"Aku tidak akan menjalani operasi sebelum kamu menikah dengan Aoi-chan! Kalau kamu sudah menikah dengan Aoi-chan, baru aku akan jalani operasinya..." kata Sakura membuat Chaeyeon membulatkan matanya terkejut.
"Sayang!!"
"Ini keputusanku! Jika memang kamu mau aku bertarung di ruang operasi, nikahi Aoi! Ucap janji suci pernikahan dengan Aoi di hadapanku dan agar aku mendengarnya!" kata Sakura pada Chaeyeon.
"Baiklah, aku akan lakukan apapun untuk kebahagiaan kamu! Kamu tau itu kan, Saku-chan? kamu tau kan kalau aku sangat mencintai kamu?" tanya Chaeyeon memegang tangan Sakura yang hanya bisa menangis.
"Aku mencintaimu, Chaeyeon..."
....
Seorang laki laki keluar dari kamar tidurnya begitu juga satu orang lagi yang keluar dengan tergesa gesa sambil menatap ponselnya.
"Ko! koko udah liat group?!" tanya Yujin pada kakak iparnya.
"Sudah, apa kalian sudah memperingati hyung? bukankah sudah koko suruh peringati?" tanya Yoorim pada Yujin.
"Sudah! tapi apa maksud Chaeyeon hyung mengundang kita ke gereja untuk menikah dengan Aoi! apa ini?!" tanya Yujin kesal langsung menuju gantungan coat memakai coatnya.
"Ada apa ini? kalian kenapa?" tanya Yireon yang baru datang dari kamar anak anaknya bersama Minju.
"Ujin mau kemana? ngapain pake coat?" tanya Minju pada suaminya sedangkan Yoorim langsung bergerak memakai coatnya.
"Chaeyeon hyung mau nikah lagi besok! kita harus ketemu hyung sekarang!" kata Yujin mengambil kunci mobil dengan cepat.
"Ini ada apa sih sebenarnya? kalian kenapa nutupin soal eonnie?! eonnie kenapa?!" tanya Minju kebingungan.
"Kamu tanya cece ya, aku pamit dulu" kata Yujin mengecup pipi istrinya lalu pergi cepat.
"Hati hati!" kata Yireon pada Yoorim yang ikut Yujin keluar dari rumah untuk menemui Chaeyeon.
....
Yujin dan Yoorim sampai di rumah sakit dan mengedarkan pandangan dan melihat Chaewon, Yena dan Miru di lobby rumah sakit sedang berhadapan dengan Chaeyeon.
Yujin dan Yoorim dengan cepat berlari menuju arah mereka untuk menanyakan kebenaran soal hal itu.
"Hyung! lo bercanda kan? lo bercanda kan? gue bilang tunggu dulu lo bercanda kan?" tanya Yujin pada Chaeyeon.
"Saku-chan gamau di operasi sebelum gue nikah sama Aoi..." jawab Chaeyeon menunduk lemas.
"Itu cuma ancaman, gue juga di gituin sama Minju tapi Minju malah nyesel. Lo lanjutin aja, jangan ka--"
"Lo beruntung, Jin. Istri lo masih mikirin perasaanya sendiri... lo tau sendiri Saku-chan selalu mikirin orang lain duluan dibanding mikirin diri sendiri..." kata Chaeyeon lemas.
"Terus kalau Kura sembuh gimana? lo beristri dua gitu?" tanya bebek.
"Gue gatau, mungkin gue ceraiin" jawab Chaeyeon.
"Nama baik lo gimana? lo gak mikirin itu? lo bakal di cap playboy yang mainin hati cewek" kata Chaewon.
"Gue gaperduli yang penting Saku-chan sembuh dulu"
"Lo gak mikirin Kura kedepannya? respon anak lo? lo gak mikirin itu?" tanya Hyewon dan Yujin kembali berkata..
"Tapi lo brother gue! Pikirin diri lo sendiri da--"
"Dengan begini gue sudah kesampingkan harga diri gue buat kesembuhan Saku-chan!!!" bentak Chaeyeon terus ditekan oleh sahabat sahabatnya.
"Gue punya komitmen semenjak gue sama Sakura, bahkan saat gue rasain cinta bertepuk sebelah tangan sama Sakura diawal!"
"Sakura punya pacar, dan gue cuma jadi bayangan yang ada buat Sakura yang selalu nyeritain hal yang buat gue sakit hati! Bahkan gue satu satunya diantara kalian yang gak sama sekali tertarik sama percintaan!"
"Hidup gue buat dance lo tau itu, tapi gue nyerah sama dance dan memilih buat hidup biasa aja sama Saku-chan!" kata Chaeyeon menumpahkan air matanya.
"Hyung..."
"Apa gue pernah ngeluhin kehidupan gue sama kalian? apa gue pernah minta kalian selesaiin masalah gue?" tanya Chaeyeon lagi membuat semuanya terdiam.
Bahkan saat Chaeyeon tau Sakura berselingkuh, dirinya hanya diam tanpa memberi tau mereka hingga Wonyoung yang mengetahui itu.
"Gue cuma minta tolong sembuhin istri gue, apa gak bisa? gue cuma minta Saku-chan bersama gue, apa gak bisa?" tanya Chaeyeon pada mereka membuat semuanya terdiam menatap laki laki itu.
"Kalau begitu menikahlah! Menikah dengan Motomura Aoi, dan sembuhkan Sakura! Tapi kalau Sakura tidak selamat, aku akan membunuh Motomura Aoi!" kata Miru membuat semua menatap wanita itu.
"Jika Sakura selamat, aku akan mengurus Aoi dan mencari cara menceraikan dia agar dia tidak mencarimu dan Saku-chan lagi. Tapi kalau Saku-chan tidak selamat, aku akan membunuhnya!" kata Miru terlihat yakin.
"Membunuh? bagaimana jika polisi tau?"
"Jangan lupakan bahwa ayahku Yakuza, Chaeyeon! Motomura Aoi berkewarganegaraan Jepang, jadi polisi bukan masalah!" kata Miru menatap Chaeyeon dan berdiri menarik kerah laki laki itu.
"Bahkan saat ini aku bisa membunuhmu, Chaeyeon-khun!" kata Miru membuat semuanya langsung bergerak memisahkan Miru dan Chaeyeon.
"Miru-ya! lo ngapain?" tanya Hyewon bingung dengan Miru yang tiba tiba mengamuk pada Chaeyeon.
"Aku akan bunuh kamu, kalau sampai kamu menghianati Saku-chan! Kalau dia tidak selamat, aku akan membunuh Aoi dan juga membunumu!" kata Miru menatap sengit Chaeyeon dan berjalan pergi dari rumah sakit.
Semuanya hanya terdiam menatap kepergian wanita itu dan entah apa yang akan dilakukan oleh wanita itu.
....
Keesokan harinya, disebuah gereja di Seoul...
Seorang laki laki sudah siap dengan jasnya berdiri di atas altar menunggu seorang wanita datang.
Seorang wanita dengan kursi roda sejak tadi menunduk terdiam dengan alat alat ditubuhnya berusaha menahan airmatanya.
Namun air mata tetap saja keluar saat mendengar semuanya, bahkan suara pintu terbuka dan langkah kaki maju membuatnya menangis saat ini.
Motomura Aoi dengan gaun putih sederhana berjalan kedepan altar menatap pada Chaeyeon menggandeng tangan Ryujin saat ini sebagai wali.
Ayah Chaeyeon datang seorang diri karena ibu Chaeyeon menolak untuk hadir kepernikahan kedua putranya, terlebih mengetahui bahwa wanita itu adalah saudara dari istri putranya.
Ayah Chaeyeon berdiri sambil menatap kearah Chaeyeon dengan ragu ragu dan juga menatap menantu kesayangannya itu yang terduduk di kursi roda.
Semuanya berdiri melihat Aoi yang berjalan pelan kearah Chaeyeon dengan senyuman hingga akhirnya sampai dihadapan Chaeyeon.
"Ini hyung!" kata Ryujin menyerahkan tangan Aoi dan Chaeyeon langsung menggandeng Aoi kehadapan pendeta.
"Untuk para tamu undangan mohon berdiri, kita akan melihat pemberkatan pernikahan tuan Lee Chaeyeon dan nona Motomura Aoi"
"Dari pihak kedua mempelai apa ada yang keberatan dengan pernikahan ini?" tanya pendeta dan tidak ada yang berani mengangkat tangan karena Chaeyeon menatap semuanya memohon.
"Jika tidak, tuan Lee tolong ulangi setelah saya!"
"Motomura Aoi, saya mengambil engkau sebagai istriku, untuk saling menjaga untuk sekarang dan selama lamanya, pada waktu susah atau kelimpahan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus dan ini adalah janji setiaku yang tulus" kata pendeta yang di ulangi oleh Chaeyeon begitu juga Aoi dengan tegas dan lantang...
To be continued...
Vomments and happy reading!
😸😸😸