Karena aku pingin ni buku cepet kelar, jadi kayaknya aku nambah jadwal update deh.
Senin, Rabu, Kamis Insya Allah bakal update.
Hepi riding!
San ngelirik cewek yang ada disampingnya sekarang. Dia bingung, kenal dari mana cewek ini sama dia sampai bersikap sok kenal gitu. Jujur, San risih sama dia.
"Remi," cewek itu noleh kearah San waktu cowok itu manggil dia.
"Iya?" Cewek berambut panjang itu menjawab sambil senyum.
"Makasih udah nganterin. Lo boleh pergi,"
"Lo ngusir?"
San menggeleng. "Lo gak masuk kelas apa? Bentar lagi bel."
Remi cemberut. "Oke. Gue duluan. Dah!" Cewek itu pun pergi sambil menyunggingkan senyum terbaiknya buat San. Cowok yang berhasil bikin dia semelting itu waktu senyum.
Sementara bagi San, Remi nggak ada bedanya sama teman-temannya yang lain.
Iya, cuman teman.
"Ikhsan?" Pak Chen manggil San.
"Iya pak?"
"Mana si Yumna?"
"Umji?" Mana gue tau tu anak dimana?, batin San. "Nggak tau saya pak."
Pak Chen membenarkan kaca matanya. "Oh yaudah. Nanti kamu ikut Bu Seulgi. Dia yang jadi wali kelas kamu."
San mengangguk sambil tersenyum. "Siap Pak."
"Omong-omong, Yumna sudah minta bapak sama guru lainnya ngerahasiain hubungan kalian berdua. Jadi aman." Kata pak Chen sambil ngacungin jempol.
Lagi-lagi San dibuat terkejut olehnya.
"Gila njir mainnya sama guru" batin San. "Terima kasih Pak."
San akhirnya pamit ke Pak Chen pas Bu Seulgi sudah siap ke kelas mereka.
Sekarang giliran San mikir. Dia sekelas sepupunya yang lain apa nggak. Dalam hati dia berharap bakal sekelas sama Seonghwa aja jangan sama Umji.
San bawaannya pengen marah aja kalo ngeliat Umji, soalnya.
***
Umji nyusun buku-bukunya diatas meja, terus dijadiin bantal sama dia. Ia masih ngantuk karena bangun kelewat pagi buat sholat shubuh dan bantuin mamanya masak sarapan.
Sementara Sinbi yang duduk disampingnya sudah nyampe duluan di alam mimpi. Cewek itu tidur sejak sepuluh menit yang lalu setelah Umji jelasin hubungan sebenarnya dia san San secara bisik-bisik.
"Okay. Selamat pagi semuanya!" Bu Seulgi masuk ke dalam kelas sambil senyum kemudian mukul papan tulis dengan keras sampai seluruh murid ngeliat kearah dia. "Hari ini kita kedatengan murid baru, yang pasti kalian sudah kenal." Guru paling ramah dan friendly itu ngodein San buat masuk ke kelas.
Seluruh mata jadi salfok ke murid baru itu. Laki-laki yang nggendong tas punggungnya sebelah doang. Rambut pirang ala-ala korea. Muka songong tapi murah senyum.
Yap itu Ikhsan Malik sepupu Yumna Jihan. Alias San.
"Pertama-tama dia bakal ngenalin diri danㅡeits, itu yang tidur dibelakang siapa?" Tunjuk Bu Seulgi ke dua orang yang lagi tidur dibelakang.
San berusaha mengulum senyumnya ketika ngeliat sepupunya dan temen toaknya lagi dibangunin sama yang lain. Kebanyakan murid masih ngeliat ke dia jadi San nggak bisa ketawa atau senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu « San-Umji ✔
Fanfiction[AU, COMPLETE] "bisa gila gue punya sepupu gak waras kayak lo!"- Yumna Jihan (18) "gila sih gila aja gausah ngajak-ngajak."- Ikhsan Malik (17) tentang umji yang harus berhadapan dengan sepupunya, san. ft. 98&99 liner ¤28042020- publish: 11052020