O25

533 104 9
                                    

"Gila lo," ucap Seonghwa pas ngeliat sepupunya senyum-senyum sendiri disampingnya. "Gausah dipelukin segala, bego. Ntar jadi ancur kuenya."

Umji yang dari tadi senyum-senyum sendiri ngingat perlakuan manis doinya sambil melukin kotak kue pemberian cowok itu langsung mendelik kearah Seonghwa.

"Suka-suka gue lah, kecombrang. Kan gue yang punya."

"Dih dikasih tau juga," sahut seseorang dibelakang Umji. "Bucin. Alay."

"Apaan sih? Iri aja!" Umji bersungut-sungut. Moodnya mendadak turun.

"Berisik weh. Mau tidur juga." Yunho yang sudah melukin bantal kacang polong sejak mobil keluar sekolah protes. Dia capek karena habis tanding basket dan semalam tidur lambat, sekarang mau tidur tapi sepupunya yang lain malah ribut.

Hening sebentar. Umji sama San sama-sama gedek. Yunho berusaha tidur. Seonhwa yang kebingungan. Tumbenan pada sepi.

"Makan dimana nih?" Seonghwa akhirnya buka suara.

Karena nggak ada yang nyaut, cowok berambut hitam itu ngeliat kearah Umji yang cemberut sambil mainin hpnya. Dia menghela napas dan ngeliat ke kedua sepupunya dikursi tengah yang sibuk sendiri, lewat spion tengah. San lagi ngeliat ke arah jendela. Mukanya jelek banget, gak tau kenapa. Sementara Yunho masih berusaha buat tidur.

"Kalo nggak mau ya gausah," ucap Seonghwa mancing adek-adeknya bereaksi. "Mama bilang bakal pulang lambat dan nggak sempat masak."

"Ya gausah," balas kedua sepupunya yang baru aja bersitegang.

Umji dan San.

"Apaan sih njir," kata San terus milih buat main hp. Umji yang denger perkataan San langsung melengos dan kembali sibuk sama hpnya.

Seonhwa akhirnya nyerah. Dia milih buat terus nyetir dan nggak akan berhenti buat beliin makanan sebelum salah satu dari ketiga sepupunya itu yang minta. Cowok itu ikutan jengkel sama kelakuan sepupunya itu. Kebanyakan berantem, adu bacot terus, bikin dia pusing.

¤¤¤

Sesampainya dirumah, Umji langsung ke dapur, ngedidihin air buat masak mie sekalian masukin kotak kue ke dalam kulkas. Dia laper berat tapi malas buat bilang ke Seonghwa pas di perjalanan. Setelah mastiin kompornya nyala, dia naik ke kamar buat ganti baju dan bersihin muka.

"Kok makan mie?" Tanya Seonghwa dari atas yang baru aja keluar kamar pas ngeliat Umji mau ngebuka bungkus mie instan.

"Kenapa memangnya?" Umji nanya balik. Terus masukin mie kedalam air mendidih dan nyiapin telur.

"Gue baru mau beli sate diujung komplek," ucap Seonghwa sambil make jaketnya.

"Yah nggak bilang dari tadi," keluh Umji. Bumbu mienya sudah terlanjut ditumpah di mangkok. Masa dibuang, kan sayang.

"Gue udah bilang dari awal nyampe rumah, lu nya yang sibuk betul sama tu kue sampe nggak denger." Seonghwa ngambil kunci motornya dari atas nakas. "Mau nggak?"

"Nggak ah, mienya sayang," ucap Umji akhirnya. "Beli aja buat bertiga."

Seonghwa ngangguk dan keluar rumah buat beli sate. Umji lanjut nunggu mienya lunak, terus dipecahin telur atasnya. Gausah sampe mateng, dan dipastiin biar kuningnya nggak pecah.

Habis ngaduk bumbu sama boncabe level 30, dia makan di meja makan sendirian.

"Bang Seonghwa mana, Kak?" Tanya Yunho yang baru selesai mandi.

Sepupu « San-Umji ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang