[ 2.5 ] Jari Kelingking

2.1K 262 7
                                    

Im Jung Hyun kini jatuh tersungkur karena Jaemin memukul nya kuat,
Jeno sudah berada didalam mobil bersama Chaeyoon, takut kakaknya itu akan menyakiti dirinya sendiri
"Lee Jae~~"

"Kang Yura!!"bentak Jaemin tanpa menyebut Yura dengan sebutan 'ibu'
"Aku muak melihat sikap mu yang egois, mementingkan diri sendiri, lagi-lagi membuat kakak ketakutan seperti itu
Apa harus aku sebut wanita bodoh karena tidak bisa mengasuh anak sebaik kakak?"

"Hentikan omong kosong mu itu!"Jung Hyun kembali tersungkur karena Jaemin mendorongnya
"Kau..aku tidak pernah mengharapkan kakak ku bertemu denganmu, sikap buruk mu itu sudah memperlihatkan jika kau memang tidak pantas punya anak, bahkan bibi saja lebih paham tentang kakak daripada dirimu sendiri"

"Kang Yura!"bentak Joo Eun melihat Yura tak segan menampar pipi anak bungsunya itu
"Ibu tidak pernah mengajarkan mu bersikap kasar seperti itu"

"Bahkan aku tak berharap ibu mengajarkan ku.."Jaemin tersenyum miring menatap Yura dengan matanya yang mulai berair
Entah kenapa Yura merasa dadanya sesak melihat air mata Jaemin
"Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih karena telah melahirkan ku dan menjadikan aku sebagai orang paling beruntung karena memiliki kakak seperti kak Jeno.."

"Bibi, aku pamit, terimakasih banyak"pamit Jaemin meninggalkan rumah itu
Yura hanya diam menatap mobil berwarna putih yang dikendarai Jaemin mulai melaju
"Kau benar-benar ibu yang buruk Yura..."

•••

Jaemin tersenyum kecil melihat Jeno yang langsung mengambil bonekanya di dashboard mobil
"Ibumu... membohongi kak Jeno.."

Jaemin tidak menjawab, benar-benar tertekan sekarang
Mobil berhenti secara mendadak membuat Jeno dan Chaeyoon yang sedari tadi diam terkejut
"Tunggu disini"

Jeno menatap Jaemin yang pergi keluar dari mobil entah untuk apa, menunggu adiknya itu kembali
"Kak Jeno benar-benar mau bersama ibu?"

Jeno menggeleng tanpa menatap Chaeyoon, boneka ditangannya lebih menarik daripada Chaeyoon

"Lalu kakak mau bersama siapa?"

"Jae.."Chaeyoon menyandarkan tubuhnya pada jok mobil, sudah mendapatkan firasat jika Jeno akan menjawab itu
"Astaga kemana anak itu.."

Cukup lama Jaemin meninggalkan mereka didalam mobil, anak itu kembali dengan kantung plastik berwarna putih ditangannya
"Kau dari mana?!"

"Ingin tahu?"Chaeyoon mencebik, menyebabkan Jaemin tertawa pelan lalu memberikan kantung plastik di tangannya pada Jeno
"Kita pulang"

•••

"Jeno.."Je Hoon memeluk anak sulungnya itu, bersyukur karena Jeno baik-baik saja
"Bagaimana kamu bisa membawanya? Yura bagaimana?"

Chaeyoon tersenyum lalu menepuk bahu Jaemin
"Anak mu ini baru saja memukul pria itu.."

"Pria? Pria siapa?"

"Kekasih ibu..bahkan dia sempat membentak kakak, kurang ajar memang"jelas Jaemin lalu meneguk air dari dalam botol
"Mereka bahkan memarahi kakak, tadi bahkan sempat adu mulut dengan ibu dan pria bajingan itu, mungkin jika tidak ada ibu aku sudah membuatnya tidak bisa berjalan lagi"

"Kasar sekali anakku yang satu ini.."
Jaemin tersenyum tipis, mengingat kejadian dimana Yura menampar pipi nya
"Jaemin..pipimu kenapa sedikit merah?"

Hey BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang