Yuri berjalan keluar dari restaurantnya sambil menggandeng putrinya menuju halte bus.
Namun saat keduanya berjalan kehalte bus, sebuah mobil Silver terparkir di depan Yuri dan Yeri yang ikut terhenti.
Seorang laki laki keluar dari mobil dan menatao keduanya dengan senyuman diwajahnya.
"Gyuri-sshi? Bagaimana bisa disini?" tanya Yuri pada Gyuri yang berdiri di hadapannya.
"Saya mau ke restaurantmu buat makan, tapi kamu malah disini. Jadi saya berhenti, memangnya kalian mau kemana?" tanya Gyuri pada Yuri.
"Saya mau membeli krayon untuk Yeri, dia menangis karena krayonnya dipatahkan temannya" kata Yuri menatap putrinya yang masih setengah menangis.
"Masuklah! Biar saya bicara dengan Yeri" kata Gyuri
Gyuri lalu bergerak menggendong putri bebek kecil itu dan menatap wajah Yeri menghapus air mata anak itu.
"Om... temen temen bilang, Yeli nda punya appa.. Appa kemana om?" tanta Yeri terisak membuat Gyuri mengelus puncak kepala anak itu.
"Appa Yeri, sedang bekerja untuk Yeri. Agar Yeri bisa beli krayon baru yang lebih bagus dari punya temen temen Yeri!" kata Gyuri menenangkan anak itu.
"Tapi... kenapa Yeli dan eomma nda dilumah? Kenapa eomma bilang halus bobo di lestaulan? (tapi kenapa Yeri dan eomma tidak dirumah? kenapa orang bilang harus bobo di restauran?)" tanya Yeri lagi.
"Karena... eomma mau membantu appa bekerja di restaurant, jadi Yeri dan eomma tidak perlu capek capek ke restaurant dari rumah" jawab Gyuri pada anak itu.
"Jangan menangis, sekarang ayo kita beli krayon!" kata Gyuri menggendong anak itu naik kedalam mobilnya bersama Yuri.
....
Seorang wanita sedang duduk berhadapan dengan wanita lainnya di sebuah cafe kopi.
Keduanya terduduk santai berhadapan sambil melipat kaki mereka santai meminum kopi yang mereka pesan.
"Bagaimana soal laki laki itu? aku dengar dia punya istri?"
"Dia memutuskanku dan memberikanku banyak uang! Tapi jelas aku tidak akan melepaskannya" kata seorang wanita.
"Apa kamu berniat menguras uangnya lebih banyak atau memerasnya?"
"Aku tidak akan melepaskan, Choi Yena. Itu yang terjadi karena aku hamil" kata wanita itu pada wanita di hadapannya.
"Apa kamu yakin Choi Yena akan bertanggung jawab? Bagaimana dengan istrinya dan anaknya?"
"Aku yakin, karena ia akan bercerai dengan istrinya sebentar lagi dan aku akan menikah dengan Yena"
"Go Yoojin, apa kamu pikir Yena akan langsung menikahimu? bagaimana jika ia minta tes dan anak itu bukan anaknya?"
"Aku bisa buat surat peryataan palsu, yang jelas harus ada yang bertanggung jawab atas anak dalam kandunganku!" kata wanita bernama Go Yoojin itu.
....
Malam tiba, Yuri berada di restaurant fastfoods bersama Yuri dan Yeri yang lahap memakan ayam yang sudah di lepas dari tulang oleh Yuri.
"Dia pasti suka sekali dengan krayon barunya, juga ayamnya" kata Gyuri tersenyum sambil menatap Yeri.
"Kamu tidak seharusnya membayar semuanya disini, kamu malah memberikan Yeri tambahan buku gambar dan sepatu baru setelah membayar krayon untuknya" kata Yuri tidak enak pada Gyuri.
"Tidak masalah dan jangan difikirkan! Buatlah dirimu senang, dan nyamankan hatimu, Yuri" kata Gyuri tersenyum pada Yuri.
"Aku...berterima kasih padamu...karena kamu menggantikan peran appanya... dan selalu membantu kami" kata Yuri menunduk.
"Pernikahan tidak selalu berakhir bahagia. Mungkin perselingkuhan menjadi topik yang paling dibenci pasangan yang menikah dimana seseorang menghianati pernikahan dan janji setia mereka"
"Tapi selalu ada cara untuk memaafkan dan berbahagia setelahnya, Yuri-ya" kata Gyuri tersenyum lalu ia genggam tangan Yuri membuat wanita itu menatap kearah Gyuri.
"Berhenti menjadi wanita yang sok kuat dan selalu bersedih seorang diri! Kamu bisa selalu mengandalkanku dan aku akan selalu menolongmu kapanpun kamu membutuhkanku, aku akan menjadi orang yang dengan senang hati membantumu kembali bahagia dengan Yeri" kata Gyuri sambil tersenyum.
Yuri tatap tangannya yang digenggam oleh tangan kokoh laki laki bermarga Jang itu dan merasakan rasa aman dan lebih tenang saat ini.
Namun sebuah bunyi ponsel berbunyi membuat Gyuri melepas tangannya dan mengambil ponselnya menerima panggilan telepon dari seseorang.
"Maaf, pasienku menelpon" kata Gyuri beranjak keluar menerima telepon.
Gyuri menuju luar restaurant dan mengangkat telepon segera.
"Yeobseo? ada apa?"
".............................."
"Apa yakin? kalau begitu kita melakukan pemeriksaan dan akan aku urus soal surat pernyataan palsu itu"
".............................."
"Yang pasti aku dokter! Akan mudah untuk mengurus surat palsu jadi jangan khawatir!"
"..............................."
"Kabarkan saja!"
Pip!
Gyuri tutup ponselnya dan langsung ia masukan kedalam saku coatnya lalu kembali menemui Yuri dan Yeri di dalam agar wanita itu tidak menunggu terlalu lama.
Gyuri duduk menatap Yuri yang telaten mengurus Yeri yang makan dengan berantakan dan belepotan.
Gyuri tersenyum menatap itu hingga satu notifikasi masuk keponselnya dan dengan segera ia tatap Yuri.
"Suamimu, sekarang berada di rumah sakitku untuk perawatan intensif" kata Gyuri membuat Yuri diam tersentak.
"Yena? dia kenapa? dia kenapa?"tanya Yuri tersentak khawatir saat ini.
"Dia kekurangan nutrisi karena tidak makan dan konsumsi obat kuat. Dia juga kelelahan karena kurang tidur" jawab Gyuri membuat Yuri menunduk khawatir.
"Ayo saya antar untuk jenguk suamimu!"
....
Chaeyeon dan Hyewon berada diruang rawat Yena sambil duduk berbincang dengan laki laki itu.
"Gue gak yakin itu anak gue, karena setau gue, gue cuma nidurin dia sekali dan itupun gue...akhh gue gamau, Chae! Gue gamau ceria dari Yuri!" kata Yena memejamkan matanya frustasi.
"Gue gabisa buat ngelakuin apapun saat ini bek, karena gue juga bingung kalau cewek itu malah nolak duit lo" kata Hyewon bingung.
"Tapi... gue makasih sama kalian yang masih mau deket dan percaya sama gue" kata Yena pada Chaeyeon dan Hyewon.
"Gue ngerti posisi lo.. istri gue juga pernah selingkuh dan gue ngerti dimana istri lo mukul pipi Sakura sampe biru. Dan dari situ gue sama Sakura gak akan pernah ngelupain lo sama Yuri" kata Chaeyeon tersenyum pada Yena.
"Gue juga santai, gue juga pernah jadi orang cupu waktu merjuangin dede dulu dan elo yang nyubit dada gue keras.. dan dari situ gue jatuh cinta sama lo, bebequhh" kata Hyewon nyengir lenjeh
"Udah ah! alergi gue ma lo! Gue mau mandi deh, lengket semua nih. Bantuin gue dong!" kata Yena bergerak turun dari ranjang, namun pintu terbuka membuat langkah mereka terhenti saat seorang wanita masuk kedalam kamar rawat inap itu.
"Joyul...?" tanya Yena menatap wanita itu.
"Mau ngapain?" tanya Yuri pada Yena.
"Mau mandi..." jawab Yena pelan menatap Yuri dan laki laki dibelakang wanita itu yang menggendong Yeri yang sedang tertidur.
Yuri hembuskan nafasnya kasar dan ia berjalan mengambil alih membopong Yena yang masih lemas pelan.
"Eh kenapa?"
"Udah diem! Aku mandiin kamu, abis gitu makan minum obat! Aku nginep disini jagain kamu..."
To be continued...
Vomments and happy reading!
😸😸😸