"akhirnya, ayah sudah menunggu kalian dari tadi.."
Jaemin tersenyum sembari meletakkan tas nya diatas sofa
Jeno? Dia sudah berlari untuk melihat ikan-ikan berwarna-warni di akuarium"Oh ya, hadiah mu"Je Hoon menarik tangan Jaemin menuju garasi rumahnya
Je Hoon membuka pintu garasi dengan remote di tangannya
Canggih memang"Itu dia hadiah mu!"
Jaemin mengerjapkan matanya tidak percaya"Ini..."
Jaemin menatap hadiahnya yang pasti harganya tidak main-main
Mobil jenis hyundai sonata terpampang jelas dihadapannya sekarang"Ya, untukmu! Sekarang kau sudah berumur tujuh belas tahun benar? Ayah akan mengajarimu dan menemani mu untuk membuat surat izin"
"Ayah tapi ini.."
"Ayah mungkin akan sedih jika kamu tidak mau menerimanya, kan kamu bisa ajak jalan-jalan Jeno nanti"bisik Je Hoon yang langsung dihadiahi pelukan erat dari Jaemin
"Gomawo..""Ayah senang jika kamu menyukainya.."Je Hoon membalas pelukan Jaemin
"Wahh!"Jaemin melepaskan pelukannya, menatap Jeno yang tampak menatap mobil berwarna hitam itu"Nanti kamu bisa jalan-jalan sama Jae, kemanapun"Jeno tersenyum, bertepuk tangan sembari tertawa kecil
"Sudah lama ayah tidak mendengarkan tawa mu.."Jaemin yang melihatnya pun ikut tersenyum, menatap mobil pemberian sang ayah
"Ya sudah, kita masuk, sudah sore juga"•••
"Aku ragu jika ayah yang masak ini"
Je Hoon tertawa renyah mendengar ucapan Jaemin
"Ya tentu saja bukan, kalau ayah yang masak mungkin dapur ini sudah kebakaran""Tapi serius, bulgogi ini enak dan sepertinya ada yang ketagihan"ucap Jaemin sambil memperhatikan Jeno yang mengambil bulgogi bagiannya
"Kamu mau lagi? Ayah ambilkan ya, kasian Jaemin, nanti menangis karena makanannya habis""Enak saja"Jeno tampak senang ketika Je Hoon menyodorkan semangkuk bulgogi lagi ke hadapannya
"Makan yang banyak, biar tinggi, tidak seperti Jaemin dulu""Apa hubungannya? Daging itu protein sedangkan yang bikin tinggi itu kalsium"
"Tapi ayah baru sadar, jika meminum susu juga belum tentu tinggi"Jaemin merengut sebal, secara tidak langsung Je Hoon mengejeknya karena dulu ya memang dia pendek
Ketiga orang itu asik makan dan sesekali bercanda satu sama lainnya"Kau kekenyangan ya? Makan nasi dua mangkuk bagaimana tidak kenyang coba"Jeno tertawa pelan
"Besok kamu kerja jam berapa?""Pagi, sekitar jam setengah tujuh kalau bisa aku harus sudah disana"
"Loh? Pagi sekali"
"Ya..aku harus membersihkan ruang kerja kak Winwin, mengepel lantai, mengelap kaca.."
"Ayah lupa jika itu perusahaan nya Winwin, apa kabar dia sekarang? Ayah sudah lama tidak bertemu dengannya"
"Masih sama seperti dulu, menyebalkan"
"Memangnya kau tidak menyebalkan?"
"Tidak, aku menggemaskan"ucap Jaemin membuat Je Hoon menggelengkan kepalanya
Jaemin terkekeh geli, matanya memandang ke sekitaran memastikan Jeno tidak ada disekitar sana
"Ayah""Ya?"
"Ibu.. kemarin datang, sepertinya dia mengikuti ku ke rumah, karena sejauh ini hanya Chaeyoon, kak Winwin dan...supir ayah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Brother
Fanfic"apapun alasannya, dia tetaplah kakakku dan jika kau berani menyentuhnya, bersiaplah untuk tidak bisa menggunakan anggota tubuhmu lagi" Lee Jaemin, salah satu remaja yang berhasil mendapatkan beasiswa untuk sekolah dan harus bekerja untuk menghidupi...