Cewek berponi yang tadinya sibuk sama hpnya sendiri mendadak marah karena Sinbi dengan kurang ajarnya narik earphone dari telinganya.
"Apaan sih?"
"Liat noh San, keren banget njir."
Umji nengok kearah lapangan dan ngeliat sepupunya lagi siap-siap buat nge-shoot bola.
Dugh!
PRIIIITTT..
Pertandingan babak pertama pun selesai. SMA Glass Bead menang telak dengan selisih skor beda enam dari SMA tuan rumah. Babak kedua bakal dilaksanakan sehabis pertandingan tim Yunho ngelawan sepantarannya dari sekolah tuan rumah lagi.
"Halah biasa aja," balas Umji masih kesel sama sepupunya itu.
Sinbi geleng-geleng kepala. Fokusnya langsung teralihkan sama anggota tim basket yang mulai mendekat buat istirahat. Mereka ngambil bangku dipinggir lapangan yang disediakan buat mereka dan duduk disana.
"Parah, lantainya licin njir," ucap Donghyun. Cowok itu ngikat tali sepatunya agak kuat. "Makanya bolanya gak masuk tadi."
"Yeu bilang aja gak fokus ada mba mantan," ledek Moonbin membuat Donghyun mendelik kearahnya. "Btw, sekolah kita gak ada tim cheerleadernya ya? Sekolah lain cheerleadernya bening-bening parah. Iri gua."
"Soalnya tim basketnya ganteng-ganteng. Lah elu semua? Ck ck ck," balas Sinbi sambil ngelempar handuk kecil ke Moonbin. "Kalo ada cheerleader, gue mau ikut dah. Sama Umji, ye gak?"
Umji nggeleng. "Gak."
"Yeu, kalo lu yang semangatin yang ada kita gak ada yang masukin bola. Yang nyemangatin aja galak kayak elu, gimana mau fokus. Bisa-bisa kita salpok sama suara lo yang menggelega-"
Duak!
"Bacot." Sinbi niup anak rambutnya setelah nendang kaki Moonbin yang langsung mengaduh kesakitan. Sementara kelima orang didepannya malah ketawa.
"Anjir, Bi. Ini aset, ada pertandingan sekali lagi," keluh Moonbin. "Bringas lu."
Sinbi masang muka ngeselin. "Yeu gak peduli, wle."
"Ribut kalian, minumnya mana nih?" San celingukan nyari air mineral yang harusnya ada di dekat kumpulan tas mereka.
"Diujung tuh. Lupa geser kesini," kata Seungkwan sambil nyengir.
"Oh oke."
"Lu kenapa?" Donghyun nanya ke San yang habis nyeret kardus isi minuman mereka langsung duduk dibangku yang kosong.
"Gak apa-apa." Cowok itu sibuk sama minumnya sendiri. "Kenapa memangnya?"
"Ya gak apa-apa."
"YUNHO SEMANGKAAA!!" Sinbi nyemangatin Yunho dan kawan-kawan yang lagi diujung lapangan yang lain. Mereka lagi ngumpul sesaat sebelum pertandingan dimulai.
Yunho pertama notis teriakan Sinbi langsung ngerespon dengan buat love gede-gede dengan kedua tangannya. Sontak aja tingkahnya itu bikin jadi kehebohan dibangku penonton.
Ada yang mikir kalo Sinbi itu sama Yunho, bukan sama Seungkwan.
Yunho cuman ketawa aja pas liat Sinbi balas ngasih dia finger heart. Sinbinya sih santuy. Gak ada yang berani bully dia kayak Umji kemaren. Jiwa maungnya Sinbi terlalu bar-bar untuk dihadapi dengan dasar cemburu.
"Non, minum lu disini," kata Juyeon sambil nyodorin kresek isi minuman ion botolan.
Vernon cuman ngeliat sebentar kearah Juyeon dan lebih milih ngambil pocari kalengan disebelah San.
"Hayu, Yeon. Abang bule marah tuh," ledek Moonbin yang duduk ditengah-tengah antara San dan Juyeon. "Makanya punya congor tuh di rem."
Juyeon nyengir. "Ya kan bercanda. Kan mereka sepupuan aja," katanya menjelaskan.
"Yeu yang namanya cembokur bisa dimana aja sama siapa aja."
Cowok bule yang dijadikan topik pembicaraan terus fokus sama pertandingan didepannya. Mata tajamnya cuman ngawasin jalannya pertandingan adik kelasnya dengan serius.
San yang bingung sama pembicaraan kedua temennya itu ikut nimbrung. "Apaan? Siapa yang cemburu?"
Juyeon dan Moonbin saling liat-liatan terus kompak bilang, "Gapapaa.."
San akhirnya ngangguk-ngangguk, ngelirik sekilas ke sepupunya yang kembali sibuk sama hpnya. Cowok itu mijit kaki kanannya pelan dan meringis kecil waktu ngerasa sakit pas ditekan dibagian tulang kering. Dia nggak ngerti kenapa tiba-tiba kakinya jadi sakit begini, padahal kemaren-kemaren nggak ada jatoh atau kebentur benda keras.
"Kenapa?" Tanya Vernon waktu San nggerakin kakinya pelan buat ngecek seberapa sakit kakinya pas main nanti. "Lo cedera?"
"Nggak, cuma kesemutan," jawab San bohong.
Vernon ngangguk dan kembali fokus sama pertandingan didepannya. Nggak sadar kalo temen disebelahnya berdiri dan beranjak pergi dari sana.
"Eh mau kemana?" Tanya Donghyun yang sebelumnya ngobrol sama Seungkwan. "Bentar lagi selesai kayaknya, jangan ngilang ntar susah nyarinya."
"Toilet bentar." Sehabis bilang gitu, San pergi ke toilet dengan ngelewatin pinggir lapangan yang berdekatan dengan bangku penonton.
Selesai dengan urusan alamnya, San kembali ketempat duduknya dan lagi-lagi ngelewatin bangku penonton yang tiba-tiba rusuh.
Iya, rusuh bicarain dia yang menurut para cewek-cewek itu keren.
San cuma balas senyum pas beberapa cewek nyapa dia. Walau nggak kenal, tapi prinsip San adalah tetap ramah ke semua orang.
Gak sadar aja kalo tingkahnya itu bikin anak orang ambyar.
"Loh, Ikhsan?"
San sontak noleh kearah anggota cheerleader sekolah lain dan membulatkan mata waktu tau yang manggil itu kenalannya dulu.
"Sohye?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu « San-Umji ✔
Fanfiction[AU, COMPLETE] "bisa gila gue punya sepupu gak waras kayak lo!"- Yumna Jihan (18) "gila sih gila aja gausah ngajak-ngajak."- Ikhsan Malik (17) tentang umji yang harus berhadapan dengan sepupunya, san. ft. 98&99 liner ¤28042020- publish: 11052020