MB 42 | Salah hari

12.6K 1.2K 81
                                    

Ali meraih tangan Prilly dan merapatkan jari-jarinya di sela-sela jari Prilly, "Kamu itu cantik Prill, cuman kamu gak pernah sadar sama hal itu. Kamu itu banyak yang lirik, tapi kamu terlalu cuek. Karna kamu cuman bisa liat aku, dan jatuh cinta sama aku" ucap Ali

"Ish mulai deh gombal"

"Aku serius sayang, aku pernah liat si jack natap kamu di lapangan bola. Padahal kamu lagi asik makan cimol, bahkan aku sama si farhan berantem gara-gara si farhan suka sama kamu"

Prilly terkejut dengan pengakuan Ali, pantas saja ia tak pernah lagi melihat Farhan bersama Ali-----jadi rupa-rupanya karna Farhan ingin memiliki Prilly? Ckck.

"Aku baru tau, pantes aja aku gak pernah liat kamu nongkrong sama dia lagi di sekolah"

"Siapapun yang deketin lu, atau nyoba buat rebut lu dari gua, sekalipun dia sahabat gua jangan harap orang itu bakalan tenang idupnya" tutur Ali mengusap lembut hidung Prilly

"Terus kalau kamu yang di ambil orang gimana?"

"Hati aku cuman buat kamu"

"Hm. Ali aku mau tanya, selama kita pacaran kan kamu sama aku gak pernah nongkrong atau makan bareng di kafe. Kita cuman ngabisin waktu di basecamp kamu, sekolah, dan di rumah aku. emang kamu gak jenuh pacaran sama cewek yang gak bisa di ajak happy-happy ngemall, nongkrong di kafe gitu?"

"Haha. Ngapain harus makan di kafe?masakan kamu yang kemaren lebih enak dari chef manapun"

Lagi dan lagi, pipi Gadis itu bersemu merah mendengar ungkapan dari Ali.

Kemarin itu pertama kalinya Prilly memasak nasi goreng untuk Ali, dan Ali mengatakan bahwa masakannya benar-benar enak----terbukti sampai dua piring Ali masih juga tak kenyang.

Tapi ada dua kemungkinan penyebab Ali menghabiskan dua piring loh! Yang pertama mungkin memang masakan Prilly, yang kedua bisa jadi ia sedang mode lapar WKWK.

Ga lucu ya?

Oke skip!

"Jadi kamu jangan pernah curigaan sama aku, hati aku cuman buat kamu"

Ali mendekatkan wajahnya dengan Prilly, membuat jantung Prilly berdetak kencang.

Ali mau ngapain, jangan-jangan dia mau cium aku.. ya tuhan aku belum siap, aku malu----- Lirihnya dalam hati

Tanpa di sadari Prilly memejamkan matanya, namun kenyataan-nya pria itu bukan mau mencium'nya melainkan mengusap bagian kelopak matanya karna mascara yang Prilly pakai berantakan katanya, "Kamu kalau dandan yang bener ngapa sayang, ini mascara sampe acak-acakan gini?"

Sungguh Prilly begitu malu, ia pikir Ali akan menciumnya? ternyata tidak!

Sakit'nya tuh disini💔

"Hemm ini mung---mungkin aku terlalu terburu-buru" katanya gelagapan

"Kenapa sih? kok gugup gitu? oh tadi pasti ngira aku bakalan cium kamu ya?"

"Ish apasih enggak kok, sotau banget. Lagian aku gak mau di cium sama kamu" dusta Prilly

"Masa?"

Cup!

Ali mencium pipi Prilly secara mendadak. Seketika Gadis itu mematung, jujur saja ini pertama kalinya ia di cium oleh pria selain almarhum papahnya.

"Ali kamu barusan cium aku?"

"Iya sayang, kenapa? gak kerasa ya?"

"Aku mau pingsan"

Seketika Ali tertawa terbahak-bahak mendengar apa yang Prilly katakan. Terutama ekspresi wajah'nya yang nampak khawatir---itu sangat menggemaskan seperti Author-nya.

Dengan cepat Ali menggendong Prilly dan menelusuri tepi pantai

"Ali ishh lepasin" protes Prilly

"Gak mau" Ali malah berlari kecil sambil menggendong Prilly ala bridal style untuk menelusuri sudut tepi pantai dan keduanya tertawa bahagia.

"TUHAN AKU MENCINTAI SALAH SATU UMATMU. NAMANYA APRILLY AGNESIA" teriak Ali lantang

"TUHAN AKU GAK MAU NOLAK KALAU ALI JODOHNYA AKU" teriak Prilly

"KALAU BUKAN JODOH GIMANA?"

"YA JODOH-JODOHIN AJA SAMA NETIZEN HAHAHHAHAHA"

Keduanya tertawa lepas,
Hal yang paling menenangkan dari keduanya adalah melepas canda setelah tangis.

Namun apakah hubungan keduanya mampu bertahan lama?

Apakah bisa Ali ataupun Prilly untuk tidak saling mengecewakan? Apakah akan sampai rambut keduanya memutih? Tentu saja semua tergantung Author----

***

Waktu sudah menunjukan pukul 07:00 pagi.

Prilly segera buru-buru ke kamar mandi untuk mandi, semenjak pergi ke pantai bersama Ali malam kemarin, ia jadi sulit melupakan momen indah itu, sampai-sampai dirinya kesiangan untuk pergi ke sekolah.

Setelah selesai mandi, berganti baju dan mengikat rambutnya serta memakai sepatu dan kemudian memakai tas gendong miliknya, Prilly segera buru-buru turun dari anak tangga.

Prilly nampak terheran melihat Riri sedang bercanda-canda dengan Lala, sementara menurutnya seharusnya Riri segera pergi ke sekolah, "Riri? kamu gak ke sekolah? Cepetan mandi ganti baju seragam dan siap-siap ke sekolah"

"Hah sekolah? inikan hari minggu kak?"

Prilly meraih ponselnya dan melihat tanggal serta hari, rupanya benar hari ini adalah hari minggu.

Memalukan. Gadis itu nampak kikuk, rasanya ia ingin bunuh diri saja di rawa-rawa saat ini-----tapi kalau Prilly bunuh diri nanti siapa yang menjaga Riri? Ah yasudah niatnya di urungkan saja! Jadi kapan-kapan saja bunuh dirinya kalau Prilly ingat.

Ini semua gara-gara Ali karna Pria itu terus menghantui pikiran'nya, sampai Prilly buta akan segala hal kecuali moment bahagia bersama Ali.

A-N-J-A-Y !

Prilly segera berlalu pergi menuju kamarnya kembali, untuk berganti pakaian.

"Kak Prilly kenapa ya? jadi aneh gitu" tanya Riri pada Lala

"Kakak kamu itu lagi mabuk asmara haha" saut Lala

"Mabuk asmara? asmara itu apa?"

"Asmara itu tempat buat kumpul-kumpul kaya panti asuhan tuh"

Itukan ASRAMA ya btw!

Riri yang tak mengerti hanya mengangguk-nganggukan kepala saja.

"Udah deh jangan di bahas, oiya kamu kan sekarang udah kelas enam . Gimana pelajaran di sekolah makin susah gak? kamu hebat Ri bisa rangking satu terus, kalau aku dari SD sampe SMA gak pernah dapet rangking"

"Hem semakin susah sih, apalagi guru matematika'nya galak banget. Hah kamu gak pernah rangking La?"

"Tenang aja kalau dia galak sama kamu, aku bakalan bikin dia jadi samsak. Hehe iya Ri, akukan suka bolos sekolah sama temen-temen makan di kafe nongkrong gak jelas. Biasalah pergaulan anak muda, jangan di tiru ya. Kamu harus kaya kakak kamu, yang rajin pinter dan bahkan selalu berprestasi"

Rupanya Lala juga dulunya anak gahoel----Ckck.

"Oiya, Riri mau tanya? Lala meninggal karna apa?"

"Hem aku kewalat ri, gara-gara bolos sekolah mulu. Aku kejepit pintu dan tewas"

"Hah kejepit pintu bisa meninggal?"

"Namanya juga takdir ,orang diem juga bisa tiba-tiba meninggal loh Ri. Mangkannya kamu jangan diem terus nanti meninggal"

"Hah?

"Hehe. Kamu harus aktif Ri jangan diem aja. Kalau bisa belajar sambil salto, makan di kantin sambil berenang"

Riri tertawa terpingkal-pingkal. Ada-ada saja kelakuan teman hantu-nya itu.

Sebenarnya Lala meninggal bukan karna kejepit pintu. Hanya saja Lala menutupi dari Riri-----hanya Prilly yang tahu musibah yang menimpa Lala saat itu. Riri masih terlalu kecil itu mengetahui kejadian yang menyebabkan Lala meninggal dunia.

MATA BATIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang