Mobil Aston Martin hitam terparkir di depan di parkiran rumah sakit membuat mereka cepat memasukan Miru yang sudah lemas sambil menahan sakit kedalam.
Darah mengalir deras pada bahu Miru yang berada dalam gendongan Chaeyeon dan dengan segera perawat mengambil alih dan membawa Miru keruang UGD.
Chaeyeon menatap darah Miru ditangannya karena seharusnya Miru yang harusnya keluar terlebih dahulu.
Miru perempuan, Miru malah berada dibelakang Chaeyeon yang membuat wanita itu terkena peluru dan itu menjadi salah Chaeyeon.
Mako dan Hyewon melihat Chaeyeon yang terus terdiam sambil menatap darah ditangannya membuat Hyewon dengan cepat mengambil sapu tangan dan membersihkan tangan sahabatnya itu.
"Darah! Lo ada darahnya bro!" kata Hyewon membersihkan tangan Chaeyeon.
"Seharusnya gue yang kena lo tau itu kan, Won? Gue yang seharusnya nangis dan nahan sakit bukan Miru!" kata Chaeyeon berkata pelan pada Hyewon merasa bersalah.
"It's not your fault, ini salah gue yang gegabah ngajak lo sama Miru buat nangkep Haruto di waktu yang gak pas!" kata Hyewon pada Chaeyeon.
Hyewon hapus air mata Chaeyeon dengan punggung tangannya dan ia tepuk pundak sahabatnya.
"Semangat!" kata Hyewon pada Chaeyeon.
Mako menutup teleponnya dan dengan segera bergabung untuk menenangkan Chaeyeon yang seperti marah pada dirinya sendiri.
....
Ahn Yujin menatap komputer Hyewon sambil melihat data diri dari Yohan dan Haruto. Pikiran Yujin berkecamuk kembali saat dulu istrinya menghianatinya dengan Yohan.
Kali ini dirinya seperti flashback dan muncul ketakutan dalam diri Yujin saat ini. Dirinya takut dirinya harus kehilangan Minju lagi.
Namun sebuah tepukan di pundak membuat Yujin tersadar dari lamunannya dan dengan segera Yujin menoleh pada Yeji yang membawa secangkir kopi ditangannya.
"Kenapa lo? kangen istri?" tanya Yeji pada Yujin yang dijawab kekehan oleh Yujin.
"Istri cantik baik kayak dia pastilah gue kangenin haha, apalagi dia lagi hamil anak gue" kata Yujin tersenyum pada Yeji.
"Haha, iya deh yang bucin. Oh iya, istri istri udah tau soal ini?" tanya Yeji pada Yujin yang tentunya di jawab gelengan kepala.
"Kalau mereka tau, mereka pasti nyuruh kita pulang dan ngancem kita buat pulang entah gimana caranya. Soalnya lo tau misi ini berbahaya dan gue gamau sampe istri gue tau sebelum misi selesai" kata Yujin yang diangguki Yeji.
"Gue juga gak bilang sama Jisu hahahaha" kata Yeji tertawa receh bareng Yujin.
"Hyung!"
"Hmm?"
"Hyung kok bisa jadi sama Jisu noona? perasaan dulu waktu kalian pdkt, Yujin tau Jisu noona tu jutek parah sama Hyung. Yujin lama gak ketemu eh ada undangan aja" kata Yujin pada Yeji yang anteng nyeruput kopi.
"Hmmm karena dia apa ya... gak bisa dijelasin lah, Jin. Jisu itu galak dan suka ngatur, tapi dibalik itu semua dia adalah wanita tangguh dan selalu butuh tangan untuk dipegang"
"Gak tau kenapa, gue selalu nyaman saat dia pegang tangan gue. Dan dari pegangan tangan itu rasa abstrak tumbuh dan berujung gue gak akan lepasin dia. Kalau lo?" tanya Yeji balik.
"Kalau gue... karena dia Kim Minju. Gue cinta sama dia, karena dia Minju dan gak ada alasan lain. Mau seberapa kuat Yujin berusaha pisah sama dia, kita seakan ketarik lagi buat bersama"