Notes: Yang bercetak miring adalah percakapan berbahasa China!
Dua orang laki laki terlihat duduk melingkar di kursi dan dihadapan mereka meja makan bundar dengan model tua berwarna merah maroon yang tersedia satu mangkuk besar nasi.
Yujin dan Yoorim duduk berdua sambil tersenyum menatap sekitar sampai mata mereka melihat foto wanita tua di tembok.
"Ko, itu kira kira foto siapa? istri keberapanya papa Tzu?" canda Ujin sambil cekikikan namun ditanggapi serius.
"Istri? hmm berarti mama Sana itu bukan istri pertama karena foto wanita yang itu tampak tua" kata mas tembok serius serius baek.
"Mungkin hahahaha" kata Ujin ngakak mas tembok malah percaya sampai kepikiran berteori saat ini.
"Ujin, ngapain sih ngakak gitu?" tanya Minju datang dengan piring berisi makanan di tangannya.
"Ehh sayangku, sini aku yang bawa kamu duduk aja sini. Jangan capek capek sayang" kata Yujin langsung beranjak mengambil alih piring piring ditangan Minju.
"Makasih, puppy" kata Minju mencubit pipi Yujin tersenyum lalu duduk di kursi sebelah Yujin.
Beberapa saat kemudian, Yireon datang dengan mangkuk sup besar dan nenek Chou datang dengan mangkuk untuk mereka makan dan sumpit juga sendok.
"Aduhh sedikit ya, apa ini cukup untuk makan malam kalian?" tanya nenek Chou meletakan mangkuk makan mereka juga alat makan.
"Sudah cukup, terima kasih banyak Oma" kata Yoorim berdiri dan menunduk diikuti oleh Yujin yang gak ngerti cuma ikut ikut aja.
"Xie xie" kata Yujin ga ngerti yang penting xie xie-in aja.
"Oh iya, minumannya belum! Biar Oma ambilkan a--"
"Biar saya saja Oma, Oma duduklah!" kata Yoorim menuntun nenek Chou duduk di kursi lalu berjalan kearah dapur mengambil air minum dan gelas untuk mereka.
Yireon tersenyum lalu ikut duduk dikursi antara nenek Chou dan kursi Yoorim sambil mengisi mangkuk mereka dengan nasi putih satu persatu.
"Yireon, dia laki laki yang baik ya. Kamu harus baik baik dengan dia" kata nenek mengusap punggung cucunya lembut yang hanya dijawab senyuman oleh Yireon.
Yoorim datang dengan air minum dan menyusun gelas mengisi gelas gelas itu dengan air minum lalu mulai lah kegiatan makan malam mereka.
Nenek Chou hanya diam dan makan sedikit sambil tersenyum menatap cucu cucunya yang ia rindukan dapat berkumpul dengan dirinya disini.
Terlebih dengan hadirnya Yujin dan Yoorim yang membuat nenek Chou sangat senang karena tidak merasa kesepian lagi.
Makan malam dilakukan dengan penuh obrolan ringan dan candaan yang pastinya banyak mengejek Yujin yang cuma plonga plongo hingga selesai makan dan mereka bergegas beranjak.
"Cece bawa Minju ke kamar ya, biar Ujin yang beresin sama koko" kata Yujin menggulung kemejanya hingga siku.
"Biar Oma bersihkan" kata nenek langsung ditahan oleh Yoorim.
"Biar saya dan Yujin. Oma istirahat lah dikamar" kata Yoorim membuat nenek tersenyum.
"Aduh baik baiknya, beruntungnya cucu cucuku dapat mereka haha" kata nenek memukul punggungnya pelan karena pegal.
"Ayo Oma tidur dengan kita, biar Yireon pijat" kata Yireon pada nenek Chou dan membawa nenek Chou ke kamar mereka sambil mengobrol.
Yujin dan Yoorim langsung merapikan alat alat makan di atas meja dan menumpuknya hingga...
"Yujin, bantu koko angkut ke dapur biar koko cuci. Kamu beristirahatlah setelah ini atau kalau mau mandi, mandilah" kata Yoorim pada adik iparnya.
"Tapi masa koko sendirian nyuci piring?" tanya Yujin tidak tega.
"Tidak apa apa, kamu pasti lelah. Terima kasih sudah mengajak koko kemari" kata Yoorim tersenyum lalu berjalan kearah dapur melipat kemejanya hingga siku untuk mulai mencuci.
Yujin angkut semua piring ke dapur dan dengan segera di cuci satu persatu oleh Yoorim yang sudah siap dengan sarung tangan karet mencuci.
"Koko yakin nih? kalau gak biar Ujin bantu tata piring yang udah bersih" kata Yujin namun dengan segera Yoorim jawab gelengan kepala.
"Istirahatlah!" kata Yoorim yang akhirnya dituruti Ujin.
"Yaudah, Yujin ke kamar dulu ya. Koko ntar nyusul aja, pintu gak Ujin kunci" kata Yujin berjalan menuju kamarnya dan Yoorim.
Yujin dan Yoorim harus tidur terpisah dari Minju dan Yireon karena masalah hilang ingatan dan sedikitnya jumlah kamar di rumah yang membuat Yujin harus ngalah.
Yoorim mencuci piring sendirian dan akhirnya selesai dan ia letakan sarung tangan karetnya dengan baik hingga...
"Dorr!" suara seorang wanita berusaha mengagetkan Yoorim namun laki laki itu tidak sama sekali kaget namun...
Srettt!
"Aaaa" seorang wanita terpeleset pelan karena lantai licin.
Namun dengan segera Yoorim tarik tubuh itu kearahnya dan menjatuhkan diri membuat wanita itu terjatuh diatas tubuh Yoorim sambil menutup matanya memeluk erat laki laki itu takut.
Merasakan sesuatu dibawahnya, Yireon buka matanya dan tatap seorang laki laki yang terdiam datar berada dibawahnya melindungi tubuhnya dengan baik.
"Maaf" kata Yireon segera beranjak dari atas tubuh Yoorim dan merapikan piyamanya diikuti oleh Yoorim yang juga beranjak bangun.
"Apa Yireon baik baik saja?" tanya Yoorim.
"Seharusnya saya yang bertanya, apa Aisha-nim baik baik saja? maaf saya jahil dan terima kasih sudah cuci piringnya" kata Yireon pada Yoorim.
"Saya baik baik saja, terima kasih" kata Yoorim tersenyum manis pada Yireon.
"Yireon kenapa ke dapur?" tanya Yoorim.
"Saya mau ambil minum, lalu saya lihat Aisha-nim jadi saya berniat mengejutkan tapi seperti saya dapat karma" kata Yireon.
"Hmm, apa mau diulang? saya pastikan saya akan terkejut setelah ini" kata Yoorim membuat Yireon tertawa karena laki laki dihadapannya itu polos dan lucu.
"Bagaimana ekspresimu saat terkejut?" tanya Yireon lagi.
"Seperti, huaaaaa" kata Yoorim membuat ekspresi terkejut yang malah membuat Yireon tertawa karena ekspresi kaku laki laki itu.
"Bagaimana itu bisa disebut terkejut?" tanya Yireon bercanda sambil berusaha menetralkan tawanya namun lagi lagi dibawa serius oleh Yoorim.
"Hmm...mungkin karena pemakaian kata dan ekspresi membuka pori pori wajah hmm... saya akan cari jawabannya di Naver jadi nanti akan saya beritau jawabannya" kata Yoorim benar benar membuat Yireon terhibur.
"Haha tidak perlu, terima kasih sudah membuat saya cukup terhibur" kata Yireon tersenyum pada Yoorim.
"Sama sama, ini isi lah air dan kembali tidur nyenyak. Saya ke kamar dulu ya jadi, Jaljayeo dan mimpi indah!" kata Yoorim berjalan pergi dari dapur namun langkahnya terhenti saat suara lembut memanggil dirinya...
"Aisha-nim!"
"Iya?" tanya Yoorim berbalik menatap Yireon.
"Jaljayeo, ayo sama sama mimpi indah malam ini..."
To be continued...
Vomments and Happy Reading!
😸😸😸