"Mas"
"Iya sayang, kenapa?"
"Mas liat sini dulu,"
"Iyaaa bentar, nanggung nih."
"Maaaas!"
"Iya dek bent-"
"Gausah aja sekalian!"
Bruk!
Dilemparnya bantal kecil itu kearah sang suami yang langsung cepet-cepet naruh ponselnya keatas nakas. Tangan San langsung sigap buat nahan lengan Umji yang baru aja mau turun dari kasur.
"Kenapa? Mau ngomong apa?"
"Gak jadi," ketus Umji sambil memalingkan muka kearah lain. Pokoknya jangan kearah suaminya yang malah senyum-senyum ngeliatin dia lagi kesel. "Lepas ih, mau masak juga!"
"Gak akan dilepasin kalo gak ngomong," balas San lembut. Udah khatam sama sepupunya yang galak ini, makanya dia santai aja. "Mau ngomong apa sih, sayang?"
Umji mendelik. "Halah lambe Mas aja sayang-sayang. Tadi aku manggil juga malah dikacangin. Emang lebih penting ponsel daripada aku."
Cowok yang masih disebut pengantin baru dikantornya itu ketawa kecil. "Iya maaf, gak lagi kok."
"Permintaan maafnya lagi di proses, sekarang lepasin tangannya. Aku mau masak."
San menggeleng. Malah narik istrinya biar kembali tidur. "Gausah masak, kita pesen aja ya? Sekarang tidur lagi."
Umji mau protes, tapi keburu dipeluk duluan sama Mas suami yang ngelus rambutnya pelan.
Ya kalo gini gimana mau nolak, kan?
"Dek,"
"Iya?"
"Gapapa, mas sayang kamu."
Duh, ada-ada aja.
¤¤¤
S
an lagi-lagi menghela napas lelah. Baru aja dia nutup pintu setelah para sepupu rusuhnya selesai menginvasi rumahnya, tiba-tiba Umji minta dia buat beliin es krim.
Masalahnya dia pengen eskrim yang segentong gede itu. Biar mabok es krim kayak di tik tok.
"Ini hujan, dek. Nanti kamu sakit."
"Enggak ku habisin langsung, Mas. Nanti aku sisain kalo Sinbi sama yang lain kesini. Siapa tau Jungwon mau."
"Jungwon masih kecil, gak bisa makan eskrim."
"Tapi mamanya Sinbi, Mas."
"Iya sih."
Umji langsung senyum penuh semangat. "Beliin ya? Atau kita jalan bareng aja biar aku bisa milih rasa apa, gimana?"
Sekeras apapun San ngelarang, kalau Umji keliatan pingin banget pasti ujung-ujungnya beli juga. Definisi sesungguhnya dari bucin tuh gini. Liat yang lucu aja langsung luluh, dasar bucin.
Untung udah halal.
"Sudah belinya kan? Sekarang mau kemana?" tanya San lagi sambil masang safety belt. Umji yang disebelahnya lagi kesenengan bisa nemuin washi tape gambar sushi yang udah dia incer sejak dua bulan lalu jadi ngacangin dia. "Dek?"
"Eh iya mas? Maaf-maaf aku gak denger tadi. Sibuk sama si ucul ini nih," kata Umji nyengir. "Enaknya kemana ya? Oh iya, ayo beli kue stroberi!"
"Dimana belinya?"
"Mmm.. ketempatnya Eunseo? Yang sepupunya Kino itu loh,"
San ngangguk paham.
Mobil mereka melaju menuju cake shop milik Eunseo, sepupu Kino yang sekarang menjelma jadi pemilik cafe aesthetic.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu « San-Umji ✔
Fanfiction[AU, COMPLETE] "bisa gila gue punya sepupu gak waras kayak lo!"- Yumna Jihan (18) "gila sih gila aja gausah ngajak-ngajak."- Ikhsan Malik (17) tentang umji yang harus berhadapan dengan sepupunya, san. ft. 98&99 liner ¤28042020- publish: 11052020