[ 2.1 ] Sakit

4.1K 304 6
                                    

"sepertinya dia kelelahan, demamnya cukup tinggi bahkan dia mengigau kala tidur, itu karena demamnya"Je Hoon mengusap kepala anaknya itu
Bahkan sebelum telapak tangannya mengenai dahi Jaemin ia sudah bisa merasakan hawa panasnya

"Saya akan berikan obat untuk menurunkan demamnya, jika tidak kunjung turun saya sarankan anda membawanya ke rumah sakit"

"Baik, terimakasih banyak"dokter itu mengangguk sembari menaruh obat yang diberikannya diatas meja
"Saya permisi.."

Je Hoon mengangguk, menatap Jaemin yang tampak bergumam
Entah apa yang dikatakannya karena tidak terlalu jelas
"Kenapa kamu bisa sakit seperti ini, Jaemin..kau membuat ayah khawatir.."

"Ayah.."

"Iya Jeno, kenapa?"

"Jae..sakit?"tanyanya pelan menatap Jaemin yang terbaring di atas kasur nya
"Jaemin mungkin kelelahan, dia terlalu giat bekerja"

"Karena Jeno"

"Bukan..bukan karena kamu, mungkin Jaemin tidak memperhatikan jam makannya ditengah jadwalnya yang padat"Jeno masih menatap Jaemin, wajah laki-laki itu lebih pucat daripada kemarin
"Sudah, jangan terlalu memikirkan Jaemin, besok dia pasti sembuh, ya?"

Jeno mengangguk sebelum meninggalkan ayahnya
Je Hoon tersenyum kecil, mencium kepala Jaemin
"Kau harus sehat, Jaemin.. harus"

•••

"Ayolah, masa hanya enam suap, orang sakit harus banyak makan"Jaemin memalingkan wajahnya
Bukannya menolak untuk makan, tapi perutnya benar-benar tidak bisa diajak kerja sama sekarang

"Ayah.. aku mual jika ayah terus memaksaku makan.."

"Tapi harus ada makanan yang masuk, Jaemin..baru kamu bisa minum obat"

"Jae..satu kali aja.."pinta Jeno mengangkat telunjuknya
Jaemin menatap Jeno yang tampak memohon padanya lalu menghela nafasnya
"Satu kali"

Je Hoon tersenyum lalu menyuapkan sesendok bubur pada Jaemin
"Jae jangan sakit...nanti yang nemenin aku siapa.."
Je Hoon mengusap kepala Jeno lembut

"Jaemin bakalan sembuh kok, cuma dia perlu istirahat jadi Jeno jangan gangguin Jaemin dulu ya?"Jaemin tersenyum kecil lalu memasukkan obat kedalam mulutnya
"Udah, sekarang tidur..matamu kayak berat gitu"

Jaemin mengangguk, merebahkan tubuhnya
Jeno yang awalnya duduk di bawah cepat-cepat berdiri dan membenarkan selimut Jaemin
"Terimakasih, kak.."
Jeno tersenyum, memperlihatkan deretan giginya lalu mengikuti Je Hoon keluar dari kamar Jaemin

Jaemin diam, matanya tidak bisa terpejam sedangkan tadi ia merasa mengantuk
Bayangan tentang ucapan Yura kembali mengganggu pikirannya
Tangannya meraih tasnya yang tak jauh dari kasur, mencari sesuatu didalam sana
Ditangannya kini terdapat tabung transparan berisikan pil yang cukup banyak
"Astaga.."

•••

Jeno merengut kesal, ia bosan jika Jaemin tidak ada
Tapi kasian jika ia mengganggu tidur adiknya itu
"Gak ada yang nemenin main.."

Ayahnya tengah berada di ruang kerjanya, katanya ada beberapa file yang harus dicek
Walaupun televisi tengah menampilkan film animasi kesukaannya, sama sekali tidak mengusir kebosanan nya
"Jae?!"

Jaemin menatap Jeno sebentar sebelum kembali menuruni anak tangga
"Belum sembuh..gak boleh keluar"

"Masa dikamar terus.."

Hey BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang