Mobil itu kini berhenti di pinggir jalanan yang sepi
Hanya suara dari mobil itu yang mengisi kesunyian malam
Sudah sangat larut, tapi pemuda yang duduk di kursi pengemudi itu belum pulangJaemin menyandarkan kepalanya pada kemudi mobil, telinganya hanya mendengarkan lampu sein mobilnya yang berkedip
Ia menyandarkan punggungnya pada jok mobil ketika ponselnya berdering, ayahnya menelpon
Bukannya menjawab ia malah menatap jalan yang sepi, hanya lampu dari mobilnya yang menerangi gelapnya jalananWalaupun ada lampu jalan, cahaya tidak terlalu terang dan membuat jalanan cukup gelap
Kenapa belum pulang?
Jaemin hanya membaca pesan yang muncul di layar ponselnya
Memejamkan matanya mencoba mengusir semua hal yang menggangu pikirannya sekarang
Tubuhnya tersentak ketika ponselnya berdering, Chaeyoon menelponnya
Tunggu,sejak kapan ayahnya punya nomor telepon Chaeyoon?
"Hm?"
"Kau pasti belum pulang, kemana dulu?"
"Ayahku memberitahu mu?"
"Tidak, akan hanya punya firasat saja, memangnya kau sedang dimana?"
"Hanya berhenti sejenak"terdengar helaan nafas dari seberang sana
"Ayahmu pasti khawatir, pulang dan pergi tidur, aku akan menemanimu untuk bertemu kak Jeno""Besok?"
"Bukan, nanti saat aku debut jadi idol..ya besok lah!"
Jaemin terkekeh pelan, kembali memasang sabuk pengaman mobil nya
"Aku pulang sekarang"***
"Jaemin..kamu dari mana? Ayah mengkhawatirkan mu, kenapa baru pulang jam segini sih.."
"Maaf, aku hanya ingin mencari udara segar, maaf jika membuat ayah khawatir"
"Jeno ya?"Jaemin tersenyum tipis lalu pergi menuju kamarnya
Je Hoon hanya bisa menatap punggung Jaemin, dia bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi Jaemin diposisi sekarang
Dan ia benar-benar takut untuk memberitahu sesuatu pada JaeminJaemin melepaskan mantelnya dan melemparkannya ke atas kasur, menatap gelapnya malam lewat jendela kamarnya
Kejadian dimana Jeno memilih bersama Yura kembali terputar dikepalanya
Kembali membuatnya tak bisa berkata-kata
Ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar setelah mengganti bajunya, menatap ke sekitar mencari sang ayah,
Mungkin sudah tidurTangannya membuka kulkas dan meraih botol berisi air mineral dingin, merasa lega karena tenggorokannya tak lagi terasa kering
Ia menyandarkan tubuhnya, menatap botol ditangannya
Berbeda dengan hari-hari dimana Jeno masih berada bersamanya, biasanya anak itu selalu membuat suasana menjadi ramai, tidak se sepi dan sedingin sekarangJaemin memejamkan matanya sejenak sebelum kembali meneguk air dingin itu lalu membuang botolnya ke tempat sampah dan pergi untuk tidur
Hanya lampu tidur yang menyala sekarang, menemani Jaemin yang belum juga tertidur
Matanya masih menatapi boneka milik Jeno yang sengaja ia taruh di sebelah lampu tidurBahkan Jaemin yakin jika Jeno tidak akan bisa tidur nyenyak, tanpa bonekanya
"Aku akan kesana, kak.."***
"Kau yakin ibu ada disana?"Winwin mendengus kesal, menatap Jaemin yang sedari tidak percaya
"Yasudah kalau tidak ingin dibantu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Brother
Fanfiction"apapun alasannya, dia tetaplah kakakku dan jika kau berani menyentuhnya, bersiaplah untuk tidak bisa menggunakan anggota tubuhmu lagi" Lee Jaemin, salah satu remaja yang berhasil mendapatkan beasiswa untuk sekolah dan harus bekerja untuk menghidupi...