segera memeluk Prilly, dan Prilly mengusap rambut Riri.
"Kak, Riri takut. riri gak mau tinggal disini lagi" ucap Riri ketakutan"Sebenernya ada apa?" Tanya Prilly pada Ali dan sesekali menoleh ke arah Abdul
"Oiya prill kenalin gua abdul,gua tau lu bisa----" belum sempat Abdul bicara, Prilly sudah memotongnya terlebih dahulu karna Ia tahu bahwa Abdul akan membicarakan soal kelebihan yang Prilly punya.
"Ada apa tadi?" tanya Prilly penasaran, Abdul mengerti bahwa Prilly menyembunyikan'nya pada Ali terlihat jelas raut wajahnya yang seolah memberikan kode bahwa Ali tak boleh mengetahui siapa dirinya
"Tadi lu kesurupan" Jawab Abdul
"Heh bangke. Suruh siapa lu memperkenalkan diri? pake jabat tangan bini gua lagi" protes Ali posesif
"Yaelah li kan cuman bentar,lagian dianya juga mau-mau aja kenalan sama gua,iyakan prill?" Prilly hanya mengangguk dan tersenyum lirih, memang Ali'nya saja yang cemburu berlebihan tak jelas,l. Padahalkan bukan siapa-siapa juga__,
"Jangan genit lu anjeng! Gua bilangin si siti mampus lu!"
Seketika Abdul terdiam, jika sudah menyangkut kekasihnya Siti maka Abdul akan lemah.
"Jadi gini sayang, tadi yang nolongin kamu kesurupan itu adalah aku loh" Dusta Ali agar terlihat cowok macho di hadapan Prilly, sambil sesekali pria itu memainkan jambul rambutnya seolah menarik perhatian Prilly
"Masa sih?"
"bohong prill, gua yang nolongin! si ali boro-boro bisa nolong orang kesurupan, Ngaji aja dari dulu iqro satu belum kelar-kelar" kata Abdul sambil tertawa lirih
Prilly dan Riri tertawa terbahak-bahak mendengar kejujuran Abdul, sementara Ali dengan kesalnya menginjak kaki Abdul
"Aw sakit li" Umpat Abdul
"Mulut lu jangan ember mangkannya!"
"Jadi yang nolong aku itu abdul?makasih ya dul" ucap Prilly tersenyum lirih
"Sama-sama prill, santai aja"
"Kalian kesini ujan-ujanan cuman buat nolongin aku?" Tanya Prilly lagi
"Iya, gua panik khawatir sama lu. Karna gua gak tau cara ngeluarin setan itu, jadi gua minta tolong abdul. Riri yang telfon gua, soalnya lu kesurupan sampe megang-megang piso" Jelas Ali
"Prill kalau boleh gua tanya, rizal itu siapa ya?" tanya Abdul
"Om rizal maksudnya? kenapa dia?"
"Hantu yang masuk badan lu, terus-terusan nyebut nama itu. Kayanya ada masalah sama om lu?"
Riri sedari tadi hanya menyimak saja sampai ketiduran di dalam pelukan Prilly.
"Iya prill,kayanya om kamu ada masalah sama hantu tadi. Aku juga tadi gak bisa nolong kamu,energi dia kuat banget buat ngusir aku" ucap Lala
"Sebelumnya makasih ya kalian udah nolong aku, ini udah malem sebaiknya kalian pulang aja" Prilly mencoba mengalihkannya, agar suasana tidak begitu horor.
"Yaudah yu li kita balik" ajak Abdul
"Lu aja sana balik sendiri,gua mau nemenin bini gua disni. Takut nanti kenapa-kenapa lagi" saut Ali
"Li bukan muhrim,gak boleh berduaan dirumah"
"Kan sama riri juga, gak berduaan lah bego!"
"Tapi tetep aja gak boleh kan bukan muhrim"
"Capek gua punya temen calon haji,ceramah mulu lama-lama gua tendang lu ke mekah"
"Aamiin, ayo balik!"
"Sayang,gua balik ya. Kalau ada apa-apa chat aja. Nanti gua langsung kesini" pamit Ali lalu kemudian mengusap rambut Prilly
Ali itu kadang sweeat, kadang juga menyebalkan.
"Hati-hati ya,makasih" ucap Prilly
Saat Ali mau mencium pipinya Prilly, Abdul sudah menarik Ali terlebih dahulu
"BALIK ALI" tegas Abdul
Prilly tertawa kecil, melihat Abdul yang menarik Ali seperti guru BK yang sering Prilly temui di sekolah hampir setiap hari menarik baju Ali dari belakang seperti gantungan, selalu saja Ali yang menjadi incaran guru BK.
Anak itu memang nackal, mirip si kancil yang suka mencuri mentimun.
Kini Ali dan Abdul sudah keluar rumah Prilly, anehnya hujan berhenti begitu saja bahkan tanahpun tak sama sekali basah. Untung saja Ali tak menyadari itu, hanya Abdul yang mengerti.
Keduanya sudah berada di mobil dan melanjutkan perjalanan
"Gua mau nyium si riri, lu maen tarik-tarik aja" Dusta Ali, padahal kebenarannya ali ingin mencium Prilly tadi.
"Ngeles aja kaya bajay, si riri tidur. Jelas-jelas gua liat bibir lu monyong-monyong mau nyium prilly. dia bukan cewek biasa! Lu gak bisa memperlakukan dia kaya lu memperlakukan mantan-mantan lu dulu li" jelas Abdul
"Maksudnya? emang si prilly kenapa?bukan cewek biasa? maksud lu?"
"Ya diakan kaya pidadari, liat aja dia baik banget hatinya lembut" Abdul sengaja mengalihkan karna Abdul tau Prilly tidak ingin sampai Ali tau, kecuali Prilly sendiri yang mengatakan'nya.
Karna tadi saat abdul berjabat tangan dengan Prilly, walaupun sebentar tapi terbaca jelas isi hati Prilly yang mengatakan "Semoga abdul bisa rasain,aku gak mau sampe ali tau kalau aku indigo. Aku takut ali malah jauhin aku,terkecuali aku sendiri yang berani bilang"
"Yeee anjeng. Gua juga tau itumah. Dia istimewa, gua gak akan apa-apain dia juga. Kalau sama dia, gua ngerasa cinta gua tulus"
"Masa?dulu juga bilangnya ke si anggel, valesa, aeni, reni bilangnya lu tulus. Taunya lu tinggalin haha"
"Jeh itumah cewek-cewek murahan aja yang mau gua pake abis itu gua tinggalin, lagian guamah ke mereka cuman mau enaena doang! beda kalau ke prilly, gua tulus sama dia"
"Tulus tapi tadi mau nyium"
"Wajarlah, kan gua sayang sama dia. Lagian gua mau nyium pipi, bukan bibir. Gak berani gua kalau ke dia"
Abdul tertawa kecil melihat wajah Ali yang seserius itu, Abdul tahu Ali menyayangi Prilly karna dengan perjuangan'nya tadi sudah cukup menjelaskan rasa sayangnya.
"Kenapa lu ketawa? lu pikir gua lagi ngelawak? gua serius!"
"Gua percaya bro" Abdul menepuk-nepuk pundak ali.
Ali kembali fokus menyetir, waktu sudah semakin larut dalam kegelapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATA BATIN ✓
Horror#1 in Horor [2020] #1 in Humor [15/10/2020] #1 in Lawak [03/11/2020] #1 in Misteri [08/11/2020] #5 in Hantu [09/11/2020] #2 in Matabatin [10/12/2020] #1 in ngakak [26/12/2020] #1 in Aliprilly [28/03/2021] (BELUM REVISI)‼️ [ Deskripsi ] Cerita ini ja...