O47

394 88 5
                                    

Cklek..

POP!

"Happy Birthday Sinbi!!"

Sinbi, cewek yang baru dateng bawa-bawa kotak make up itu mendadak syok sewaktu ngebuka pintu rooftop. Dia langsung nangis ditempat terus nyamperin ketiga temennya yang nyiapin sesupris buat dia.

"Elap dulu air matanya, baru tiup lilin." Seungkwan nyodorin kotak tisu kearah Sinbi. Terus nyuruh cewek itu niup lilin yang kepasang ditengah-tengah kue yang dibawa Umji.

Setelah Sinbi niup lilin, ketiga temennya kembali heboh.

"Anjir makin tua yeyeye!!"

"Pulangan siap ditraktir seblak nih," kata Moonbin yang masih didiemin sama Umji sampai sekarang. Padahal cowok itu sudah minta maaf dan bilang kalo dia cuman bercanda. "Btw nyiapinnya dadakan. Jadi seadanya ye."

Sinbi ngangguk sambil melukin Umji yang cengengesan. "Gapapa woy. Untung lu semua pada inget ultah gue. Apakabar emak gue yang malah lupa kapan gue lahir."

Sewaktu Sinbi ngelepas pelukannya. Seungkwan ngedekat ke Sinbi sambil nyodorin kado yang dibungkus kertas kado warna merah motif muka Sinbi.

"Nih hadiah dari gue," katanya. "Mahal itu, jaga baik-baik."

Sinbi nyengir terus meluk Seungkwan yang mendadak salting. Sampe merah mukanya dan auto terdiam. Umji yang ngeliat muka Seungkwan langsung ketawa dan tanpa sadar nyikut Moonbin biar ngefoto mereka berdua.

Ckrek

"Wuih mantep," kata Moonbin sambil nunjukkin hasilnya. "Anjay kapan jadiannya nih?"

"Sore ini," balas Sinbi asal. "Ye gak, Beb?"

Seungkwan ketawa. "Langsung KUA gas."

Umji geleng-geleng kepala. "Lulus aja belum asal nikah aja. Belajar dulu yang bener, biar bisa menafkahi temen gue."

Sinbi ngeliat kearah Umji dengan tatapan terharu gimana gitu.

"Pokoknya kita have fun seharian!!"

¤¤¤

"Have fun apaan malah dihukum begini," ujar Umji kesel sambil nyabut rumput didepannya. Ketiga temannya yang ngedengar ucapannya kompak melengos bersamaan terus ketawa.

Pagi hari jam sembilan, mereka berempat sudah sejam olahraga nyabutin rumput halaman belakang sekolah. Ditengah-tengah perayaan ulang tahun Sinbi di rooftop sekolah tafi, mereka didatangi sama Pak Leetuk dan Pak Shownu yang keganggu sama mereka. Soalnya keempat remaja itu bukannya ngobrol biasa, malah heboh sendiri. Pas ditegur sama wakil kepala sekolah dan guru olahraga baru diem.

"Udah jam sembilan kan? Kalo gitu balik sabi nih. Kan hukumannya cuma sejam," kata Sinbi sambil bangkit dari posisi jongkok. "Anjir, kesemutan."

Cewek itu gerak-gerakin kakinya biar para semut tak terlihat itu gak ngerubungin kakinya lagi. Habis itu dia duduk ditengah-tengah Seungkwan dan Moonbin dipinggir lapangan.

"Beli minum sana, Bin, Kwan. Haus gua." Sinbi ngeluarin duit ceban dari kantongnya dan nyuruh kedua temennya itu kekantin.

"Mana boleh ngantin. Lagi razia goblin," kata Moonbin. Jarinya nunjuk kelas-kelas yang para penghuninya ribut sendiri. "Untung kita dihukum."

Umji mendelik kearah Moonbin. "Untung apaan anjir, mending razia lah."

"Gak. Enakan dihukum."

Sepupu « San-Umji ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang