Chenle menolehkan kepalanya mendengar seseorang datang
"Jaemin? Kenapa kamu datang lagi?""Renjun tidak memberitahu mu ya?"Chenle menggeleng, tatapannya masih terfokus pada secangkir kopi dihadapannya
"Berikan ini untuk dia ya"titah Chenle menunjuk seorang pria yang duduk di sudut kafe"Baru datang sudah menyuruh"Jaemin menaruh cangkir berwarna putih itu diatas nampan nya
"Permisi, ini pesanan anda..""Oh ya terimakasih"Jaemin tersenyum
Menatap Jeno yang malah berdiri di ambang pintu
"Kakak..duduk disini ya, jangan kemana-mana selama aku bekerja, oke?"Jeno mengangguk dan menuruti perkataan Jaemin untuk duduk di kursi yang Jaemin tunjuk
Hanya ada satu pelanggan disini, mungkin karena jam makan siang sudah lewat
"Renjun harus menemui neneknya, jadi dia meminta ku untuk menggantikan bagiannya""Itu kakak mu kan?"tanya Chenle menunjuk pemuda bersurai hitam yang tengah duduk
"Iya, kenapa?"Chenle tersenyum lalu menyambar tas nya, mendudukkan dirinya di hadapan Jeno
"Halo..aku temannya Jaemin disini jadi tidak perlu takut"ucap Chenle sembari tersenyum
Mengeluarkan beberapa makanan dari dalam tas nya"Aku punya banyak makanan untuk kakak, dimakan ya"Chenle berdiri sembari menaruh tasnya dimeja, menyuruh Jeno untuk memakan camilan yang kebetulan ia beli
"Ke kakak ngasih, tapi ke temennya sendiri gak ngasih""Kamu bisa membelinya, jarang-jarang aku bertemu kakakmu"Jaemin mendengus pelan sembari menata roti-roti di etalase kaca kafenya
Jeno yang sudah memakan permen pemberian Chenle menoleh ketika seseorang membuka pintu kafe"Oh? Siapa dia?"Jaemin membungkuk pada pria yang baru saja datang
Pria yang mengenakan kemeja berwarna merah itu tersenyum melihat Jaemin
"Bagaimana kerjanya?""Lancar, tentu saja berkat bantuan Chenle juga"yang dimaksud pun hanya tersenyum sembari membungkuk
"Siapa dia?"tanya nya pada Jeno"Dia kakak saya, maaf jika mengajaknya kesini tanpa izin"pria itu tertawa mendengar Jaemin
"Tidak apa-apa, kalian bebas mengajak siapa saja kesini, oh ya ini bagian kalian berdua dan tambahannya karena bekerja lebih dari bagian kalian, maaf ya jika terlalu cepat""Terimakasih banyak.. lagipula kami sedang membutuhkan uang akhir-akhir ini"tatapan Jaemin berbinar melihat amplop dimana didalamnya terdapat uang, gaji nya
Tuan Kang, manajer sekaligus pemilik dari kafe itu tersenyum
"Mungkin hanya itu, aku pergi ya?"Jaemin mengangguk begitupun Chenle, menatap manajernya yang baru saja keluar dari tempat itu"Tuan Kang memang orang paling baik yang pernah ku temui selama bekerja disini, lihat, dia memberikan bonus yang banyak untuk kita"
Jaemin tersenyum lalu menghampiri Jeno
"Kak, hari ini kita makan diluar ya?"•••
Jaemin menyadarkan punggungnya pada kursi kayu yang didudukinya
Memperhatikan Jeno yang tengah berjongkok entah tengah melihat apa
"Ibu ibu..dia sedang apa?"Jaemin memandang sekilas anak yang bertanya pada sang ibu disebelahnya"Entah, tapi kamu harus belajar yang rajin, jangan seperti dia"
Baiklah, Jaemin muak sekarang
Remaja itu berdiri dan menyambar lengan sang kakak
"Kita pulang kak!"Jeno yang tidak tau apa-apa hanya mengikuti Jaemin karena tangannya ditarik oleh adiknya itu
Meninggalkan kucing yang tengah ia elus sedari tadi
"Jae kemana?"Jaemin menghentikan langkahnya lalu melepaskan genggaman tangannya
Menatap sang kakak yang entah menatap apa
"Kita pulang dulu, aku akan menceritakannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Brother
Fanfic"apapun alasannya, dia tetaplah kakakku dan jika kau berani menyentuhnya, bersiaplah untuk tidak bisa menggunakan anggota tubuhmu lagi" Lee Jaemin, salah satu remaja yang berhasil mendapatkan beasiswa untuk sekolah dan harus bekerja untuk menghidupi...