Prolog

211 7 0
                                    

Kesan pertama :
Asing dan canggung.

***

Author POV

Latar waktu cerita ini di mulai pada tahun 2013, di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan di sebuah kota kecil yang di apit oleh dua kebudayaan Jawa.

Pagi itu Hari Sabtu, ini adalah kali pertama gadis itu memasuki ruangan kelas setelah resmi menyandang predikat sebagai anak SMK.

Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh isi kelas, namanya tertera di kelas A, dan sepertinya orang-orang di dalam ruangan itu adalah teman yang akan menemaninya di kelas selama 4 tahun ke depan.

Empat tahun mungkin akan terasa sangat lama, namun dia telah memilih sekolah ini sebagai tempat untuk menimba ilmu. Dan ini adalah pilihan yang harus dia jalani.

Asing. Itulah kesan pertama yang dia rasakan ketika melihat wajah teman-teman barunya. Tak ada satu pun yang benar-benar dia kenal dengan baik disana.

Dia duduk di salah satu kursi, tak ada perempuan yang berseragam sama dengannya, hal yang membuatnya menghela nafas panjang, itu tandanya dia harus mencari rekan sebangku yang sekiranya bisa dijadikan teman.

Oke, Fredella kamu harus beradaptasi mulai sekarang, ujarnya menyemangati diri sendiri dalam hati.

Hal pertama yang dia lakukan adalah mencoba menyapa rekan sebangkunya, menyiapkan senyum terbaiknya.

Dia mengulurkan tangannya, "Aku Fredella, kamu?"

Gadis di sampingnya menyambut uluran tangan Fredella, "Elvina." Jawab gadis itu sambil membalas senyum Fredella.

Ya, mulai saat ini setidaknya dia harus menghafal nama gadis di sampingnya ini, karena dia lah yang kemungkinan akan menjadi teman sebangkunya selama bersekolah disini.

Fredella adalah seorang yang payah dalam mengingat nama. Dalam sessi perkenalan, dari 34 siswa yang ada di kelas, dia hanya mampu mengingat nama Elvina dan ke empat orang laki-laki yang duduk di pojok belakang, mereka adalah Aksa, Axcelle, Arvin dan Azada. Itupun karena Arvin dan Azada adalah teman satu sekolahnya dulu walau tidak sekelas, sedang Aksa dan Axcelle adalah rekan satu sekolah dengan Elvina, dan Elvina banyak bercerita tentang kedua orang itu.

Ah ya ada satu nama lagi yang dia ingat, Septian, satu-satunya orang yang dengan gamblang menjelaskan bahwa dirinya bercita-cita menjadi hacker di depan kelas saat sesi perkenalan, dan detik itu pula Fredella langsung berpikir bahwa Septian akan menjadi salah satu perusuh sekaligus pelawak di kelas ini.

Begitulah hari ini, hanya sedikit perkenalan rekan sekelas, pembagian seragam dan pembentukan pengurus kelas. Dan kali ini Fredella beruntung karena namanya tidak terpilih menjadi salah satu pengurus kelas. Dia memang tidak suka menjadi pesuruh di kelas.

Aku mencobanya,
Mencoba mengingat setiap moment pada hari ini,
Mencoba menghafal rupa juga nama manusia-manusia di ruangan ini,
Mencoba beradaptasi dengan situasi ini,
Mencoba untuk menciptakan kesan, mengukir kenang,
Aku mencobanya, dan akan terus mencoba

Dan ini adalah kisah tentang Fredella, gadis yang akan mengisahkan masa-masa remajanya. Semoga pembacaan menyukainya.

About Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang