"ah.. penyamaran ku belum bagus ya?"
"Mau apa kau kesini?!"
Im Jung Hyun, pria itu tertawa pelan lalu menarik baju Jaemin hingga terpaksa berdiri
Menghimpit tubuh Jaemin sembari tersenyum miring
"Tanyakan saja pada ibumu""Kau!"Jung Hyun melangkah mundur akibat dorongan Jaemin, terkekeh pelan menatap seseorang dihadapannya
"Tanyakan saja pada ibumu, kenapa dia belum memberikan ku uang""Apa hubungannya dengan mobil ayah ku hah?! Kau mau mati?!"Jung Hyun kembali mendorong tubuh Jaemin, tangannya kini berada di leher Jaemin dan mencekik anak bungsu Lee Je Hoon perlahan
"Apa masalahmu? Aku hanya ingin uang, ibu mu itu terlalu bodoh karena mau percaya padaku""Lepas...kan.."Jung Hyun tersenyum melihat Jaemin yang berusaha melepaskan tangannya,
bukannya dilepas, pria itu malah semakin mengeratkan cekikan dileher Jaemin
"Ibu mu harus memberi ku uang yang banyak terlebih dahulu, baru aku akan pergi..Tapi sayangnya, kau datang dan memukuli ku"
Wajah Jaemin memerah akibat kurangnya pasokan udara yang masuk ke dalam tubuhnya, menatap Jung Hyun dengan matanya yang berkaca-kaca
"Kau ingin mati? Aku bisa mengabulkan nya"Jung Hyun melepaskan tangannya sekaligus jatuh tersungkur karena Je Hoon yang memukulnya
Sementara Jaemin sudah kalut karena benar-benar diambang kematian tadi, jika Je Hoon tidak ada lain sudah cerita nya
"Kurang ajar, berani-beraninya kau menyentuh anakku""Jadi kau ya.. mantan suami Kang Yura itu?"
"Pergi dari sini"
"Setelah Yura memberikan uang padaku, baru aku akan pergi dari hidup kalian"
"Masalah mu dengan Yura! Bukan dengan anak-anak ku!"
"Karena itu..mereka anaknya kan? Mereka bisa memberikan ku uang juga.. bagaimanapun caranya"Je Hoon kembali memukuli Jung Hyun, melupakan Jaemin yang masih mengatur nafasnya
"Pergi dari hidup ku dan jauhi anak-anak ku!"Jung Hyun mengusap darah di ujung bibirnya lalu tersenyum,
"Aku akan menemui mu lagi, Lee Jaemin""Jaemin..kau baik-baik saja kan?!"Jaemin masih sulit bernafas, cekikan dileher nya tadi tidak main-main
"Aku..hampir dijemput.. tuhan...ayah""Kenapa kamu malah disini sendirian? Ayah mencari mu.. bukan, Jeno yang mencarimu"
Jaemin menyandarkan punggungnya pada dinginnya dinding, menatap Je Hoon dengan nafas yang masih belum teratur
"Dia...yang membuat kakak.. seperti itu..""Kita pergi dari sini, kau butuh istirahat Jaemin.. astaga lehermu memerah, siapa nama pria itu?"
"Im... Jung Hyun.."
"Ayo, ayah tidak mau melihatmu tergeletak disini"
•••
Jaemin menatap Jeno yang sekarang tengah tertidur, bayangan setiap kejadian yang membuatnya takut kembali teringat
Dari mulai dimana kakak kelasnya mengganggunya sampai detik disaat ia hampir kehilangan nyawanyaTerkadang ia bertanya, kenapa Tuhan membuat hidupnya seperti ini
Tidak seperti hidup orang lain yang terlihat bahagia dimatanya
Tidak seperti orang lain yang bisa menikmati hidup dengan senangUcapan Chenle saat itu selalu membuatnya tidak terlalu memikirkan semua itu, Tuhan punya skenario sendiri yang lebih indah dari bayangan mu
Jaemin tersenyum kecil lalu merentangkan tangannya untuk memeluk tubuh Jeno,
Kakaknya itu sering mengeluh jika kepalanya sakit, dia juga lebih sering memuntahkan makanan yang sudah dimakan
Dokter Choi Hyun Ji bilang jika Jeno harus menjalani serangkaian terapi nantinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Brother
Fanfiction"apapun alasannya, dia tetaplah kakakku dan jika kau berani menyentuhnya, bersiaplah untuk tidak bisa menggunakan anggota tubuhmu lagi" Lee Jaemin, salah satu remaja yang berhasil mendapatkan beasiswa untuk sekolah dan harus bekerja untuk menghidupi...