Umji nyerah.
Dia lebih milih fokus sama hubungannya dengan Vernon dibanding ngebujuk San berulang kali biar berubah gitu.
Rencananya sih gitu, berhubung sudah balik ke Balikpapan dan kondisi semua keliatan normal-normal aja, jadi Umji mutusin buat banyak diem aja.
Cewek itu juga gaada mikirin ucapan Somi yang bilang San cemburu.
Gak masuk akal itu mah.
Yakali sepupunya itu cemburu pas Vernon nembak dia. Kan mereka sepupuan. Terus, dia kan bantuin Vernon buat nembak. Kalo cemburu, harusnya San nolak sewaktu diminta buat bantuin Vernon nembak dia, yakan?
Iyain sajalah. Umji jadi makin bingung.
"Enak liburannya dek? Bentar aja ya, maaf ya mama sama papa gak jadi nyusul karena banyak kerjaan," suatu hari Mama Irene bilang gitu ke Umji diruang tengah.
"Iya ma, gapapa. Seru kok walau bentar," jawab Umji.
"Tapi kok kamu makin jadi pendiem. San juga gitu. Kalian berantem lagi?"
Umji nggeleng terus ngangguk. Udahannya dia bingung mau jawab apa.
"Iya atau nggak?"
"Nggak tau ah, dianya gak jelas."
"Emang gimana bisa kayak gitu?"
Umji ngendikkan bahu. "Males ah cerita."
"Cerita lah dek, dibanding diem-dieman gitu sama sodara sendiri padahal."
Umji diem. Cuma ngeliatin Mamanya yang cantik itu duduk disebelahnya.
"Kamu yang cerita atau mama tanya Yunho?"
"Eh gausah ma! Aku aja yang cerita."
Dibanding Mamanya denger dari Yunho yang mungkin aja beda dari fakta yang ada, mendingan dia cerita sendiri. Akhirnya Umji pun cerita semuanya ke mamanya. Mama Irene dengerin cerita Umji dengan sepenuh hati karena ngerasa perlu merbaikin hubungan dua saudara itu yang kian meregang.
Suasana rumah sepi karena ketiga sepupunya yang lain lagi tidur dikamar masing-masing. Mama Irene masih terjaga nungguin Papa Suho pulang sekalian nemenin Umji yang nonton drakor sampai larut malam kayak gini.
"Ooh, tapi kamu ada ngelakuin kesalahan gak sih?"
Umji nggelengin kepalanya. "Nggak lah, lagian yang biasanya buat salah kan San, bukan aku."
"Yeu, mungkin kamu gak sadar, dek."
"Iya kali, Ma. Tapi kayaknya nggak kok."
Mama Irene sebenernya paham aja apa yang terjadi sama San sampai diemin anaknya itu. Cuma, Mama Irene gak bilang ke Umji karena takut salah sangka. Mana tau San sebenernya punya alasan lain yang meleset dari perkiraan Mama Irene.
"Kalau gitu kamu sabar aja, fokus belajar dan masak aja sama Mama. Ajak Sinbi buat main kesini sekalian cowok kamu itu, siapa namanya?"
"Vernon."
"Ya itu, dia temennya San juga kan? Gak apa-apa kalau mau main kesini."
"Ajak Seungkwan sama Moonbin juga ya?"
"Iya terserah. Yang penting jangan diem terus dong, mama kesepian kalian diem-dieman kayak gini. Mending gelud aja kayak dulu," kata Mama Irene setengah curhat. "Kalo gelud kan rame, adu mulut sekalian ngelatih kemampuan bicara."
Umji geleng-geleng kepala denger ucapan Mamanya yang suka gak jelas itu ketularan Papa Suho.
"Iya Ma. Maaf ya mama jadi kena imbasnya." Umji meluk Mama Irene yang duduk disampingnya. "Umji gak jadi pendiem ah, gak enak ternyata."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu « San-Umji ✔
Fanfiction[AU, COMPLETE] "bisa gila gue punya sepupu gak waras kayak lo!"- Yumna Jihan (18) "gila sih gila aja gausah ngajak-ngajak."- Ikhsan Malik (17) tentang umji yang harus berhadapan dengan sepupunya, san. ft. 98&99 liner ¤28042020- publish: 11052020