"Yireon..." panggil pelan laki laki itu sambil ia kecupi bahu dan leher Yireon membuat wanita itu menggeliat.
Yireon menggeliat dan pelan ia buka matanya melihat seseorang yang ia rindukan ada di sebelahnya mengecupi leher dan bahunya barusan.
"Oppa..." kata Yireon pelan menatap wajah suaminya berada di sebelahnya, padahal dirinya melihat mayat suaminya terbakar sebelumnya.
"Hikss..." isak tangis keluar dari bibir Yireon dengan air mata yang sudah menetes di sudut mata Yireon.
"Jangan menangis, oppa disini.." kata Aisha pelan pada istrinya.
"Gak mungkin...Yireon terlalu kecapean..hikss...sampe halusinasi oppa..." isak Yireon membuat Aisha ikut sedih.
"Saking rindunya...hikss...Yireon halusinasi oppa disini...hikss..." Aisha usap lembut pipi istrinya membuktikan bahwa dirinya nyata.
Dirinya bukan sekedar halusinasi akibat kerinduan istrinya, namun dirinya nyata benar benar ada di hadapan istrinya dan kembali untuk melanjutkan hidup dengan istrinya.
"Oppa disini, oppa nyata..." kata Aisha membuat Yireon langsung memeluk erat tubuh suaminya sambil terisak.
"Tolong jangan...hikss...kalau ini bohong jangan...kalau ini mimpi...hikss...jangan bangunkan Yireon"
"Jangan...pergi lagi" kata Yireon mengeratkan pelukannya pada suaminya sambil ia teteskan air mata pada baju suaminya.
"Oppa tidak akan pergi lagi! Oppa tidak akan tinggalkan Yireon" kata Aisha membalas pelukan istrinya ikut meneteskan air mata.
Segitu berdampak besar dirinya yang hilang atas kesedihan Yireon.
....
Di kamar sebelah, Mako pamit dari kamar Minju dan Yujin setelah membaringkan Yujin dengan baik di ranjang.
Yujin berbaring di ranjang dengan wajah penuh lebam dan bengkak dengan darah kering di beberapa tempat.
"Kamu kenapa bisa gini sih? siapa yang lakuin ini ke kamu?" tanya Minju pada Yujin.
"Hehe...aku gapapa...love you...hehe" kata Yujin cengengesan sambil meringis sakit di wajahnya.
"Jangan ngomong deh! Sakit itu" kata Minju khawatir lalu duduk di tepi ranjang sebelah Yujin sambil mengipasi wajah suaminya agar tidak panas.
Yujin tatap Minju dengan lekat, dirinya memiliki sesuatu yang susah di deskripsikan dalam hatinya semenjak kejadian meninggalnya kakak iparnya yang hidup lagi.
Dirinya merasa semuanya sangat berharga, anggota keluarga dan sahabat sahabatnya semuanya sangat berharga untuknya saat ini.
Ada sebuah ketakutan besar saat dirinya dipukuli oleh Yohan, dirinya takut mati dan berujung membuat Minju dan Minhee sedih seperti yang dialami Yireon dan Aireon.
Minju kipasi wajah Yujin, namun kegiatannya terhenti saat tangan Yujin menggengam tangannya dan dengan lemas Yujin bangun dari posisinya.
"Kamu ngapain? Istirahat Yujin!" kata Minju namun Yujin malah beranjak dan menidurkan kepala di paha Minju sambil tatap wajah Minju.
"Ju, apapun yang terjadi jangan tinggalin aku ya... aku gak tau gimana hidup aku tanpa kamu" kata Yujin dengan rasa takut kehilangan di hatinya.
"Gak akan! Aku gak akan tinggalin kamu, apapun yang terjadi... maaf aku udah sempet berniat tinggalin kamu" kata Minju.
....
Di kamar sebelahnya lagi, Yireon peluk suaminya erat sambil ia sandarkan kepalanya di dada Aisha.