Jaemin menolehkan kepalanya ketika mendengar ketukan pintu, menaruh cup berisi yogurt miliknya diatas
Bangkit dari duduknya dan membukakan pintu
Tangannya meremat gagang pintu kuat menatap pria didepannya
"Selamat siang"Jaemin mendorong tubuh pria itu untuk menjauh, segera menutup pintu kamar Jeno kasar
"Mau apa kau kesini hah?!""Kau belum menjawab salam ku"
"Enyah kau dari hadapanku, bajingan!"orang-orang yang ada disekitarnya memekik ketika melihat Jaemin memukul Jung Hyun hingga tersungkur
Beberapa orang juga berlarian, ada juga yang hanya menyaksikan mereka tanpa berniat untuk membantu memisahkan
Dasar manusia"Untuk apa kau datang lagi kesini bodoh?!"Jung Hyun tertawa pelan, menatap Jaemin yang mencengkram erat kerah kemeja nya
"Tenanglah dulu..aku tidak bermaksud buruk, memangnya salah aku menyapamu?""Aku tidak pernah mengharapkan kedatanganmu, bahkan lebih berharap jika kau mati detik ini juga!"
"Lee Jaemin tenangkan dirimu!"Winwin yang baru saja datang dan melihat pertengkaran itu reflek menarik tubuh Jaemin dan menahannya, beberapa kali Jaemin meronta meminta dilepaskan
Dengan mata elangnya yang terus menatap tajam Jung Hyun
"Aku hanya ingin bersilahturahmi.. salah ya?""Keamanan! Tolong!"teriak Winwin sembari tetap menahan Jaemin
"Lepas!"Jaemin kembali memukul Jung Hyun setelah berhasil melepaskan diri dari Winwin, emosi nya lebih mengambil alih tubuhnya daripada akal sehat
"Lee Jaemin!""Kau lebih pantas mati dasar iblis!"Winwin kembali menarik tubuh Jaemin, tepat saat petugas keamanan datang dan menyeret Jung Hyun untuk keluar dari rumah sakit
"Pergi kau bedebah!!""Jaemin tenangkan dirimu! Jangan seperti ini"
"Kau seharusnya tidak menahan ku seperti itu, dia pantas mati!! Aku yang akan membunuh nya sendiri!"
"Jangan jadi iblis juga Jaemin, kau bisa masuk penjara begitu saja jika kau benar-benar membunuhnya!"
"Aku tidak peduli!! Tanganku sendiri yang akan membunuhnya!"
"Lee Jaemin!"tamparan mendarat di pipi Jaemin, Winwin muak dengan sikap Jaemin yang selalu mendahulukan emosi
"Sadar bodoh! Kalau kau seperti ini kau sama saja seperti Jung Hyun!"Nafasnya masih memburu, pipi nya terasa kebas akibat tamparan dari Winwin
"Mereka menjadikan mu pusat perhatian sekarang""Biar mereka tau, siapa penjahat disini"
Winwin menatap Jaemin tak percaya, menatap punggung sepupunya yang pergi begitu saja
"Kau memang seperti tuan Lee Je Hoon ya"•••
Jeno merengut, kedua tangannya terulur untuk menarik pipi Jaemin agar adiknya itu tersenyum
"Ih!"Satu alisnya terangkat melihat Jeno yang uring-uringan, dia memang sedang tidak mood untuk tersenyum sekarang
"Se..nyum!""Eng..gak"jawab Jaemin dengan nada yang disama-samakan dengan Jeno
"Ih Jae!"
"Apa?"Jaemin memekik ketika Jeno tiba-tiba mencubit tangannya sampai memerah
"Siapa yang mengajari kakak buat nyubit Jae hah?"Jeno semakin memanyunkan bibirnya, bukan mencubit lagi melainkan memukul Jaemin dengan bantal nya
"Kak! Aduh!""Heh heh heh! Ini kenapa jadi pada tawuran?"Jeno berhenti memukul Jaemin ketika mendengar suara Hyun Ji
"Kalau tawuran jangan pake bantal, pake linggis aja sekalian"
![](https://img.wattpad.com/cover/216257299-288-k154972.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Brother
Fanfiction"apapun alasannya, dia tetaplah kakakku dan jika kau berani menyentuhnya, bersiaplah untuk tidak bisa menggunakan anggota tubuhmu lagi" Lee Jaemin, salah satu remaja yang berhasil mendapatkan beasiswa untuk sekolah dan harus bekerja untuk menghidupi...