Fans ⁹

2.3K 164 1
                                    

Luna berjalan diantara biang gosip di kantin dengan ketujuh teman lelaki badungnya.

Matanya melirik meja yang diisi para gadis sedang membicarakan dirinya.

Luna berhenti dan mendengarkan, ketujuh lelaki itu berjalan duluan hingga tidak mengetahuinya.

"Emang dasarnya nakal sih gitu"

"Gue denger orang tuanya pisah. Pantes sih kebanyakan kan kalo orang nakal kayak gitu bawaan dari keluarga. Kurang kasih sayang ck ck"

Luna menganggukan kepalanya mengerti, jadi kayak gitu? Luna tidak setuju pula.

"Katanya dia suka mainin cowo. Si Diko korbannya gue denger dari Nia"

Luna mengernyit tidak setuju, Diko? Siapa itu Diko?

"Luna! Ngapain di situ?!" Seru Angga membuat semua orang menatap kearahnya.

Termasuk si biang gosip menatap Luna takut dan enggan, kenapa gadis ini ada di sini? Tanpa suara pula.

Luna memberikan senyuman terbaiknya, "Tenang gue ga bakal ngamuk kok, asal bicarain yang bener-bener fans. Btw, Diko itu siapa?"

Luna menatap mereka penasaran, "Sumpah gue ga kenal siapa itu Diko dan kalian tau berita itu darimana gue ga perduli. Tapi inget, ga semua yang diomongin Nia itu bener. Jangan kemakan omongan orang munafik kayak dia. Kenapa gue jadi ceramah? Ya udah fans ngomongin gue yang bener-bener ya, yang fakta"

"Siapa juga yang ngefans sama lo" celetuk salah satu dari mereka.

Luna menghentikan langkahnya dan kembali ke tempat mereka, "Fans itu selalu ngomongin idolanya dimana pun dan kapanpun. So? Kalian fans gue" Luna mengangkat bahunya angkuh lalu mendekati ketujuh lelaki itu.

Mereka mencibir dalam hati, Luna adalah lawan yang kuat. Mereka percaya itu.

"Habis ngapain lo?" Tanya Gilang.

"Biasa, ketemu sama fans"

"Fans pala lo! Mereka itu haters bego" sahut Agus.

Luna tersenyum mengangguk-anggukan kepalanya, "Haters itu orang jahat Gus, mereka cuma ga ada topik pembicaraan jadi ngomongin idolanya"

"Kebanyakan cewe kan gitu, ngomongin keburukan orang lain kalo ga ada topik yang menarik" lanjut Luna.

"Lo pernah?" Tanya Gilang.

"Emang gue punya temen cewe?"

"Nia" ujar Kiki santai.

Luna berdecih, "Gue berteman sama dia? Ogah!"

"Lo kan emang deket sama dia" balas Kiki tidak melihat tatapan tidak suka Luna.

Luna memicingkan matanya tidak suka, "Lo suka sama Nia?"

Kiki tersedak mendengarnya, "Ih jorok banget lo! Sana ke toilet!" Seru Luna melihat air liur Kiki keluar.

Kiki membersihkannya dengan tisu, "Lo kenapa nanya begituan njir?! Lagi enak minum lo ngawur"

"Lo beda aja gitu, lo suka sama Nia?"

Kiki menggeleng, "Bohong lo! Tuh Nia nya tuh"

Kiki membekap mulut Luna, "Berisik njir! Diem diem nanti dia kegeeran" bisik Kiki.

Nia melirik sekilas mendengar keributan di meja Luna.

Luna menepuk telapak tangan Kiki yang sudah membekap hidung dan juga mulutnya.

"Gue ga bisa nafas!" Seru Luna tidak jelas.

Luna mengapit hidung Kiki kuat, balas dendam.

"Mampus lo mampus!" Seru Luna lalu melepaskannya.

BABY MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang