"coba gerakkan tanganmu, perlahan saja"pinta Hyun Ji menatap tangan Jeno,
Hyun Ji tersenyum melihat perkembangan Jeno yang bisa dihitung cepat dibandingkan orang yang pernah mengalami hal yang sama"Gerakkan tanganmu terus ya, supaya tidak kaku lagi, kamu tidak mau kan tidak bisa menggerakkan tangan mu lagi?"Jeno menggeleng, sangat-sangat pelan
Bahkan mungkin orang lain tidak akan melihat gelengan kepala Jeno
"Nanti..usahain terus coba gerakin tangannya sampai bisa ditekuk kayak gini"Hyun Ji memeragakan ucapannya sembari menekuk tangan Jeno"Nanti bakal cepet sembuh"Jaemin tersenyum melihat Hyun Ji yang masih menjelaskan pada Jeno
"Nanti kalau ada apa-apa bilang sama Jaemin, biar dia yang bilang sama dokter""Jaemin"yang dipanggil pun menoleh cepat, menaruh ponselnya ke dalam saku
"Perkembangan Jeno lebih cepat dari yang aku bayangkan, mungkin mulai besok aku akan menjalani fisioterapi pada nya, temani dia ya? Jangan menghilang seperti jin""Tidak akan, aku selalu didekat kakak kok"
"Yasudah, aku permisi dulu"
"Terimakasih"Jaemin mendudukkan dirinya di kursi, menatap Jeno dengan tatapan berbinar nya
"Jaemin janji..nanti kalau kakak udah sembuh, Jae mau beliin semua yang kakak mau, nanti Jae ngomong sama ayah ya biar beliin kakak kucing kayak waktu itu"ucapnya dengan semangat lalu meraih tas nya
"Hari ini yang bakalan kesini Chaeyoon, Jae kerja dulu ya? Kasian Chenle nanti sendirian"Jeno tersenyum tipis, belum terbiasa dengan semuanya
Ah..semua ini karena Im Jung Hyun sialan itu"Halo! Kembali bertemu dengan~~"
Ucapan Chaeyoon berhenti saat melihat Jaemin hendak melemparkan tas nya
"Udah tau kak Jeno lagi sensitif, malah teriak-teriak""Ya maaf..lupa, ya udah sana kerja, biar kak Jeno sama aku"
"Awas kalo diapa-apain, aku lempar dari lantai tujuh"
"Siap, kak Jeno aman ditangan Chaeyoon"Jaemin menggelengkan kepalanya melihat tingkah Chaeyoon, ia kembali berbalik lalu mengecup puncak kepala Jeno
"Kakak akan cepet sembuh, doa Jaemin terkabul, dah kak.."Chaeyoon tersenyum melihat sikap manis Jaemin, baru kali ia ia melihat Jaemin mengecup Jeno
"Kak, kayaknya nih ya..kalau Jaemin punya pacar, pasti cepet putus deh.. soalnya tiap diajak pergi gak akan mau karena gak pengen ninggalin kakak"•••
Jaemin menghentikan langkahnya, menatapi orang-orang yang tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing
"Ngapain?"Jaemin terhenyak mendengar seseorang bertanya padanya, pemuda itu tampak tertawa pelan lalu memiringkan kepalanya, siapa lagi kalau bukan Zhong Chenle
"Kamu ngapain disini? Gak ke kafe?""Lupa ya? Kafe kan libur dulu, aku mau ke rumah Renjun, lalu kau sendiri?"
"A-ah..aku lupa"Chenle menepuk bahu Jaemin pelan, "ikut saja ke rumah Renjun, dia yang memintaku untuk datang"
•••
"Kasian.. sendirian terus"Jaemin tersenyum sembari menyembulkan kepalanya menatap Chaeyoonp yang asik sendiri dengan ponselnya
"Ngaca dong Jaemin..""Aku udah ngaca, intinya aku ganteng"Chaeyoon berdecak, anak yang satu ini memang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi
"Kak Jeno udah lama tidurnya?""Lumayan, tapi ya gitu, susah tidurnya"Jaemin mengangguk lalu melemparkan botol berisi minuman untuk Chaeyoon
"Tau aja kalo haus"

KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Brother
Fiksi Penggemar"apapun alasannya, dia tetaplah kakakku dan jika kau berani menyentuhnya, bersiaplah untuk tidak bisa menggunakan anggota tubuhmu lagi" Lee Jaemin, salah satu remaja yang berhasil mendapatkan beasiswa untuk sekolah dan harus bekerja untuk menghidupi...