Pergi saat pagi, pulang menjelang malam
Kebiasaan Jaemin semenjak harus bekerja untuk membiayai hidup mereka ditambah sekolahYa, semenjak kejadian dimana orangtua mereka bertengkar dan memutuskan untuk bercerai-Jaemin membencinya- membuat anak bungsu itu benar-benar kehilangan kesabaran
Kabur adalah hal yang ia pilih saat menginjak kelas sepuluh, Jaemin juga yang memutuskan untuk membawa Jeno ikut bersamanya
"Aku tidak menyangka jika aku bisa bertemu kamu disini"Jaemin memberikan tatapan datar pada seonggok mahluk hidup dihadapannya
"Kemari kamu, biar ku tendang ke mars saja""Sensi amat sahabat ku"Chaeyoon duduk disebelah Jaemin, dilihat dari penampilan sepertinya gadis ini akan pergi ke suatu tempat
Rambutnya yang diikat asal dengan baju berwarna putih dipadukan dengan celana jeans tampak membuatnya lebih santai
Sepatu putih dan tas selempang berwarna hitam di pundaknya terlihat anggun dimata orang lain, entah akan kemana anak yang satu ini"Heh, mau bagiin brosur ya?"Chaeyoon menatap Jaemin sinis sebelum melayangkan pukulan nya pada bahu Jaemin, pelan kok
"Nyebelin emang""Yang nyebelin duluan itu kamu ya, bikin aku kena marah orang-orang dijalanan karena tingkah mu itu"
Jaemin menatap dua orang yang berdiri tidak jauh dari nya dari sudut matanya
"Habislah..""Kalau punya pacar jangan dimarahin dong, kasian pacarnya"Jaemin kena marah lagi, sementara Chaeyoon sudah menahan tawanya
Jaemin yang diomelin hanya tersenyum sembari menatap tajam Chaeyoon
"Maaf maaf, mereka yang ngomel loh bukan aku"•••
Chaeyoon memang mau pergi,
Pergi kerumah Jaemin
Makanya sejak turun dari bis Jaemin terus-menerus mengomel pada Chaeyoon
Sementara gadis itu hanya tertawa melihat nya
"Kenapa?"tanyanya melihat Jaemin berhenti berjalanRemaja itu melepaskan sepatunya sebelum uap dingin keluar dari mulutnya karena ia menghembuskan nafasnya pelan
Chaeyoon menatap Jaemin bingung, pasalnya cowok yang ada disebelahnya kini melepaskan sepatunya dan menentengnya
"Kenapa dilepas?""Jebol, makin rusak kalau dipake nanti"jawab Jaemin terus berjalan, kakinya yang telanjang tanpa alas kaki langsung merasakan dinginnya aspal yang diinjaknya
"Oh iya, ini mau malem kenapa kamu mau ke rumah?""Mampir doang, aku udah izin sama papah kok, katanya boleh-boleh aja asal nanti pulang dijemput"Jaemin spontan berbalik mendengar ucapan Chaeyoon
"Tenang, aku minta dijemput di halte bis saja kok, lagipula nanti aku yang menelpon supirnya""Orang kaya beda.."
"Kamu juga orang kaya ngomong-ngomong"Jaemin menghentikan lagi langkahnya lalu menatap Chaeyoon yang sudah berdiri disebelahnya
"Itu dulu"
•••
"Kak! Ini Jae!"seru Jaemin, tangannya mengetuk pintu rumahnya meminta Jeno membukakannya
"Kak!"Dirasa tak ada jawaban, Jaemin mencari kunci cadangan di dalam tasnya
Tumben sekali Jeno tidak segera membuka pintunya seperti sekarang
"Kak.."Jaemin mengedarkan pandangannya, rumahnya sepi
Jadi, dimana kakaknya?"Kak Jeno! Ini Chaeyoon!"seru sang gadis, tak lama setelah Chaeyoon berteriak terdengar suara langkah seseorang yang terburu-buru turun dari atas rumah
"Kakak..kenapa Jae panggil tidak jawab?"Keranjang baju di tangan Jeno menjawabnya, kakaknya itu mengambil pakaian yang belum diangkat dari jemuran
"Wah..kakak rajin, tidak seperti Jaemin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Brother
Fanfiction"apapun alasannya, dia tetaplah kakakku dan jika kau berani menyentuhnya, bersiaplah untuk tidak bisa menggunakan anggota tubuhmu lagi" Lee Jaemin, salah satu remaja yang berhasil mendapatkan beasiswa untuk sekolah dan harus bekerja untuk menghidupi...