Sebuah rumah sederhana si siang hari, suasana tenang setelah seorang bayi mungil tertidur pulas setelah menangis seharian di gendongan seorang laki laki paruh baya.
Namun keadaan itu agak berubah saat bayi mungil itu menangis terkejut mendengar pintu yang dibuka paksa oleh seorang wanita.
"Oaaaaaaaaaa"
Seorang pembantu langsung datang dan mengambil alih bayi itu dari Jang Wooyoung, kakek dari bayi itu dan dibawa pergi bayi itu oleh pembantu untuk ditenangkan.
"Papa! Itu Youngwon, kan? itu Youngwon?" tanya Wonyoung terisak pada papanya.
"Itu anak kamu!" jawab Wooyoung menatap Wonyoung yang datang panik sambil menangis.
"Itu Youngwon, berarti oppa ada disini!! Oppa mana?! Oppa!!!" teriak Wonyoung memanggil suaminya.
"Jang Wonyoung!" kata Wooyoung tegas menenangkan putrinya.
"Oppa!! Wony disini! ayo kita pulang!! Oppa!" panggil Wony terus tanpa memperdulikan papanya.
"Jang Wonyoung hentikan!!!" bentak Wooyoung pada putrinya sambil menatap tajam putri semata wayangnya itu.
"Papa! Wony mohon kasih tau dimana oppa sembunyi! Wony mohon! papa pasti tau dimana oppa!" mohon Wonyoung menangis dihadapan Wooyoung.
Wooyoung pegang kedua bahu putrinya dengan tajam menatap putrinya.
"Papa gatau kemana suami kamu! Yang jelas suami kamu pamit dan kasih Youngwon kesini tadi malem!" kata Wooyoung.
"Oppa kemana?! Oppa kasih Youngwon dan pamit, kenapa gak papa tanya oppa mau kemana?! kenapa papa gak kabarin Wony?!" tanya Wonyoung berteriak pada ayahnya.
"Karena kamu yang salah Wony!!" bentak Wooyoung membuat Wonyoung terdiam.
"Pagi kemarin, suami kamu dateng ketempat papa ceritain semuanya soal kelakuan kamu! Kamu pelukan, kamu pergi, kamu ciuman sama laki laki lain!!"
"Tapi papa malah bentak suami kamu! papa bela kamu baik maupun buruk karena ini keputusan kamu! kamu yang berbuat jadi papa hanya akan membela apapun untuk kebahagiaan kamu!"
"Kamu begitu berarti kamu memutuskan meninggalkan suami kamu!! dan sekarang suami kamu yang meninggalkan kamu karena kamu yang meminta itu!" kata Wooyoung tegas.
"Wony gak minta oppa ninggalin Wony!"
"Tapi cara kamu yang buat suami kamu meninggalkan kamu!! Malam kemarin suami kamu pamit dan titip Youngwon ke papa dan dia gak bilang dia mau kemana!"
"Kenapa gak papa tanya?! kenapa gak papa tahan?!"
"Untuk apa papa tahan suami kamu yang pergi atas ulah kamu sendiri!! Sekarang kamu bisa nikmati masa muda kamu, biar Youngwon papa yang urus jadi adik kamu!" kata Wooyoung membuat Wonyoung hanya bisa jatuh menangis terisak.
Wooyoung menunduk dan ia peluk putrinya yang menangis keras lemah terduduk dilantai menyesali perbuatannya...
....
Sebuah ruangan direktur, jam makan siang yang indah sudah diisi dengan adegan bucin Kim Chaewon yang disuapi makan siang oleh istrinya.
Namun adegan itu terganggu saat seorang wanita dengan cepat masuk dengan air mata yang terus menerus mengalir.
Keadaan wanita itu acak acakan berjalan cepat seperti orang kesetanan masuk kedalam ruangan Chaewon diikuti Chaeyeon yang menenangkan wanita itu dari tadi.
"Wony! kenapa? ayo duduk dulu..." kata Hitomi meletakan alat makan dan mendekati Wonyoung.
"Kemana oppa?! Hyewon oppa mana?!!" teriak Wonyoung membuat karyawan lain menatap Wonyoung.
Kabar kedatangan Wonyoung bahkan terdengar sampai lantai bawah dan dengan segera Yena dan Yujin juga Aisha keluar dari ruang kerja mereka menuju ruangan Chaewon.
"Wony istrinya, Wony berhak tau!!! kalian sembunyiin dimana suami Wony?!!!" bentak Wonyoung.
Chaewon hanya diam tidak menjawab perkataan Wonyoung asik makan siang membuat Wonyoung semakin kesetanan.
"Kalian gak punya telinga?!!! Jawab dimana suami Wony!!!" teriak Wonyoung.
"Siapa suami lo?!" tanya Chaewon pada Wonyoung.
"Hyewon oppa mana?!!"
"Sejak kapan kamu punya suami?! bukannya kamu gak punya suami atau anak ya? setau oppa sama eonnie kamu, kamu gak punya suami dan anak makanya bebas hangout dan ciuman sama cowok lain" jawab Chaewon menahan emosi pada wanita.
"Ada apa ini?!" tanya Ujin baru dateng bareng bebek dan mas tembok.
"Wony lo ngapain kesini sih?! lo buat ribut kantor tau! gatau malu bener lo!" kata Yujin pada Wonyoung.
"Gue mau tau kemana kalian sembunyiin Hyewon oppa!!"
"Lo ngapain nyari Hyewon? kakak lo udah pergi gatau kemana!!" tambah Yujin emosi.
"Mending sekarang kamu pergi, sebelum lo ditarik security gara gara buat keributan!" kata Yena menahan emosi.
Chaeyeon perlahan langsung bergerak membawa Wonyoung keluar walaupun wanita itu terus memberontak.
Sampai luar gedung, Chaeyeon melepaskan Wonyoung menatap wanita itu dengan iba namun wanita dihadapannya ini memang harus di beri pelajaran.
"Oppa! Oppa tolong Wony! tolong Wony!" kata Wonyoung memukul mukul dada Chaeyeon.
"Gaada yang bisa oppa bantu, karena kamu yang memulai semuanya dek. Oppa cuma bisa bantu nenangin karena oppa gatau Hyewon dimana" kata Chaeyeon.
"Jangan bohong sama Wony! Wony tau kalian sembunyiin oppa!" kata Wonyoung membuat Chaeyeon menarik wanita itu kepelukannya.
"Kita gaada yang tau, karena ini bukan kesepakatan Hyewon sama kita. Hyewon terakhir pergi dan pamit tanpa ngasih tau apapun, dan dia pergi bukan sama kita" kata Chaeyeon.
"Sama siapa?! kasih tau Wony!"
"Sama Shiroma Miru..."
....
Disebuah perusahaan cosmetic, seorang wanita menatap berkas diatas meja dengan serius.
"Ini rinciannya sudah termasuk bahan baku importnya nona!" kata karyawan pada atasannya.
"Mahal sekali! pastikan tidak ada bahan baku yang tidak terpakai! minimalisir penggunaan bahan baku yang mahal tapi tetap pertahankan kualitas!" kata atasan karyawan itu.
"Baik nona! saya permisi!" kata karyawan itu keluar hingga seorang wanita berjalan masuk dengan mata marah mengarah pada direktur perusahaan cosmetic itu.
"Shiroma Miru!!" teriak wanita itu membuat senyuman sinis tampil diwajah direktur wanita itu.
"Lama tidak bertemu, Jang Wonyoung! ada apa tiba tiba berkunjung?" tanya Miru pada Wonyoung dengan santai.
"Lo sembunyiin kemana suami gue?!! lo bawa kemana Hyewon oppa?!!" bentak Wonyoung pada Miru.
"Gue gabawa kemana mana, dikira gak berat bawa bawa suami lo, hah!" kata Miru berdiri lalu menghadap jendela memunggungi Wonyoung.
"Gue gak bercanda! Lo bawa kemana suami gue?!! gue istrinya gue berhak tau!!" teriak Wonyoung.
"Tapi suami lo lebih berhak nggak diketahui keberadaannya! Juga dengan begini lo bisa lebih leluasa main sama cowok lain, bukan begitu?" tanya Miru santai.
"Jawab gue!!! kemana Hyewon oppa?!!!" bentak Wonyoung benar benar kesal dan marah saat ini tidak mendapat jawaban.
"Setau gue, suami lo kabur sama sepupu gue. Murasae Sae yang bawa dia, kita tunggu aja siapa tau ada surat gugatan dateng ke rumah lo. Lo bisa ketemu suami lo...
"...dipengadilan untuk perceraian" kata Miru berbalik sambil tersenyum sinis...
To be continued...
Vomments and happy reading!
😸😸😸