"Jadilah pria sejati, bertarung dengan pria bukannya wanita, apalagi itu ibuku sendiri"Jaemin tersenyum kecil menatap Jung Hyun
"Jangan jadi seseorang yang pengecut karena sudah menyakiti wanita, masih banyak pria diluaran sana yang mau menghormati wanita""Kurang ajar"Jaemin menghindari pukulan Jung Hyun, menarik tangan pria itu sekaligus hingga mencium tanah
"Jangan pernah main-main dengan keluarga Lee, kau tidak tau siapa yang kau hadapi""Aku tau, kau hanya bocah ingusan yang mencoba untuk jadi pahlawan disini"
"Kau meremehkan salah satu anggota keluarga Lee, tuan Im"Jung Hyun berteriak karena telapak tangannya diinjak oleh Jaemin,
"Jangan pernah main-main dengan Lee Jaemin, Im Jung Hyun"Jaemin berjongkok di dekat Jung Hyun, mengarahkan tangannya pada leher Jung Hyun
"Aku jadi penasaran, seperti apa lehermu nanti jika ku gores kan pisau ini dileher mu itu..""Kau tidak akan berani Lee Jaemin~~AKHHH!!"nafas Yura tercekat melihat Jaemin benar-benar menempelkan pisau yang semula dipegang oleh Jung Hyun, menggoreng kecil leher pria itu hingga mengeluarkan darah segar
"Masih ingin melawan?""Pergi..kau.."Jaemin tersenyum, melemparkan pisau itu jauh lalu berdiri
"Aku ingatkan sekali lagi, jangan pernah main-main dengan keluarga Lee atau kau tau akibatnya nanti"Jaemin membantu Yura berdiri, meninggalkan Jung Hyun yang masih meringis kesakitan pada telapak tangannya serta luka dilehernya
"Lee Jaemin.."•••
"Ibu yakin baik-baik saja?"
Yura tidak menjawab, ia malah menundukkan kepalanya sembari terisak
"Ibu..ibu baik-baik saja kan?""Kenapa kau menyelamatkan ibu tadi?"
Jaemin menatap ibunya tidak mengerti, menggenggam tangan Yura
"Maksud ibu?""Ibu sudah membuat Jeno seperti itu..ibu mengganggu hidup kalian.. seharusnya ibu tidak bertemu kalian lagi.."
"Kata siapa? Ibu masih tetap ibuku juga kakak, ibu tidak boleh bicara seperti, aku tidak suka ibu berkata seperti itu"
"Tapi.."
"Aku yang salah, seharusnya aku tidak seperti itu pada ibu, kak Jeno juga anak ibu, harusnya aku tidak seperti itu pada ibu, tidak melarang kakak untuk bertemu.."Jaemin memeluk tubuh ibunya itu, membuat tangisan sang ibunda semakin hebat
"Maafkan ibu...maafkan ibumu ini..""Ibu tidak salah, jangan salahkan dirimu sendiri"
Jaemin memejamkan matanya sejenak, "ibu pulang ke rumah ku saja ya?"•••
"Ibu bisa tidur di kamar, ibu sudah makan? Biar aku buatkan ramyeon, aku belum belanja bulanan sebelum tinggal dirumah ayah"
"Tidak usah, biar ibu saja"
"Tidak, pria sialan itu sudah membuat tenaga ibu terkuras, biar Jaemin yang masak, ibu beristirahat saja"
Yura tersenyum, mendudukkan dirinya di kursi dan menatap Jaemin yang memasak ramyeon
"Jeno bagaimana?""Sudah ada perkembangan, karena cedera kepala sedang jadi harus menjalani terapi"
"Kamuy..tidak menjaganya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Brother
Fanfiction"apapun alasannya, dia tetaplah kakakku dan jika kau berani menyentuhnya, bersiaplah untuk tidak bisa menggunakan anggota tubuhmu lagi" Lee Jaemin, salah satu remaja yang berhasil mendapatkan beasiswa untuk sekolah dan harus bekerja untuk menghidupi...