Pasar Malam ²⁹

1.4K 125 15
                                    

Semua mata masih mengawasi pergerakan Luna yang pergi dari sudut ke sudut, gadis itu tidak bisa diam.

"Huh, ini tantangan terberat gue Wil" celetuk Septian.

Menjaga Luna adalah tantangan untuk mereka, Angga yang sudah biasa dengan gadis itu pun masih kewalahan.

"Biarkan saja, nanti juga cape sendiri" ujar William.

Mereka membawa Luna ke tempat ramai, pasar malam.

Gadis itu meminta untuk jalan-jalan dan Asep mengusulkan untuk ke sana dan akhirnya Asep menyesal melihat Luna yang tidak bisa diam.

"Luna!" Panggil Angga menyuruhnya mendekat.

Luna menengok dan berjalan mendekati lima lelaki ini, "apa?"

"Katanya mau jajan kenapa lo jingkrak-jingkrak ga jelas?!"

"Suka-suka gue lah, gue beli barang boleh?"

Angga menggeleng kuat, "gue telepon Justin ya?"

"Ngapain?"

"Jagain lo, gue males ngintilin lo kesana kemari"

Luna berdecih, "dasar lemah"

Mata Luna menjelajahi tempat ramai ini, lalu menangkap area permainan.

Angga yang sudah bersiap menelepon Justin tidak jadi saat tangannya ditarik Luna.

"Mau kemana?"

"Naik itu" tunjuknya melihat bianglala.

"Ga ga!"

Luna menghentikan langkahnya cemberut, "gue mau naik itu!"

"Sendiri aja sana!"

"Jahat banget!"

Angga melanjutkan tujuannya untuk menelepon Justin dan beruntungnya lokasi pasar malam ini tidak jauh dari rumah Justin.

"Gue ada di pasar malam. Lo ke sini jagain nih dedemit"

Tanpa mendengar jawaban Justin, Angga langsung mematikannya.

Kelima lelaki itu menatap Luna yang menatap bianglala itu dengan mata berbinarnya.

Luna menengok saat hidungnya mencium aroma enak, "apa?"

Luna menunjuk orang jualan sosis bakar, Angga menghela nafasnya namun mendekati orang jualan itu.

William tersenyum melihat Angga yang selalu ada di sampingnya. Dia tau lelaki ini menyukai Rona bukan Luna.

"Adek gue Wil" bangga Rangga.

William berdecih mendengarnya, "tetep aja adek lo takut kalau Luna ngamuk"

"Lo aja takut apa lagi orang lain"

"Kata siapa gue takut?"

"Gue pernah lihat sendiri ya. Jangan ngelak"

"Bang" sela Justin menyapa.

"Oh! Lo udah dateng"

Justin mengangguk menengok mencari keberadaan Luna yang masih menunggu makanan yang dipesannya.

Angga menarik Luna yang akan pergi setelah menerima sosis bakar itu.

"Justin!" Seru Luna semangat.

Angga menyerahkan Luna, "ajak dia kemanapun, gue pegel ngintilin dia"

Luna cemberut mendengarnya menatap Justin, "temen lo gitu amat"

"Temen lo juga. Mau naik apa?"

Senyuman Luna kembali lebar tangannya menunjuk bianglala yang masih berputar pelan.

BABY MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang